PSSI Rencanakan Liga 1 Putri Bergulir Mulai 2026: Diikuti 8 Tim, Tak Pakai Promosi-Degradasi

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengungkap pihaknya berencana menggulirkan Liga 1 Putri pada 2026, dengan diikuti 8 tim tanpa menerapkan format promosi dan degradasi.

oleh Theresia Melinda Indrasari diperbarui 23 Sep 2024, 14:00 WIB
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir memberikan gestur angka dua saat mendengarkan pertanyaan awak media saat konferensi pers mengenai perkembangan Timnas Indonesia Putri yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (21/09/2024). Tak hanya bicara soal timnas, Erick Thohir juga memberi update terkait rencana pelaksanaan Liga 1 Putri yang diwacanakan bergulir pada 2026. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum PSSI Erick Thohir buka suara terkait rencana pihaknya menggulirkan kembali Liga 1 Putri di Indonesia. Federasi sepak bola Tanah Air diwacanakan menggelar kompetisi tersebut pada 2026 mendatang.

Untuk saat ini, Erick mengeklaim Liga 1 Putri hanya akan diikuti oleh 8 tim tanpa memberlakukan sistem promosi dan degradasi. Waktu dan mekanisme itu ditetapkan setelah menimbang talent pool sepak bola putri Tanah Air yang masih belum memadai.

"Kami di Exco (PSSI) punya komitmen untuk melahirkan Liga 1 Putri. Saya waktu itu menjanjikan 2026 karena memang dorongan banyak sekali, tetapi talent pool-nya belum cukup," ungkap Erick dalam konferensi pers di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Sabtu (21/9/2024) lalu.

Ketum PSSI menegaskan pihaknya ogah memaksakan Liga 1 Putri terselenggara dalam waktu dekat. Pasalnya, dia khawatir kompetisi hanya akan berujung mandek apabila kekurangan jumlah pemain.

"Kalau kita melahirkan liga, tetapi berhenti di tengah jalan karena kekurangan pemain, kualitasnya buruk, itu kan mempermalukan kita sebagai bangsa," ujar Erick lagi.

"Karena kalau kita bicara liga pasti di-benchmarking yang ada di Asia Tenggara atau bahkan dunia. Seperti Liga 1 (putra), nomor 6 di Asia Tenggara, nomor 28 di Asia," sambung nakhoda federasi sepak bola Indonesia.


Diikuti 8 Tim

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir (tengah) bersama Manajer Timnas Indonesia Putri Galih Dimuntur Kartasasmita (kiri), Exco PSSI Vivin Cahyani (kedua kiri), Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Sumardji (kedua kanan), dan Sekjen PSSI Yunus Nusi (kanan) memberikan keterangan saat konferensi pers mengenai perkembangan Timnas Indonesia Putri yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (21/09/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Sementara itu terkait mekanisme 8 tim, Erick Thohir menilai angka tersebut sudah ideal sebab jumlah peserta yang lebih sedikit akan menyebabkan kompetisi berjalan terlalu singkat.

Sebaliknya, klub di atas 8 bisa membuat Liga 1 Putri 'bengek' di awal pelaksanaan. Alhasil, PSSI ingin tetap berpegang pada jumlah tersebut dan membuka peluang bagi klub-klub Liga 1 putra yang ingin melebarkan sayap ke sepak bola putri.

"Jadi kita punya komitmen 2026/2027, kita sudah komunikasi di Exco. Kalau talent pool-nya cukup, nanti (pesertanya) 8 klub, karena memang kalau di bawah 8, musim kompetisi terlalu pendek. Kalau di atas 8 takut bengek karena ada cash flow uang, sponsor, dan lain-lain," papar Erick.

"Kita prioritaskan dari klub Liga 1 yang ingin punya sepak bola putri, atau nanti kita akan buka siapa yang ingin investasi di sepak bola putri," lanjut dia.


Tanpa Promosi-Degradasi

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir memberikan keterangan saat konferensi pers mengenai perkembangan Timnas Indonesia Putri yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (21/09/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Adapun mengenai format, Erick Thohir mengungkap PSSI juga sudah sepakat tak bakal memberlakukan sistem promosi dan degradasi. Jumlah peserta akan tetap, layaknya liga di Amerika Serikat dan Australia, lantaran mempertimbangkan aspek keberlanjutan.

"Kita sudah sepakat, konsepnya tidak seperti Liga 1-2 (putra), dengan promosi-degradasi, tetapi akan seperti liga di Amerika dan Australia yaitu jumlahnya tetap 8 karena ini demi kestabilan," kata Erick lagi.

"Kalau nanti ini (kompetisinya) tidak sustain atau continue, jumlah klubnya berkurang, itu kan jadi risiko yang menyebabkan adanya problem di liga. Jadi Insyaallah di 2026/2027 (bergulir)," tandas Ketum PSSI.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya