Liputan6.com, Los Angeles - Kasus hukum yang membelit Diddy mulai membuat nama pesohor lain disebut-sebut, termasuk yang belakangan ramai diperbincangkan publik adalah Justin Bieber. Seperti diketahui, Justin Bieber memiliki hubungan dekat dengan penyanyi bernama asli Sean Combs tersebut sejak dirinya meniti karier di masa remaja.
Setelah kasus kejahatan seksual Diddy menyeruak, tak sedikit warganet yang kembali memeriksa rekaman lama mengenai interaksi mereka. Tak sedikit yang menduga Justin Bieber yang saat itu masih di bawah umur terpapar dengan pengaruh buruk, bahkan ada yang berspekulasi sang suami Hailey Bieber dimanfaatkan Diddy.
Advertisement
"Diddy layak mendapat hukuman terberat. Aku berdoa untuk Justin Bieber," kata @Seabree*** di X atau Twitter.
"Aku tak peduli apa yang orang bilang--Justin Bieber dulu, dan sekarang, adalah korban dari Diddy," kata @iamlega****.
Sementara itu, Justin Bieber sendiri tampaknya tidak ingin dipusingkan dengan kasus yang tengah menimpa Diddy. Diwartakan People, Senin (23/9/2024), narasumber yang dihubungi media ini menyatakan seng pelantun "Yummy" memilih untuk fokus pada keluarga.
"Dia (Justin Bieber) tahu tentang penangkapan Diddy. Tapi itu bukan hal yang ingin ia jadikan fokus," tutur sang narasumber.
Justin Bieber Pilih Fokus pada Anak Istri
Sang sumber menambahkan sejak kelahiran buah hatinya, Justin Bieber hanya fokus pada keluarganya sendiri. "Dia hanya ingin fokus menjadi ayah dan suami yang baik," kata sang narasumber lagi.
Sebagai catatan, Justin Bieber mengumumkan kelahiran putra pertamanya dengan Hailey Bieber pada 23 Agustus lalu. "WELCOME HOME JACK BLUES BIEBER," tulis Justin dalam unggahannya, menyertakan nama sang anak.
Advertisement
Diddy Ditangkap 16 September 2024
Seperti diketahui, Diddy ditangkap di New York pada 16 September waktu setempat. Ia sempat mengajukan penangguhan penahanan, tapi ditolak sehingga masih mendekam di jeruji besi sampai jadwal persidangan tiba.
Dalam dakwaan yang diperoleh pihak media, Diddy dituduh melakukan kejahatan seksual dalam rentang satu dekade, dari konspirasi pemerasan, perdagangan seks, dan keterlibatan dalam prostitusi. Sejumlah wanita yang jadi korban dalam kejahatan ini, seringkali direkam.
Organisasi Kriminal Diddy
Jaksa juga menyebut bahwa Diddy tak jarang memberikan obat-obatan kepada para korban, yang bertujuan membuat mereka menurut. Ia juga dituduh menggunakan organisasi kriminal—yang secara kolektif disebut sebagai Combs Business—dengan kedok perusahaan korporat. Ia menggunakan karyawannya untuk memfasilitasi berbagai kegiatannya.
Dalam penangkapannya, polisi mengamankan barang bukti termasuk narkoba, senjata api dan amunisi, hingga lebih dari seribu botol baby oil dan cairan lubrikasi.
Advertisement
