Kenali Tanda dan Gejala Demam Berdarah Dengue, Ada 3 Fase Dalam 7 Hari

Fase kritis pada DBD, ditandai dengan turunnya demam. Tapi pasien perlu mewaspadai tanda bahaya dan harus segera ke rumah sakit jika mengalami salah satu dari tanda tersebut.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 23 Sep 2024, 07:25 WIB
Ilustrasi Kasus DBD di Situbondo (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua UKK Infeksi dan Penyakit Tropis PP Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr dr Anggraini Alam, SpA(K) mengatakan, penting bagi masyarakat mengenai tanda dan gejala demam berdarah dengue (DBD). Dia menjelaskan, ada tiga fase dalam perjalanan penyakit tersebut dalam sepekan.

"Ada tiga fase dalam perjalanan penyakit dengue selama tujuh hari, yang meliputi fase demam, fase kritis, dan pemulihan," tutur Anggraini melalui keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Jumat (20/9).

Fase kritis pada DBD, kata Anggraini, ditandai dengan turunnya demam. Tapi pasien perlu mewaspadai tanda bahaya dan harus segera ke rumah sakit jika mengalami salah satu dari tanda tersebut.

"Apabila ada salah satu saja tanda bahaya, seperti nyeri perut hebat, munta-muntah, perdarahan, lemah atau gelisah; harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut," jelasnya.

DBD, yang disebabkan oleh empat serotipe virus dengue, merupakan penyakit serius yang bisa menyerang seseorang lebih dari sekali, dengan infeksi lanjutan yang berpotensi lebih parah. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, hingga April 2024, terdapat lebih dar 7,6 juta kasus global dengan lebih dari 3.000 kematian.

Indonesia sendiri menjadi salah satu dari negara dengan tingkat prevalensi demam berdarah dengue tertinggi di Asia Tenggara. Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyebutkan lebih dari 190.561 kasus dan 1.141 kematian dilaporkan hingga minggu ke-36 tahun ini, meningkat dari 114.720 kasus dan 894 kematian di tahun 2023. Beban ekonomi DBD juga signifikan, BPJS Kesehatan mencatat pembiayaan hingga Rp1,3 triliun pada 2023, meningkat tajam dari Rp626 miliar di tahun sebelumnya. 

 


Belum Ada Obat DBD, Penting Cegah Infeksi Dengue

Hingga saat ini, belum ada obat khusus untuk mengobati infeksi dengue. Sehingga, kata Anggraini, pencegahan menjadi langkah penting.

Menurutnya, upaya pencegahan dengue harus dimulai dari tingkat diri sendiri dan keluarga.

"Upaya ini harus dimulai dari tingkat terkecil yaitu diri sendiri dan keluarga. Gerakan 3M Plus dan vaksinasi adalah langkah penting untuk melindungi keluarga kita dari ancaman dengue."

 


Vaksin DBD Cegah Keparahan Infeksi

Risiko keparahan dan rawat inap akibat infeksi dengue dapat berkurang dengan pemberian vaksin, jelas Anggraini.

"Untuk mencapai perlindungan yang optimal, seseorang perlu mendapatkan dosis vaksin dengue sesuai yang direkomendasikan dokter. Dengan begitu, risiko keparahan dan rawat inap akibat dengue dapat berkurang secara signifikan," Anggraini menjelaskan.

Meski anak menjadi kelompok yang paling rentan terjangkit DBD, Angraini mengatakan remaja dan dewasa tetap memerlukan perlindungan.

"Karena penyebaran virus dengue tidak terbatas usia, di mana seseorang tinggal, serta gaya hidup mereka," jelasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya