Tanggapi Isu Naturalisasi Mauro Zijlstra ke Timnas Indonesia, Ketum PSSI: Belum Salaman

Ketua Umum PSSI Erick Thohir masih enggan mengonfirmasi prospek naturalisasi pemain keturunan Mauro Zijlstra lantaran dia belum bersalaman dengan pihak terkait.

oleh Theresia Melinda Indrasari diperbarui 23 Sep 2024, 17:00 WIB
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir memberikan keterangan saat konferensi pers di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (21/09/2024). Dalam konferensi pers ini, Erick Thohir turut buka suara terkait isu naturalisasi Mauro Zijlstra. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PSSI Erick Thohir buka suara menanggapi isu naturalisasi pemain keturunan Mauro Zijlstra ke Timnas Indonesia. Pria yang merangkap sebagai Menteri BUMN itu masih enggan membenarkan spekulasi yang beredar sebab dia belum bersalaman dengan sang pemain.

Sekadar informasi, nama Mauro Zijlstra memang cukup ramai menjadi buah bibir dalam beberapa waktu terakhir. Hal itu lantaran dia pernah melempar kode ingin segera bergabung dengan Timnas Indonesia.

Dalam wawancara di kanal YouTube Yussa Nugraha, pemuda berusia 19 tahun terang-terangan mengakui sudah mulai berkontak dengan PSSI. Pihak federasi diklaim tengah memeriksa semua dokumen, sehingga Zijlstra kini tinggal menunggu sinyal positif dari mereka.

Kehadiran Mauro Zijlstra pun dianggap bisa menjadi solusi bagi lini depan Timnas Indonesia yang sering mandek. Pasalnya, penggawa kelahiran 2004 itu secara natural memang berposisi sebagai striker, dengan dia tercatat sudah mengoleksi 2 gol dan 1 assists dari 2 penampilan untuk FC Volendam U-21 di kompetisi U-21 Divisie 2.

Kendati begitu, Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI belum bisa memberi konfirmasi mengenai prospek naturalisasi Zijlstra. Hal itu mengingat belum ada momen bersalaman di antara kedua pihak, yang selama ini selalu menjadi sinyal pasti dimulainya proses naturalisasi pemain keturunan.

"(Soal Mauro) saya belum salaman, jadi saya tidak bisa bilang pemain yang bergabung itu dengan nama yang tepat kalau kita belum ada administrasinya," ucap Erick Thohir dalam konferensi pers di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Sabtu (21/9/2024).


Belum Ada Nama Baru untuk Timnas Senior

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir (depan) bersama Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Sumardji (kiri), Exco PSSI Yunus Nusi (ketiga kiri), Exco PSSI Vivin Cahyani, Manajer Timnas Indonesia Putri Galih Dimuntur Kartasasmita meninggalkan konferensi pers mengenai perkembangan Timnas Indonesia Putri yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (21/09/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Lebih lanjut, Ketum PSSI juga menegaskan hingga sekarang belum ada tambahan nama baru yang pasti dinaturalisasi dalam waktu dekat untuk memperkuat timnas senior.

Hanya timnas putri yang sementara sudah punya daftar amunisi tambahan, dengan dia memastikan seluruh proses dibuat selaras aturan negara serta FIFA.

"Sampai hari ini di timnas senior belum ada nama lain. Kalau di putri ada. Itu pun kita harus bicara kepada pemerintah, baik dari Pak Menpora (Dito Ariotedjo) maupun Pak Supratman (Menkumham) untuk memastikan ini semua sesuai dengan aturan negara kita. Jadi semua kita mengikuti aturan negara kita dan FIFA," pungkasnya.


Kejar Naturalisasi Eliano Reijnders dan Mees Hilgers

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir memberikan gestur angka dua saat mendengarkan pertanyaan awak media saat konferensi pers mengenai perkembangan Timnas Indonesia Putri yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (21/09/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Sementara itu, terkait progres naturalisasi Eliano Reijnders dan Mees Hilgers, Erick Thohir mengungkap pihaknya saat ini masih mengejar agar duo pemain bisa berstatus WNI tepat waktu dan memperkuat Timnas Indonesia di lanjutan putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Terdekat, skuad Garuda bakal bertandang ke markas Bahrain dan China. Kedua penggawa diharapkan bisa jadi amunisi tambahan saat laga tersebut, meski mereka masih punya beberapa PR selain pengambilan sumpah, mulai dari pergantian federasi hingga pendaftaran.

"Yang pasti (dinaturalisasi) dua (Eliano dan Mees), dan minggu depan ini sangat penting hariannya karena kan ada deadline regisiter, jadi ada proses angkat sumpah, administrasi lainnya, pendaftaran, pergantian asosiasi, ini kan tidak mudah," ujar Erick.

"Jadi kita ada waktu seminggu, kita coba kejar. Mudah-mudahan kalau Mees dan Eliano bisa bergabung, berarti untuk Bahrain dan China kita punya kekuatan tambahan," tandasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya