Liputan6.com, Jakarta - Gempa bumi kembali menggetarkan Kabupaten Gianyar, Bali pada Sabtu (21/9/2024) pagi. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan lindu tersebut berkekuatan magnitudo 4,8 dan terjadi akibat sesar daratan.
“Gempa bumi memiliki mekanisme sesar turun dengan kombinasi mendatar atau Normal Oblique,” kata Kepala BMKG Wilayah III Cahyo Nugroho di Denpasar, Bali, Sabtu, dikutip dari kanal Regional Liputan6.com.
Selain wilayah Gianyar, getaran gempa juga terasa di Kabupaten Buleleng, Bali hingga Kota Mataram dan Lombok Barat di Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan skala II MMI.
Baca Juga
Advertisement
Tak lama setelah gempa magnitudo 4,8, BMKG mencatat terjadi gempa susulan dengan kekuatan lebih kecil, magnitudo 2,9 pada 5 kilometer barat daya Gianyar dengan berkedalaman 21 kilometer.
Terlepas dari gempa Bali, gempa bumi menjadi salah satu bencana yang sering melanda wilayah Indonesia. Peristiwa lindu ini sudah terjadi sejak lama, bahkan di zaman para nabi pun terjadi sebagaimana diabadikan dalam Al-Qur’an.
Berikut catatan peristiwa lindu di zaman Nabi Saleh dan Syuaib AS.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Gempa Bumi di Zaman Nabi Saleh AS
1. Surah Al A'raf Ayat 78
فَأَخَذَتْهُمُ ٱلرَّجْفَةُ فَأَصْبَحُوا۟ فِى دَارِهِمْ جَٰثِمِينَ
Artinya: "Karena itu mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat tinggal mereka."
Tafsir tahlili (NU Online):
Setelah mereka menantang Nabi Saleh dengan menuntut azab Allah yang dijanjikan, maka Allah membela Rasul-Nya dan pengikutnya.
Ayat ini menerangkan azab Allah yang diturunkan kepada mereka berupa gempa dan petir yang dahsyat yang menggetarkan jantung manusia, menggoncangkan bumi bagaikan gempa besar yang menghancurkan semua bangunan sehingga mereka semuanya binasa.
Tentulah petir tersebut tidak seperti biasa tetapi petir yang luar biasa yang khusus ditimpakan kepada mereka sebagai azab atas kedurhakaan kaum tsamud.
2. Surah Hud Ayat 67
وَأَخَذَ ٱلَّذِينَ ظَلَمُوا۟ ٱلصَّيْحَةُ فَأَصْبَحُوا۟ فِى دِيَٰرِهِمْ جَٰثِمِينَ
Artinya: "Dan, orang-orang yang aniaya itu ditimpa suara gemuruh, lalu mereka bergelimpangan dalam rumahnya."
Tafsir tahlil:
Kaum Samud dibinasakan Allah dengan suara keras yang mengguntur, menggoncangkan hati setiap pendengarnya dan menimbulkan gempa yang amat dahsyat, sehingga orang yang berdosa dan durhaka itu jatuh tersungkur tidak sadarkan diri lalu ditelan oleh bumi yang telah merekah dan pecah-belah. Tidak seorang pun di antara mereka yang dapat menyelamatkan diri dari malapetaka itu.
Advertisement
Gempa Bumi di Zaman Nabi Syuaib AS
1. Surah Al A'raf Ayat 91
فَأَخَذَتْهُمُ ٱلرَّجْفَةُ فَأَصْبَحُوا۟ فِى دَارِهِمْ جَٰثِمِينَ
Artinya: "Lalu, mereka dibinasakan oleh gempa bumi sehingga pagi harinya mereka bergelimpangan dalam rumahnya."
Tafsir tahlili:
Keingkaran kepada Allah serta perbuatan menghalangi orang lain untuk menganut agama Allah adalah kejahatan yang amat besar. Orang-orang semacam itu sudah selayaknya mendapat hukuman yang setimpal.
Oleh sebab itu, Allah telah menimpakan kepada mereka azab yang berat berupa gempa dan petir yang dahsyat yang membinasakan mereka, sehingga mereka mati bergelimpangan di bawah reruntuhan rumah-rumah mereka, seolah-olah mereka tidak pernah ada di negeri itu.
2. Surah Al 'Ankabut Ayat 37
فَكَذَّبُوهُ فَأَخَذَتْهُمُ ٱلرَّجْفَةُ فَأَصْبَحُوا۟ فِى دَارِهِمْ جَٰثِمِينَ"
Artinya: "Mereka mendustakannya (Syuaib), maka mereka ditimpa gempa yang dahsyat, lalu jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat-tempat tinggal mereka."
Tafsir tahlili:
Akan tetapi, sebagaimana halnya kaum Nabi Lut, umat Nabi Syuaib pun durhaka dan tidak mau menerima nasihat Nabi Syuaib. Mereka malah mendustakannya. Oleh karena itu, berlakulah sunah Allah.
Ketika mereka dengan terang-terangan mengingkari Syuaib setelah diberi peringatan berulang-ulang, maka tibalah waktunya Allah mengazab mereka. Bumi tempat kediaman mereka diguncang oleh gempa yang menggetarkan dan menghancurkan tanah kediaman mereka. Mereka mati jungkir balik dan ditelan bumi, tanpa bergerak lagi.
Wallahu a’lam.