Penampakan Kota Wajima Jepang Pasca-Terjangan Banjir Bandang

Hujan deras yang melanda wilayah tengah Jepang menyebabkan banjir dan tanah longsor. Satu orang dikabarkan tewas. Sementara, sedikitnya enam orang masih dinyatakan hilang. Badan Meteorologi Jepang (JMA) pada hari Sabtu (21/9/2024) telah mengeluarkan tingkat peringatan tertinggi untuk wilayah Ishikawa. Kota Wajima, Suzu serta Kota Noto telah memerintahkan sekitar 44.000 penduduk untuk mengungsi dan mencari perlindungan di Prefektur Ishikawa, Pulau Honshu.

oleh Helmi Fithriansyah diperbarui 22 Sep 2024, 13:00 WIB
Penampakan Kota Wajima Jepang Pasca-Terjangan Banjir Bandang
Hujan deras yang melanda wilayah tengah Jepang menyebabkan banjir dan tanah longsor. Satu orang dikabarkan tewas. Sementara, sedikitnya enam orang masih dinyatakan hilang. Badan Meteorologi Jepang (JMA) pada hari Sabtu (21/9/2024) telah mengeluarkan tingkat peringatan tertinggi untuk wilayah Ishikawa. Kota Wajima, Suzu serta Kota Noto telah memerintahkan sekitar 44.000 penduduk untuk mengungsi dan mencari perlindungan di Prefektur Ishikawa, Pulau Honshu.
Sebuah mobil yang terdampar terlihat di jalan yang tertutup lumpur setelah hujan lebat di kota Wajima, prefektur Ishikawa, Jepang, pada tanggal 22 September 2024. (Yuichi YAMAZAKI/AFP)
Hujan deras yang melanda wilayah tengah Jepang menyebabkan banjir dan tanah longsor. Satu orang dikabarkan tewas. (Yuichi YAMAZAKI/AFP)
Sementara itu, sedikitnya enam orang masih dinyatakan hilang. (Yuichi YAMAZAKI/AFP
Badan Meteorologi Jepang (JMA) pada hari Sabtu (21/9/2024) telah mengeluarkan tingkat peringatan tertinggi untuk wilayah Ishikawa. (Yuichi YAMAZAKI/AFP)
Lebih dari 40.000 warga di empat kota telah diperintahkan untuk mengungsi. (Yuichi YAMAZAKI/AFP)
Sedikitnya 12 sungai di wilayah tersebut meluap. (Yuichi YAMAZAKI/AFP)
Kota Wajima, Suzu serta Kota Noto telah memerintahkan sekitar 44.000 penduduk untuk mengungsi dan mencari perlindungan di Prefektur Ishikawa, Pulau Honshu. (Yuichi YAMAZAKI/AFP)
Jepang mengalami hujan lebat dan tanah longsor yang belum pernah terjadi sebelumnya di sejumlah wilayah dalam beberapa tahun terakhir. (Yuichi YAMAZAKI/AFP)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya