Top 3 Islami: Imam Rukuk Makmum Selesaikan Baca Al-Fatihah atau Ikut Rukuk? Penjelasan Buya Yahya dan UAH

Saat imam sudah rukuk, makmum baca surah Al-Fatihah dulu atau mengikuti imam rukuk? Persoalan ini dibahas oleh Buya Yahya dan UAH yang lantas menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Minggu (22/9/2024)

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 23 Sep 2024, 06:30 WIB
Kolase Buya Yahya dan Ustadz Adi Hidayat atau UAH. (Foto: Instagram @buyayahya_albahjah dan YouTube Adi Hidayat Official)

Liputan6.com, Jakarta - Sebegitu penting dan fundamentalnya, sholat menjadi Rukun Islam kedua setelah Syahadat. Sholat juga menjadi amalan yang pertama kali dihisab di hari kiamat.

Apabila sholatnya baik, maka amalan lainnya pun akan baik. Sebaliknya, bila sholatnya buruk, akan memengaruhi ibadah dan amalan lainnya.

Ada syarat dan rukun yang memengaruhi sah dan tidaknya sholat. Salah satunya adalah membaca surah Al-Fatihah.

Lantas, bagaimana hukumnya ketika ada kasus makmum masbuk alias terlambat sholat berjamaah. Saat imam sudah rukuk, makmum baca surah Al-Fatihah dulu atau mengikuti imam rukuk?

Persoalan ini dibahas oleh Buya Yahya dan UAH yang lantas menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Minggu (22/9/2024).

Artikel kedua yang juga populer yaitu cara meraih Surga Firdaus dengan ibadah sehari-hari menurut Ustadz Adi Hidayat (UAH).

Sementara, artikel ketiga yaitu Gus Baha yang mengisahkan Syekh Abu Yazid al-Busthami yang terkejut ada seseorang yang kewaliannya selevel dirinya. padahal, orang tersebut suka tidur.

Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.

Simak Video Pilihan Ini:


1. Imam Keburu Rukuk, Makmum Baca Al-Fatihah atau Ikutan Rukuk? Ini Kata UAH dan Buya Yahya

Umat Islam melaksanakan sholat Jumat pada minggu ketiga bulan Ramadhan 1442 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (30/4/2021). Sholat Jumat berjamaah dengan pembatasan jemaah 30 persen dari kapasitas di ruang sholat utama masjid dan menerapkan protokol kesehatan. (merdeka.com/Arie Basuki)

Sholat menjadi ibadah yang paling sering dilakukan muslim dalam setiap harinya. Setidaknya dalam satu hari umat Islam mengerjakan sholat sebanyak 17 rakaat yang dibagi menjadi lima waktu.

Selain yang fardhu, muslim dianjurkan memperbanyak sholat sunnah. Sholat sunnah memiliki keutamaan yang tidak kalah luar biasa dari sholat fardhu. Keutamaan ini disesuaikan dengan jenis sholat yang dikerjakan.

Baik yang fardhu maupun sunnah, pelaksanaan sholat harus memenuhi setiap rukunnya. Mengutip kitab Safinatun Najah karangan Syekh Salim bin Sumair al-Hadhrami, salah satu rukun sholat adalah membaca Al-Fatihah.

Dengan demikian, dapat diartikan bahwa setiap muslim yang sholat wajib membaca Al-Fatihah. Jika tidak, maka sholatnya tidak sah karena telah meninggalkan salah salah satu rukun ibadah tersebut. 

معني الركن: ركن الشيء ما كان جزءاً أساسياً منه، كالجدار من الغرفة، فأجزاء الصلاة إذا أركانها كالركوع والسجود ونحوهما. ولا يتكامل وجود الصلاة ولا تتوفر صحتها إلا بأن يتكامل فيها جميع أجزائها بالشكل والترتيب الواردين عن رسول الله - صلى الله عليه وسلم 

Artinya: “Makna rukun. Rukun sesuatu ialah bagian mendasar dari sesuatu tersebut, seperti tembok bagi bangunan. Maka bagian-bagian shalat adalah rukun-rukunnya seperti ruku’ dan sujud. Tidak akan sempurna keberadaan shalat dan tidak akan menjadi sah kecuali apabila semua bagian shalat tertunaikan dengan bentuk dan urutan yang sesuai sebagaimana telah dipraktikkan oleh Nabi SAW.”

[Lihat Mustafa al-Khin dan Musthafa al-Bugha, Al-Fiqh al-Manhaji ‘ala Madzhab al-Imâm al-Syâfi’i (Surabaya: Al-Fithrah, 2000), juz I, hal. 129, dinukil dari NU Online]

Dalam sholat berjamaah, makmum sering kali ketinggalan membaca surah Al-Fatihah. Bahkan, kerap terjadi ketika makmum hendak membaca surah pertama Al-Qur’an itu imam keburu rukuk.

Jika imam keburu rukuk, apakah makmum perlu membaca Al-Fatihah dulu atau langsung mengikuti gerakan imam? Untuk menjawab ini, simak penjelasan ulama Muhammadiyah Ustadz Adi Hidayat (UAH) dan Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya berikut ini. 

Selengkapnya baca di sini


2. Cara Meraih Surga Firdaus dengan Ibadah Sehari-hari Menurut Ustadz Adi Hidayat

Ustadz Adi Hidayat alias UAH. (YouTube Adi Hidayat Official)

Surga Firdaus adalah idaman setiap umat Muslim, menggambarkan kebahagiaan abadi dan kenikmatan yang tiada tara bagi mereka yang taat dan beriman kepada Allah.

Dalam Firdaus, terdapat keindahan yang sempurna, kebahagiaan tanpa batas, dan kedamaian yang abadi, di mana semua keinginan hati terpenuhi dan tidak ada lagi rasa duka atau kesedihan.

Surga ini juga dikenal sebagai tempat terdekat dengan Allah, di mana para penghuni akan merasakan kasih sayang dan rahmat-Nya secara langsung. Dengan segala kenikmatan yang dijanjikan, Firdaus

Dalam sebuah ceramah yang disampaikan oleh Ustadz Adi Hidayat (UAH) yang dinukil melalui kanal YouTube @TabunganAkhiratTV, ia memberikan panduan mengenai bagaimana seorang Muslim dapat meraih Surga Firdaus, surga tertinggi yang diidamkan oleh banyak orang.

UAH menjelaskan bahwa Surga Firdaus tidak bisa dicapai hanya dengan sekadar ibadah yang biasa-biasa saja, tetapi harus dengan usaha yang sungguh-sungguh, khususnya dalam hal sholat dan zakat.

Ustadz Adi Hidayat membuka penjelasannya dengan menyinggung peran istri dalam mendukung suaminya, seperti yang dicontohkan oleh Sayyidah Khadijah, istri Rasulullah SAW.

Selengkapnya baca di sini


3. Abu Yazid al-Busthami Terkejut Ada Orang Sering Tidur tapi Kewaliannya Selevel Dirinya, Diceritakan Gus Baha

Gus Baha (SS: YT Progesif TV)

KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha mengisahkan Abu Yazid al-Busthami yang terkejut saat mengetahui ada orang yang sering tidur, namun memiliki predikat yang sama dengan dirinya di hadapan Allah SWT.

Hal demikian bisa saja terjadi di mana seseorang memperoleh pangkat kewalian tanpa dirinya harus bersusah payah. Jika Allah sudah berkehendak tentu tidak ada sesuatu yang mustahil.

Abu Yazid al-Busthami ialah seorang wali Allah yang dianugerahi beberapa karomah oleh Allah SWT. Ia juga tersohor sebagai salah seorang tokoh sufi garda depan yang membawa ajaran tasawuf seperti al-fana, al-baqa dan al-ittihad.

Menurut Abu Yazid al-Busthami, ajaran-ajaran tersebut untuk mensucikan manusia dari dosa-dosa yang menghalangi manusia untuk dekat dengan Allah SWT. Sebab, untuk dekat dengan Yang Maha Suci, maka diperlukan kondisi yang suci pula.

Selengkapnya baca di sini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya