Soal Peluang Pemerintahan Prabowo Tanpa Oposisi, PKS: DPR Tetap Akan Kontrol

Menurut Aboe Bakar, meski PKS bagian pemerintah, fraksi PKS di DPR RI tidak hanya menjadi tukang stempel semua kebijakan pemerintah.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 22 Sep 2024, 16:11 WIB
Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al Habsyi (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Alhabsy menegaskan, menyambut partai manapun yang hendak merapat ke Koalisi Indonesi a Maju (KIM) Plus, termasuk soal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang dikabarkan akan merapat ke pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Siapapun merapat, kita bangga kepada Prabowo untuk merangkul semua pihak," kata Aboe di Hotel Sahid, Jakarta, Minggu (22/9/2024).

Aboe mengaku tak terlalu memusingkan peluang tak adanya partai oposisi di pemerintahan mendatang. Menurutnya meski semua parpol bagian dari koalisi pemerintah, DPR tidak akan diam dan tetap mengontrol pemerintah.

"Prinsipnya DPR tidak akan diam. Dia akan menjadi kontrol kepada semua kebijakan pemerintah yang layak untuk dikontrol. Seperti yang perlu dikontrol. Apa lagi? Kalau ada catatan," kata dia.

Menurut Aboe, meski PKS bagian pemerintah, fraksi PKS di DPR RI tidak hanya menjadi tukang stempel semua kebijakan pemerintah.

"Tidak dong. Kami pun di zaman SBY ketika kita bergabung, ketika kita memberikan masukan, kita beri masukan. Tapi yang beradab, yang membangun," kata dia.

"Apa pun yang terjadi, parlemen kita biasa kontrol," pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani membuka sinyal pihaknya merapat ke kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. "Semuanya tidak ada yang tidak mungkin, mungkin saja," kata Puan.

Meski begitu, Puan bilang keputusan gabung kabinet Prabowo-Gibran baru bisa diketahui usai pertemuan antara Megawati dan Prabowo terjadi.

"(Keputusan gabung kabinet) nanti baru diketahui setelah pertemuan," ucap dia.


Tanggapan Jokowi Jika PDIP Masuk Kabinet Prabowo

Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto berjanji di depan Presiden Jokowi akan melanjutkan dan menyelesaikan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Hal ini disampaikan Prabowo sebelum menghadiri rapat kabinet perdana di IKN, Senin (12/8/2024). (Foto: Youtube: Sekretariat Presiden)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menanggapi isu yang menyebut PDI Perjuangan (PDIP) masuk kabinet Presiden terpilih, Prabowo Subianto. Jokowi mengatakan, komposisi menteri kabinet pemerintahan selanjutnya merupakan hak prerogatif Prabowo sebagai presiden.

"Ditanyakan kepada Presiden terpilih, kewenangan itu hak prerogatif presiden," kata Jokowi kepada wartawan di Istana Merdeka Jakarta, Sabtu (21/9/2024).

Jokowi tak mempersoalkan apabila nantinya kabinet Prabowo gemuk karena memiliki banyak menteri. Dia mengatakan hal tersebut merupakan hak prerogatif Prabowi sebagai presiden.

"Itu hak prerogatif presiden terpilih," ucap Jokowi.


Yasonna PDIP soal Partainya Bergabung ke KIM atau Tidak: yang Baik Kita Dukung

Ketua DPP PDIP Yasonna Laoly mengajak kader menangkan PDIP di Pemilu 2024 (Foto: Dok PDIP)

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Yasonna Laoly angkat bicara soal posisi partainya untuk bergabung atau tidak ke Koalisi Indonesia Maju (KIM). Menurutnya, PDIP selalu berupaya membantu setiap periode pemerintahan dalam bentuk apapun.

"Bukan (gabung KIM atau tidak). Kita akan membantu setiap pemerintahan untuk membangun bangsa ini. Yang baik itu harus kita dukung," tutur Yasonna di Kemenkumham, Kuningan, Jakarta, Rabu (18/9/2024).

Belakangan, rencana pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dengan presiden terpilih Prabowo Subianto semakin menguat. Yasonna mengatakan, hal itu akan diatur oleh Sekjen partai masing-masing.

"Kan seperti yang dikatakan Pak Sekjen Gerindra, akan ada. Kita nantikan, kapan itu ya sekjen masing-masing yang atur. Karena Bu Mega masih di Rusia, dari Rusia ke Uzbek (Uzbekistan)," jelas dia.

Yang jelas, kata Yasonna, pembahasan yang nanti akan diulas oleh Megawati dan Prabowo hanya diketahui keduanya.

"Ya nggak tahu (bahas bergabung KIM atau tidak), kan ibu yang atur," Yasonna menandaskan

Infografis Mimpi SBY Naik Kereta Bersama Jokowi dan Megawati. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya