Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali koreksi pada perdagangan saham Senin (23/9/2024). Pergerakan IHSG ini terjadi di tengah bursa saham Asia yang melemah dan sektor saham menguat.
Berdasarkan data RTI, IHSG melemah 0,48 persen ke posisi 7.705,83. Indeks LQ45 menguat 0,35 persen ke posisi 976. Sebagian besar sektor saham menghijau. Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 7.748,57 dan level terendah 7.675,29. Sebanyak 255 saham menguat dan 195 saham melemah. 188 saham diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi 240.524 kali dengan volume perdagangan 3,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 2,8 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.151.
Mayoritas sektor saham menghijau. Sektor saham energi menguat 0,79 persen, sektor saham basic naik 0,59 persen, sektor saham industri bertambah 0,25 persen.
Selain itu, sektor saham nonsiklikal menanjak 0,45 persen, sektor saham keuangan mendaki 0,44 persen. Sementara itu, sektor saham siklikal tergelincir 0,36 perse, sektor saham kesehatan susut 0,14 persen, sektor saham properti merosot 0,05 persen dan sektor saham teknologi terpangkas 0,25 persen, dan sektor saham infrastruktur turun 1,73 persen.
Saham AKRA naik 0,33 persen ke posisi Rp 1.500 per saham. Harga saham AKRA dibuka stagnan di posisi Rp 1.495 per saham. Harga saham AKRA berada di level tertinggi Rp 1.505 dan level terendah Rp 1.485 per saham. Total frekuensi perdagangan 789 kali dengan volume perdagangan 24.467 saham. Nilai transaksi Rp 3,7 miliar.
Saham PGAS terpangkas 0,34 persen ke posisi Rp 1.485 per saham. Harga saham PGAS dibuka stagnan di posisi Rp 1.490 per saham. Harga saham PGAS berada di level tertinggi Rp 1.490 dan level terendah Rp 1.475 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.487 kali dengan volume perdagangan 58.197 saham. Nilai transaksi Rp 8,6 miliar.
Saham JPFA susut 0,96 persen ke posisi Rp 1.545 per saham. Harga saham JPFA dibuka stagnan di posisi Rp 1.560 per saham. Harga saham JPFA berada di level tertinggi Rp 1.575 dan level terendah Rp 1.545 per saham. Total frekuensi perdagangan 666 kali dengan volume perdagangan 22.878 saham. Nilai transaksi Rp 3,8 miliar.
Dalam riset PT Ashmore Asset Management Indonesia menyebutkan, IHSG melemah 2 persen seiring saham BREN yang anjlok hingga sentuh batas bawah dengan turun hampir 20 persen. Hal ini setelah FTSE keluarkan saham BREN dari indeks FTSE dengan alasan “high shareholder concentration”. Sementara itu, rupiah terus menguat seiring penurunan suku bunga acuan.
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham EMDE melonjak 33,63 persen
- Saham BEBS melonjak 16,67 persen
- Saham BGTG melonjak 15,38 persen
- Saham BBRM melonjak 12,12 persen
- Saham TMPO melonjak 13,33 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham BREN merosot 19,83 persen
- Saham LIFE merosot 14,47 persen
- Saham JSPT merosot 11,81 persen
- Saham KREN merosot 11,11 persen
- Saham IBFN merosot 10 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
Saham BBRI senilai Rp 245 miliar
Saham AMMN senilai Rp 125,5 miliar
Saham BBCA senilai Rp 120 miliar
Saham PTBA senilai Rp 111,1 miliar
Saham ANTM senilai Rp 89 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham PSAB tercatat 16.675 kali
- Saham BSBK tercatat 16.432 kali
- Saham BVIC tercatat 11.594 kali
- Saham PTBA tercatat 9.991 kali
- Saham BRPT tercatat 8.866 kali
Advertisement
Prediksi IHSG dan Saham Pilihan dari BNI Sekuritas
Head of Research Retail BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan, IHSG berpotensi mencoba rebound kembali pada Senin, 23 September 2024 setelah rebalancing FTSE Jumat lalu.
Support IHSG: 7.650-7.700
Resist IHSG: 7.800-7.840
Trading Idea hari ini: BBRI, BMRI, HMSP, PANI, KPIG, dan ESSA
BBRI Spec Buy dengan area beli di 5350, cutloss jika break di bawah 5275. Jika tidak break di bawah 5275, potensi naik ke 5425-5475 short term.
BMRI Spec Buy dengan area beli di 7300, cutloss jika break di bawah 7250. Jika tidak break di bawah 7250, potensi naik ke 7400-7525 short term.
HMSP Spec Buy dengan area beli di 670, cutloss jika break di bawah 655. Jika tidak break di bawah 655, potensi naik ke 700-710 short term.
PANI Spec Buy dengan area beli di 10000, cutloss jika break di bawah 9825. Jika tidak break di bawah 10000, potensi naik ke 10400-10600 short term.
KPIG Spec Buy dengan area beli di 179, cutloss jika break di bawah 174. Jika tidak break di bawah 174, potensi naik ke 187-196 short term.
ESSA Spec Buy dengan area beli di 800, cutloss jika break di bawah 790. Jika tidak break di bawah 790, potensi naik ke 810-820 short term
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Bursa Saham Asia Pasifik
Sebelumnya, Bursa Saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Senin (23/9/2024) di tengah investor menilai keputusan kebijakan moneter dari Jepang dan China pada Jumat, 20 September 2024. Hal ini setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) memangkas suku bunga sehingga mendorong pasar melambung pekan lalu.
Mengutip CNBC, pada pekan lalu, data menunjukkan tingkat pengangguran muda di China naik untuk dua bulan berturut-turut ke level tertinggi pada 2024, menurut Biro Statistik Nasional seiring pasar tenaga kerja mendingin di tengah melemahnya ekonomi.
Meski ada seruan untuk menurunkan suku bunga, Bank Sentral China atau the People’s Bank of China secara tak terduga mempertahankan suku bunga acuan utama pada Jumat pekan ini.
Reserve Bank of Australia memulai pertemuan kebijakan dua hari pada Senin pekan ini. Pejabat bank sentral akan memutuskan jalur kebijakan moneter pada Selasa pekan ini.
Di sisi lain, Singapura akan merilis indeks harga konsumen pada Agustus, dengan consumer price index (CPI) Inti diperkirakan naik 2,6 persen year on year (YoY), menurut jajak pendapat Reuters dibandingkan 2,5 persen pada Juli 2024.
CPI year on year secara keseluruhan diperkirakan telah mendingin menjadi 2,15 persen dibandingkan 2,4 persen bulan sebelumnya.
Adapun bursa saham Jepang libur. Sementara itu, indeks ASX 200 melemah 0,43 persen. Di Korea Selatan, indeks Kospi susut 0,15 persen dan indeks Kosdaq sedikit berubah. Indeks Hang Seng berjangka berada di posisi 18.199, lebih rendah dari penutupan sebelumnya 18.258,57. Selain itu, indeks CSI 300 berada di posisi 3.183,8, lebih rendah dari penutupan sebelumnya 3.201,05.
Di sisi lain, tiga indeks saham acuan utama di wall street bervariasi pada pekan lalu. Indeks Dow Jones menguat 0,09 persen hingga sentuh rekor tertinggi di 42.063,36. Indeks S&P 500 berada di posisi 5.702,55. Indeks Nasdaq melemah 0,36 persen ke posisi 17.948,32.
Advertisement