Kenali Gejala Kanker Tulang, Jangan Sampai Terlambat

Jarang terjadi, ternyata kasus kanker tulang bisa jadi sangat serius bila tak ditangani dengan cepat. Langkah deteksi dini dinilai sebagai hal penting untuk pengobatan kanker tulang yang efektif.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 22 Sep 2024, 23:04 WIB
Ilustrasi Kanker Tulang/Freepik.com

Liputan6.com, Jakarta kasus kanker tulang jarang terjadi tapi bisa menjadi sangat serius bila tak ditangani dengan cepat. Langkah deteksi dini dinilai sebagai hal penting dalam pengobatan kanker tulang.

Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi konsultan onkologi Muhamad Wahyudi menjelaskan bahwa dengan mendeteksi gejala, cara diagnosis yang tepat, serta opsi pengobatan yang tersedia maka pasien dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga kesehatan tulang. 

“Kanker tulang dapat menampakkan gejala yang beragam, namun seringkali sulit dikenali pada tahap awal," kata Wahyudi.

Gejala kanker tulang yang paling umum adalah nyeri pada tulang dan persendian, yang mungkin memburuk pada malam hari atau saat beraktivitas. 

Gejala lainnya seperti pembengkakan dan kemerahan di bagian tulang yang terkena, yang dapat membuat pergerakan menjadi sulit jika pembengkakan berada di dekat sendii. Lalu, ada benjolan yang terlihat jelas di atas tulang, tulang lemah dan lebih mudah patah tapi patah tulang yang tidak lazim, tanpa sebab yang jelas atau dengan trauma ringan.

“Bisa juga disertai kekakuan atau nyeri tekan pada tulang, demam, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, hilangnya perasaan pada anggota tubuh yang terdampak, masalah gerak seperti pincang, hingga mati rasa, kesemutan, dan sebagainya,” kata dokter yang praktik di Eka Hospital BSD ini.

 


Segera Konsultasi ke Dokter

Jika menemukan berbagai gejala di atas, apalagi mengalami nyeri tulang yang tidak kunjung reda, terutama saat beristirahat atau di malam hari, segera konsultasikan dengan dokter. Sebab, nyeri yang terus-menerus pada tulang bisa menjadi tanda adanya masalah serius seperti kanker tulang. 

“Jika pasien mencurigai ada tanda atau gejala yang menunjukkan kanker tulang, dokter akan memeriksa riwayat kesehatan lengkap untuk mengetahui lebih lanjut tentang gejala tersebut,” kata Wahyudi. 

Pemeriksaan fisik terkadang dapat memberikan informasi tentang kemungkinan tumor. Misalnya, dokter mungkin dapat melihat atau merasakan massa yang tidak normal.

Setelah pemeriksaan, jika dokter mencurigai hal tersebut adalah kanker tulang atau tumor tulang jenis lain, tes lebih lanjut akan dilakukan.

“Pemeriksaan penunjang seperti Rontgen (X-ray) juga akan dilakukan,CT-scan, Bone Scan, atau pemindaian bagian dalam tulang menggunakan pelacak radioaktif untuk untuk membantu menentukan stadium kanker tulang,”ujarnya.

Juga bisa dengan pemeriksaan MRI, PET Scan, Biopsi yang satu-satunya cara untuk mengetahui secara pasti apakah pasien menderita kanker tulang. Selama biopsi, dokter akan memasukkan jarum yang panjang dan tipis ke area abnormal di tulang untuk mengambil sedikit sampel jaringan tulang.

“Sampel jaringan tersebut kemudian akan diperiksa oleh seorang ahli patologi di laboratorium untuk memastikan ada atau tidaknya sel kanker. Jika terdeteksi adanya kanker, dokter mungkin akan melakukan tes lebih lanjut pada sampel tersebut untuk mengetahui jenis kanker tulang,” tuturnya.


Pengobatan Kanker Tulang

Wahyudi juga menjelaskan, pengobatan kanker tulang akan ditentukan berdasarkan jenis kanker, stadium, serta kondisi kesehatan secara keseluruhan. 

Beberapa opsi pengobatan yang mungkin direkomendasikan, mulai dari pembedahan, kemoterapi, terapi radiasi, terapi tertarget, imunoterapi, dan sebagainya.

“Pengobatan kanker tulang seringkali terdiri dari kombinasi beberapa pendekatan di atas, yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan individu pasien,” ungkapnya.


Jaga Kesehatan Tulang

Ilustrasi daging paha ayam bumbu Bali | copyright freepik.com/fahrwasser

Sebelum terlambat, Wahyudi pun menjelaskan, agar masyarakat lebih memperhatikan lagi kesehatan tulang dengan gaya hidup sehari-hari. Sebab, menjaga kesehatan tulang merupakan investasi jangka panjang untuk kesehatan dan kualitas hidup secara keseluruhan.

“Mulailah dengan mengonsumsi makanan bergizi, pastikan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan kalsium, vitamin D, dan protein, yang penting untuk kesehatan tulang. Lalu, mulailah jug olahraga teratur, terutama latihan berat dan latihan kekuatan, dapat membantu memperkuat tulang Anda dan mengurangi risiko osteoporosis,” katanya.

Juga jauhi rokok dan konsumsi alkhol. Merokok dan konsumsi alkohol berlebihan dapat mengurangi kepadatan tulang dan meningkatkan risiko kanker tulang.

Kemuduian, lindungi diri dari cedera, hindari aktivitas yang berisiko cedera atau trauma pada tulang, dan gunakan perlengkapan pelindung saat berolahraga atau melakukan aktivitas yang berpotensi menyebabkan cedera.

 Terakhir, memeriksakan kesehatan secara rutin. Sebab, deteksi dini kanker tulang tidak hanya penting untuk menentukan pengobatan, tapi juga menentukan bagaimana masyarakat mengubah gaya hidup untuk menjaga kesehatan tulang secara keseluruhan.

 

 

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya