Liputan6.com, Jakarta - Minum kopi sudah menjadi kebiasaan banyak orang di Indonesia. Berbagai jenis hidangan kopi pun mudah didapat di manapun. Mulai dari pedagang keliling hingga kafe mewah.
Timbul tanya, apakah kebiasaan minum kopi baik untuk kesehatan tubuh?
Advertisement
Terkait hal ini, ahli gizi dari persatuan ahli gizi Indonesia (Persagi) Rita Ramayulis memberi penjelasan.
Menurutnya, kandungan utama kopi adalah kafein. Bagi orang-orang dengan metabolisme kafein yang bagus atau cepat, kopi dapat membantu memperlancar sirkulasi darah.
Dalam dua cangkir kopi, terkandung 400 miligram kafein dan ini bagus untuk orang-orang yang memiliki metabolisme baik terhadap kafein.
“Ini membantu darahnya mengalir dengan baik, membantu tingkat kewaspadaannya lebih baik. Namun, tidak sama halnya dengan orang-orang memiliki metabolisme kafein lambat atau rendah,” ujar Rita dalam temu media secara daring bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) Senin (23/9/2024).
Pada orang-orang yang memiliki metabolisme kafein lambat, maka kopi dapat meningkatkan asam lambung, membuat sulit tidur, sehingga tidak dianjurkan. Hal ini menjadi alasan mengapa sebagian orang sulit tidur setelah konsumsi kopi dan sebagian lainnya tetap bisa tidur seperti biasanya.
“Jadi perlu kita kenali dulu metabolisme tubuh kita termasuk yang mana, kalau baik monggo dikonsumsi dua sampai tiga (cangkir kopi),” jelasnya.
Kaitan Konsumsi Kopi dan Kesehatan Jantung
Rita juga menyoroti soal kaitan konsumsi kopi dengan kesehatan jantung. Menurutnya, banyak penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara kopi dengan penyakit atau serangan jantung.
“Banyak penelitian menunjukkan ada hubungan konsumsi kopi dengan serangan jantung. Ternyata hubungan ini dipertegas dengan adanya hal lain yaitu kebiasaan orang Indonesia minum kopi dengan gula yang tinggi. Ini yang menyebabkan (masalah jantung), bukan kopinya tapi gulanya yang tinggi,” papar Rita.
“Orang Indonesia itu kalau minum kopi tidak siap dengan pahitnya kopi jadi ditambahkan gula yang sangat berlebih,” tambahnya.
Advertisement
Masalah Lain yang Menyertai Konsumsi Kopi
Di samping itu, konsumsi kopi juga kerap disertai dengan kebiasaan lain yakni merokok.
“Kebanyakan orang yang minum kopi di Indonesia disertai dengan rokok. Nah ini juga sebenarnya pemicu (masalah jantung) bukan kafeinnya tapi rokok yang dikonsumsi bersamaan,” kata Rita.
Tak henti di situ, biasanya konsumsi kopi juga disertai dengan makan makanan ringan yang gurih dan manis. Jadi, makanan ringan atau snack inilah yang bisa berpengaruh pada jantung, bukan kafeinnya.
“Jadi perlu kita pahami bagaimana hubungan kopi dengan penyakit jangtung,” ucap Rita.
Peringati Hari Jantung Sedunia 2024
Edukasi soal kaitan kopi dengan jantung ini disampaikan dalam rangka memperingati Hari Jantung Sedunia yang jatuh setiap 29 September.
Hari ini diperingati untuk kembali mengingatkan masyarakat terhadap upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga diri dari penyakit jantung.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) Siti Nadia Tarmizi menerangkan, Hari Jantung Sedunia 2024 mengangkat tema “Use Heart for Action”.
“Tema nasionalnya adalah ‘Ayo Bergerak untuk Sehatkan Jantungmu’ ini tujuannya memberikan edukasi dan literasi kepada masyarakat untuk mengenal tentang pentingnya kesehatan jantung dengan upaya deteksi dini, mengelola faktor risiko, dan mengelola penyakit komorbid yang bisa menjadikan kita terkena penyakit jantung,” ujarnya.
Advertisement