6 Dampak Negatif Hidup Boros, Mulai dari Sulit Menabung hingga Stres

Gaya hidup boros membuat dirimu terjebak dalam kebiasaan ingin terus berbelanja sesuatu yang tidak terlalu berguna bagimu. Kebiasaan ini memberikan dampak negatif baik saat ini maupun pada waktu yang akan datang.

oleh Cicilia Afrilia Damayanti Simbolon diperbarui 30 Sep 2024, 19:03 WIB
Ilustrasi shopping, belanja. (Photo by freestocks on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Berbelanja adalah aktivitas yang digemari oleh banyak orang. Biasanya setelah bekerja keras dan memperoleh gaji orang-orang akan menghibur diri dengan berbelanja.

Hal ini baik jika sesuatu yang dibeli menjadi kebutuhan dan memiliki manfaat untuk waktu yang akan datang. Namun, jika berbelanja membuat kamu semakin boros dan ingin terus membeli tanpa memperhatikan manfaat dan kebutuhannya maka kamu sudah masuk ke dalam gaya hidup boros.

Gaya hidup yang boros membuat seseorang merasa tidak puas dan ingin terus berbelanja. Bahkan, tak jarang ditemukan seseorang yang melakukan berbagai cara agar tetap berbelanja meskipun tidak memiliki uang. Hal ini dilakukan untuk memenuhi keinginannya saja. Dilansir dari BFI Finance, Senin (23/09/2024) ditemukan beberapa dampak negatif dari gaya hidup boros.

1. Sulit Menabung

Hidup boros membuat kamu sulit untuk memiliki kebiasaan menabung. Hal ini terjadi karena kamu tidak memiliki cukup uang untuk disisihkan. Menabung memiliki banyak manfaat untuk masa depan diantaranya mempersiapkan dana masa depan dan menjaga keuangan agar tetap stabil.

Jika kamu lebih senang berbelanja dibandingkan dengan menabung, maka besar kemungkinan kamu tidak memiliki uang yang cukup untuk masa depan. Bahkan, kamu akan kesulitan menghadapi satu situasi yang mengharuskan kamu untuk mengeluarkan uang cukup besar. Hal ini terjadi karena kamu tidak memiliki tabungan yang dapat menghadle masalah tersebut. Mulai hidup hemat dan menabung menjadi solusi terbaik.


2. Menumpuknya Hutang dan Tagihan

Ilustrasi Hutang (sumber: unsplash)

Sebagian orang senang berbelanja dengan menggunakan kartu kredit. Hal ini terjadi karena kartu kredit mempermudah kita memperoleh barang-barang yang ingin kita inginkan tanpa memperhatikan kondisi uang saat ini. Menggunakan kartu kredit adalah bagian dari hutang yang harus dibayar.

Ketika kamu menggunakan kartu kredit tanpa sadar dan kamu tidak bisa mengontrol penggunaannya, maka bersiaplah untuk menanggung tagihan yang menumpuk. Hal ini tidak hanya berdampak bagi kondisi keuangan mu, tetapi juga menyebabkan kamu menjadi stres. Bahkan, tak jarang ditemukan seseorang yang memiliki tangihan kredit dan melimpahkan kepada orang lain. Menggunakan kartu kredit tidak dilarang, tetapi perlu memperhatikan kondisi keuangan dan kebutuhanmu.


3. Tidak Punya Dana Darurat

Mulai menabung dan kumpulkan dana darurat dengan cara efektif yang bisa dilakukan di tengah pandemi virus corona yang melanda. (Foto: Unsplash)

Hidup boros membuat kamu memiliki gaya hidup yang senang berfoya-foya. Kamu akan mengeluarkan uang untuk hal-hal yang tidak penting. Hal ini membuat kamu tidak memikirkan dan memiliki dana darurat.

Dana darurat adalah dana yang sengaja disisihkan untuk mengantisipasi kondisi yang tidak terduga seperti biaya kesehatan, kerusakan rumah, dan sebagainya. Ketika kamu memiliki dana darurat maka kamu tidak perlu khawatir dan mencari pinjaman ke bank atau ke kerabat dan keluarga jika sedang membutuhkan. Sehingga, dalam situasi apapun kamu tetap dapat memenuhi kebutuhan finansial dan meminimalisir pinjaman uang.


4. Usia Lanjut Terancam

Ilustrasi Pensiun. Unsplash/ Huy Phan

Hidup akan terus berjalan bahkan hingga kamu mencapai usia tua. Kamu mungkin saat ini sedang bekerja dan memperoleh gaji, tetapi saat tua belum tentu melakukan dan mendapatkannya. Jika sampai saat ini kamu masih mempraktikkan gaya hidup yang boros, maka kemungkinan di usia lanjut kamu akan melakukan hal yang sama.

Namun, hal ini akan berdampak buruk untuk keuanganmu saat tua nanti. Bahkan, kamu tidak memiliki dana yang cukup untuk menghidupi diri di masa tua nanti. Maka mulai menabung dan menyimpan dana pensiun, asuransi, dan dan darurat serta mengurangi gaya hidup boros menjadi salah satu cara yang dapat kamu lakukan untuk mempersiapkan finansial masa depanmu.


5. Stres

Ilustrasi stres. Sumber foto: unsplash.com/Kevin Grieve.

Gaya hidup boros dapat menyerang kesehatan mentalmu. Kamu akan merasa stres setelah menyadari dampak dari hidup boros yang selama ini kamu jalani. Hal ini terjadi karena kamu tidak lagi memiliki cukup uang yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang lebih penting.

Untuk mengatasi hal tersebut kamu harus mencoba membiasakan gaya hidup hemat. Kamu juga perlu mempersiapkan dana darurat dan tabungan untuk keberlangsungan hidupmu. Dengan memiliki simpanan uang dan gaya hidup hemat, kamu akan terhindar dari stress dan dapat menjalani hidup dengan baik.


6. Selalu Merasa Kekurangan

Ilustrasi belanja (Foto: unsplash.com/christiann koepke)

Jika kamu memiliki gaji yang besar, maka kamu memiliki peluang untuk dapat menyimpan uang menjadi tabungan. Namun, jika kamu merasa tidak tenang padahal memiliki gaji yang cukup artinya ada yang salah dalam hidupmu. Hal ini terjadi karena selama hidup kamu menerapkan gaya hidup yang boros.

Hidup boros membuat seseorang selalu merasa kekurangan sekalipun penghasilannya bagi banyak orang dianggap cukup. Jika kamu dapat mengelola uang dengan baik dan mengubah gaya hidup menjadi hemat, maka kamu tidak akan merasa kekurangan lagi. Cara yang dapat kamu lakukan adalah dengan membuat rincian keuangan pribadimu baik pengeluaran dan pemasukan secara konsisten. Hal ini dapat membuat kondisi keuanganmu membaik dan kamu akan merasa cukup.

Infografis Raibnya Tabungan Rp 22,8 Miliar Winda Earl. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya