Mengenal Sesar Garsela, Patahan Paling Aktif di Jabar Pemicu Gempa Merusak di Bandung

BMKG meyakinkan, sesar Garsela jadi pemicu gempa di Bandung setelah BMKG melakukan analisis ulang menggunakan data gempa susulan yang lebih banyak.

oleh Muhammad Ali diperbarui 22 Sep 2024, 09:37 WIB
Gempa Magnitudo 5,0 dengan pemutakhiran M4,9 yang mengguncang wilayah Kabupaten Bandung, Rabu (18/9/2024), menyebabkan sejumlah bangunan dan rumah warga rusak. (Liputan6.com/ Dok BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa bermagnitudo 5 yang mengguncang wilayah Bandung pada Rabu 18 September 2024 lalu dipicu oleh sesar Garut Selatan (Garsela). Data itu berdasarakan hasil analisis yang valid.

“Gempa Kabupaten Bandung dan Garut 5,0 magnitudo tak terbantahkan lagi dipicu aktivitas Sesar Garsela,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi BMKG  Daryono, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (21/9/2024).

Dia menjabarkan, hal meyakinkan itu diketahui setelah BMKG kembali melakukan analisis ulang menggunakan data gempa susulan yang lebih banyak, dilakukan relokasi hiposenter dan analisis mekanisme sumber.

Dilansir dari sejumlah sumber, sesar Garsela atau Patahan Garsela adalah Sesar geser aktif di Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung. Sesar ini adalah Patahan paling aktif di Jawa Barat, sesar memanjang dari selatan Garut hingga ke selatan Bandung sepanjang 42 km. Terdapat dua segmen sesar Garsela, yaitu segmen Rakutak (utara) sepanjang 19 km dan segmen Kencana (selatan) sepanjang 17 km.

Sesar Garsela disebut sebagai sesar aktif karena sejak 2008, BMKG mencatat adanya kluster aktivitas kegempaan atau seismisitas di zona sesar ini. Menurut penjelasan Daryono, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, sesar Garsela adalah salah satu struktur sesar yang paling aktif di Provinsi Jawa Barat.

Namun sampai saat ini, para ahli belum mengetahui laju pergeseran sesar dan magnitudo tertarget yang dapat dilepaskan oleh sesar Garsela. Untuk itu, sesar Garsela menjadi tantangan bagi para ahli geologi gempa dan geodesi untuk mengungkapnya.


Ratusan Rumah Rusak Akibat Gempa Bandung

BMKG mengklasifikasikan gempa dengan kekuatan magnitudo 5,0 yang mengakibatkan ratusan rumah rusak dan puluhan orang luka-luka pada Rabu (18/9/2024) itu tercatat sebagai gempa terbesar saat ini yang dipicu oleh aktivitas Sesar Garsela.

Berdasarkan sebaran gempa susulan, gempa ini dikategorikan sebagai gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) dengan mekanisme sumber sesar geser mengiri (sinistral strike-slip).

Sesar Garsela sebelumnya juga memicu gempa bermagnitudo 4,2 pada 6 November 2016, dan gempa bermagnitudo 3,9 pada 18 Juli 2017. Kedua gempa tersebut menyebabkan kerusakan pada sejumlah bangunan di Pangalengan dan Kamojang.

Atau di sisi lain, Daryono menyebutkan, karena saat ini yang terpetakan baru Segmen Rakutai dan Segmen Kencana, bisa jadi gempa 5,0 magnitudo tersebut juga dapat dikenali sebagai segmen baru di zona Sesar Garsela, sehingga sebagian ahli menilai dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendapatkan informasi terbaru dalam rangka menguatkan upaya mitigasi dampak yang ditimbulkan oleh gempa di kemudian hari.   

Minimnya Kewaspadaan Terhadap Bencana Gempa Bumi di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya