Pelabuhan Impor Jadi Pindah ke Indonesia Timur? Ini Kata Menperin

Kemenperin juga telah memberikan gambaran dan konsep yang akan diimplementasikan, apabila pelabuhan impor setuju dipindahkan

oleh Tira Santia diperbarui 22 Sep 2024, 13:00 WIB
Aktivitas bongkar muat kontainer di dermaga ekspor impor Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (5/8/2020). Menurut BPS, pandemi COVID-19 mengkibatkan impor barang dan jasa kontraksi -16,96 persen merosot dari kuartal II/2019 yang terkontraksi -6,84 persen yoy. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

 

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengaku telah mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait rencana pemindahan pelabuhan impor.

Dalam usulan pemindahan tersebut, Kemenperin juga telah memberikan gambaran dan konsep yang akan diimplementasikan, apabila pelabuhan impor setuju dipindahkan.

"Saya sudah usulkan ke Presiden, termasuk konsepnya. Kita berharap dalam waktu dekat ini akan ada tindak lanjut dari Bapak Presiden," kata Agus di Jakarta, Minggu (22/9/2024).

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan sejumlah menteri telah sepakat untuk menata kembali jalur masuk barang impor. Pemindahan pelabuhan ini juga telah dibahas bersama Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Alasan Pemindahan

Pemindahan pelabuhan impor dilakukan karena beberapa pelabuhan utama yang jadi andalan sudah kelebihan kapasitas. Atas kondisi itu, pengawasan barang yang masuk menjadi terkendala.

Selain itu, ada beberapa lokasi yang menjadi opsi pemindahan pelabuhan impor. Mulai dari Sumatera, baik di Pelabuhan Belawan maupun Batam. Kemudian, di Bitung, hingga Makassar dan Sorong.

Pengalihan pintu masuk barang impor ini utamanya menyasar 7 komoditas. Di antaranya, tekstil dan produk tekstil (TPT), pakaian jadi, keramik, elektronik, beauty atau kosmetik, barang tekstil sudah jadi, serta alas kaki.

 


Pelabuhan Barang Impor Bakal Dipindahkan ke Indonesia Timur, Kemendag: Masih Dikaji

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (14/4/2022). Kenaikan harga komoditas global di tengah perang Rusia-Ukraina tetap menjadi pendorong utama terjadinya surplus yang besar karena mendorong kinerja ekspor Indonesia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pemerintah berencana memindahkan pelabuhan pintu masuk barang impor ke Indonesia Timur. Kementerian Perdagangan masih mengkaji untuk menentukan pelabuhan yang akan dipilih nantinya.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Moga Simatupang menyampaikan belum ada keputusan pelabuhan mana yang digunakan sebagai pintu masuk barang impor. 

 "Belum, belum, belum. Itu masih dikaji," jata Moga, ditemui usai Indonesia Retail Summit 2024, di PIK, Jakarta, Rabu (28/8/2024).

Dia mengatakan, masih ada proses yang perlu dilalui. Termasuk adanya asesmen menyeluruh sebelum menentukan pintu masuk barang impor tadi.

Meski sebelumnya, dalam IRS 2024, Moga sempat menyinggung pengalihan pintu masuk barang impor ke Pelabuhan Sorong.

"Karena untuk keputusan itu, semua kan harus melalui regulatory impact assessment-nya, apakah perlu atau itu nanti hasilnya seperti apa baru jadi kebijakan," terangnya.

Perlu diketahui, rencana memindahkan pelabuhan barang impor ini telah dibahas sebelumnya oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Soal pemindahan juga disetujui Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki.

Tujuan ketiganya selaras, untuk melindungi produk lokal dari serbuan barang impor. Salah satunya terkait dengan harga jual di pasaran. 

Pengalihan pintu masuk barang impor ini utamanya menyasar 7 komoditas. Di antaranya, tekstil dan produk tekstil (TPT), pakaian jadi, keramik, elektronik, beauty atau kosmetik, barang tekstil sudah jadi, serta alas kaki.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya