Lakukan Reka Ulang, Pemuda Surabaya Peringati Insiden Hotel Yamato

Insiden Hotel Yamato yang juga disebut sebagai Peristiwa Tunjungan menjadi sebuah sejarah yang terjadi di Surabaya pada 19 September 1945. Peristiwa Hotel Yamato merupakan tindakan heroik yang dipicu oleh kemarahan rakyat Surabaya atas tindakan provokatif yang dilakukan oleh Belanda. Beberapa pemuda Indonesia melakukan aksi heroik, menurunkan dan merobek dengan sengaja bendera Belanda (merah, putih, biru) dan merubah menjadi bendera Indonesia “Merah-Putih”.

oleh Helmi Fithriansyah diperbarui 22 Sep 2024, 14:30 WIB
Pemuda Surabaya Peringati Insiden Hotel Yamato
Insiden Hotel Yamato yang juga disebut sebagai Peristiwa Tunjungan menjadi sebuah sejarah yang terjadi di Surabaya pada 19 September 1945. Peristiwa Hotel Yamato merupakan tindakan heroik yang dipicu oleh kemarahan rakyat Surabaya atas tindakan provokatif yang dilakukan oleh Belanda. Beberapa pemuda Indonesia melakukan aksi heroik, menurunkan dan merobek dengan sengaja bendera Belanda (merah, putih, biru) dan merubah menjadi bendera Indonesia “Merah-Putih”.
Para peserta memberi hormat saat reka ulang insiden Hotel Yamato atau Hotel Majapahit pada 19 September 1945, Surabaya, Minggu 22 September 2024. (JUNI KRISWANTO/AFP)
Insiden Hotel Yamato yang juga disebut sebagai Peristiwa Tunjungan merupakan sebuah sejarah yang terjadi di Surabaya pada 19 September 1945. (JUNI KRISWANTO/AFP)
Peristiwa Hotel Yamato merupakan tindakan heroik yang dipicu oleh kemarahan rakyat Surabaya atas tindakan provokatif yang dilakukan oleh Belanda. (JUNI KRISWANTO/AFP)
Beberapa pemuda Indonesia melakukan aksi heroik dengan menurunkan dan merobek bendera Belanda yang berwarna merah, putih, biru dan dengan sengaja menyisakan bagian merah dan putih saja. (JUNI KRISWANTO/AFP)
Saat itu, Belanda yang membonceng Sekutu kembali datang ke Indonesia dan mendarat di Surabaya. (JUNI KRISWANTO/AFP)
Insiden Hotel Yamato dikenal dengan peristiwa perobekan bendera Belanda yang berwarna merah-putih-biru menjadi bendera Indonesia “Merah-Putih”. (JUNI KRISWANTO/AFP)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya