Rahasia Kenapa Ustadz Hanan Attaki Tampil Necis saat Datang ke Majelis Taklim

Penampilan yang baik bisa menjadi dorongan untuk lebih serius dalam menyerap ilmu yang disampaikan di majelis taklim.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Sep 2024, 07:30 WIB
Ustadz Hanan Attaki (https://www.instagram.com/p/C992K82PL7V/?img_index=2)

Liputan6.com, Jakarta - Ustadz Hanan Attaki, seorang pendakwah muda yang dikenal luas di kalangan umat Islam Indonesia, kerap menarik perhatian jamaah dengan penampilannya yang necis saat hadir di majelis taklim.

Dia membagikan rahasia di balik penampilannya yang necis, rapi dan penuh gaya saat datang ke majelis ilmu.

Ustadz Hanan menekankan bahwa ada alasan penting di balik caranya berpenampilan saat hadir di acara keagamaan.

Menurut Ustadz Hanan, ketika seseorang datang ke majelis taklim, tujuan utamanya adalah untuk mencari ilmu dan memperbaharui iman.

"Kita datang ke sini pengin tajdidul iman, memperbaharui iman, maksudnya pulang dari sini tambah yakin, pulang dari sini tambah semangat beramal saleh," ujarnya dalam kajian yang diunggah di kanal YouTube @KalamDakwah24.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Ini Alasannya

Ilustrasi penampilan rapi (Sumber: Pinterest/wowkeren.com)

Penampilan yang baik, menurutnya, turut mencerminkan semangat dalam menjalani ibadah dan menuntut ilmu.

Ia menambahkan bahwa penampilan yang rapi tidak hanya menunjukkan penghormatan terhadap diri sendiri, tetapi juga terhadap ilmu yang akan didapatkan.

Penampilan yang baik bisa menjadi dorongan untuk lebih serius dalam menyerap ilmu yang disampaikan di majelis taklim. "Kalau kita tampil rapi dan necis, itu seperti memberi sinyal kepada diri sendiri bahwa kita siap menerima ilmu dan memperbaiki diri," jelas Ustadz Hanan.

Di samping itu, Ustadz Hanan juga menegaskan bahwa hadir di majelis taklim bukan sekadar untuk menambah pengetahuan, melainkan juga untuk memperkuat iman.

"Pulang dari majelis taklim, kita harus tambah yakin sama Allah, tambah kuat keimanannya, dan lebih bersemangat untuk beramal saleh," ungkapnya. Ia mengingatkan bahwa ilmu yang diperoleh dari majelis taklim harus membuahkan perubahan dalam kehidupan sehari-hari.

Penampilan yang necis juga, menurut Ustadz Hanan, memiliki kaitan dengan upaya menghormati tempat di mana ilmu disampaikan. Majelis taklim dianggap sebagai tempat yang mulia karena di sana terdapat orang-orang yang mencari ridha Allah dan menyerap ilmu agama.

"Kalau kita datang ke majelis, kita harus siap secara lahir dan batin. Penampilan yang baik adalah salah satu bentuk persiapan kita secara lahir," katanya.


Necis Bukan Berarti Mewah

Ustadz Hanan Attaki. (Instagram @hanan_attaki dan @ayah_amanah)

Selain itu, Ustadz Hanan menjelaskan bahwa tampil necis tidak berarti berlebihan dalam berpakaian atau bermewah-mewahan. Penampilan yang baik menurutnya adalah penampilan yang bersih, rapi, dan sesuai dengan ajaran Islam.

"Yang penting bersih, nyaman, dan tetap sesuai syariat. Bukan tampil mencolok atau berlebihan, tapi menunjukkan kesiapan kita untuk menuntut ilmu dan mendekatkan diri kepada Allah," tuturnya.

Ustadz Hanan juga memberikan motivasi kepada jamaah agar selalu menjaga niat saat datang ke majelis taklim. Ia mengingatkan agar niat utama tetap karena Allah dan untuk memperkuat keimanan, bukan untuk mendapatkan pujian atau pengakuan dari orang lain.

"Jangan sampai penampilan kita justru menjauhkan kita dari niat yang benar. Niatkan semua karena Allah, biar penampilan kita mendukung niat kita, bukan sebaliknya," pesannya.

Dalam kajian yang sama, Ustadz Hanan mengajak jamaah untuk selalu menjaga keistiqamahan dalam menuntut ilmu. Menurutnya, ilmu agama bukan sesuatu yang bisa didapatkan secara instan, melainkan harus diupayakan secara terus-menerus.

"Jangan bosan datang ke majelis taklim. Setiap kali datang, niatkan untuk memperbaharui iman dan memperbaiki amal," sarannya.

Ustadz Hanan juga menekankan pentingnya majelis taklim sebagai tempat untuk berbagi energi positif di antara sesama muslim. "Di majelis, kita bertemu dengan saudara-saudara seiman. Itu adalah kesempatan untuk saling menguatkan, saling memotivasi, dan saling mendoakan agar kita semua bisa istiqamah di jalan Allah," katanya.

Di akhir kajian, Ustadz Hanan kembali mengingatkan jamaah tentang pentingnya mengambil pelajaran dari setiap ilmu yang didapat di majelis.

"Ilmu yang tidak diamalkan itu seperti pohon yang tidak berbuah. Jadikan setiap ilmu yang kita dapat sebagai dorongan untuk berbuat lebih baik dan lebih mendekatkan diri kepada Allah," ucapnya.

Penampilannya yang selalu rapi saat hadir di majelis, diakui Ustadz Hanan, bukan hanya untuk dirinya sendiri, melainkan juga sebagai inspirasi bagi para jamaah. Ia berharap dengan tampil necis dan menjaga niat yang tulus, jamaah semakin termotivasi untuk datang ke majelis taklim dan memperbaiki diri.

Menurut Ustadz Hanan, setiap orang yang hadir di majelis taklim harus pulang dengan semangat yang lebih kuat untuk beramal saleh dan menjalani kehidupan yang lebih baik.

"Kita semua punya harapan yang sama ketika datang ke majelis taklim, yaitu pulang dengan iman yang lebih kuat dan semangat untuk memperbaiki diri," tutupnya dalam kajian tersebut.

Dengan pesan-pesan yang disampaikan Ustadz Hanan, jamaah diingatkan bahwa majelis taklim bukan hanya tempat untuk belajar, tetapi juga tempat untuk memperkuat ikatan keimanan dan memperbaiki diri agar semakin dekat dengan Allah SWT.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya