Menteri ESDM Bahlil Buka-bukaan Rintangan Bangun Smelter Amman di NTB

Menteri Bahlil mengatakan kendala mulanya dikarena Amman Mineral terkena dampak dari program Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait hilirisasi.

oleh Tira Santia diperbarui 23 Sep 2024, 20:15 WIB
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam sambutannya di peresmian smelter PT Amman Mineral. (Tira/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Amman Mineral International di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), hari ini Senin (23/9/2024).

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam sambutannya menyampaikan, bahwa PT Amman Mineral sempat mengalami kendala dalam proses pembangunan smelter tersebut.

Bahlil mengatakan kendala itu mulanya dikarena Amman terkena dampak dari program Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait hilirisasi. Dimana, sejak 2021 beberapa komoditas dilarang untuk melakukan ekspor mentah, termasuk tembaga.

Alhasil, perusahaan diminta untuk membangun pabrik pengolahan agar komoditas mineral itu bisa memiliki nilai tambah. Termasuk PT Amman yang selama ini memang melakukan ekspor konsentrat tembaga juga harus mematuhi kebijakan Presiden.

Di samping itu, kata Bahlil, Amman mengaku kesulitan saat membangun smelter dengan berbagai alasan, salah satunya karena kondisi covid-19. Saat itu, terdapat pembatasan kegiatan di luar rumah untuk mencegah penyebaran virus.

"Amman ini salah satu yang kena dari konsekuensi kebijakan bapak presiden. Wajib hilirisasi, kalau tidak kita tidak lagi izinkan kirim raw material, maka dibuat. Saya tahu betul susahnya mereka, alasannya macam-macam, waktu itu saya masih Menteri Investasi. Alasan COVID, alasan Capex, alasan macam-macam," kata Bahlil dalam peresmian smelter yang disiarkan virtual, Senin (23/9/2024).

Kendati begitu, Bahlil yang saat itu masih menjabat sebagai Menetri Investasi/Kepala BKPM, tetap meminta Amman agar membangun smelter dan menyelesaikan pembangunannya.

Bahkan, untuk mempercepat pembangunan, Bahlil sempat memberikan keringanan supaya Amman mau membangun smelter, diantaranya keringanan tax holiday, dan kemudahan perizinan.

"Kita bantu pak. Kita beri tax holiday, kita kasihkan 20 tahun pak. Kemudian masterlist kita bantu pak, semua izin-izin atas perintah bapak presiden sudah kita lakukan dengan baik," pungkas Bahlil.


Jokowi Resmikan Smelter Amman Mineral di NTB, Total Investasi Capai Rp21 Triliun

Presiden Jokowi meresmikan smelter tembaga dan logam mulia milik PT Amman Mineral di Kabupaten Sumbawa Barat, NTB. (Foto: Youtube Sekretariat Presiden)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan pabrik pemurnian (smelter) tembaga dan logam mulia milik PT Amman Mineral di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (23/9/2024). Jokowi mengatakan total investasi smelter Amman mencapai Rp21 triliun.

"Alhamdulillah hari ini kita akan meresmikan smelter tembaga dan pemurnian logam mulia PT Amman, dengan investasi Rp21 triliun. Ini bukan uang yang kecil. Ini bukan uang yang kecil investasi ini adalah investasi yang sangat besar," kata Jokowi sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (23/9/2024).

Menurut dia, PT Amman Mineral menggunakan teknologi canggih double flash smelting untuk menghasilkan katoda tembaga sebagai produk utamanya. Jokowi meyakini keberadaan smelter tersebut dapat memberikan nilai tambah yang besar untuk Indonesia.

"Bapak/Ibu bisa bayangkan, kalau penambangan dan pengolahan di Sumbawa yang dikerjakan oleh PT Amman ini mengolah 900.000 ton konsentrat per tahun, bayangkan kalau selamanya hanya diekspor dalam bentuk konsentrat mentahan, nilai tambahnya tidak berada di kita, nilai tambahnya berada di negara-negara lain yang memiliki smelter," ujarnya.

Oleh sebab itu, dia mengapresiasi keberanian PT Amman dalam membuat pabrik smelter untuk menghasilkan katoda tembaga. Jokowi ingin ke depannya kebutuhan produk-produk tembaga dunia bergantung ke Indonesia.

"Apapun, entah lembaran chatode, entah kabel, entah cooper foil, semuanya yang bisa kita produksi di sini itu akan kita lakukan, bukan lagi kita mengekspor bahan mentah atau raw material," tutur Presiden Jokowi.


Hasilkan 18 Ton Emas Batangan per Tahun

Sebelumnya, Vice President of Corporate Communications and Investor Relations Amman, Kartika Octaviana, menyatakan bahwa PT Amman terus berkomitmen menyelesaikan pembangunan fasilitas smelter tembaga dan pemurnian logam mulia (PMR), yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional.

Setelah fasilitas ini beroperasi, smelter tembaga dan PMR Amman diproyeksikan mampu memproses hingga 900 ribu kiloton per tahun (ktpa) konsentrat dari tambang Batu Hijau dan proyek Elang.

Dari hasil pengolahan ini, smelter akan memproduksi katoda tembaga hingga 222 ktpa dan asam sulfat sebanyak 830 ktpa.

Sementara itu, fasilitas PMR akan menghasilkan 18 ton per tahun (tpa) emas batangan, 55 tpa perak batangan, dan 70 tpa selenium.

Sebagai bagian dari upaya mengurangi dampak lingkungan, PT Amman telah menandatangani perjanjian dengan PT Pertamina (Persero) pada September tahun lalu. Kerja sama ini bertujuan untuk memastikan pasokan liquefied natural gas (LNG) bagi pembangkit listrik tenaga gas dan uap yang mendukung operasional smelter tembaga dan PMR.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya