Smelter Freeport Gresik Jadi yang Terbesar di Dunia

Smelter kedua milik PTFI di Gresik, yang juga merupakan smelter single line terbesar di dunia, memproses hasil tambang bawah tanah terbesar di dunia.

oleh Arief Rahman H diperbarui 23 Sep 2024, 19:57 WIB
Pembangunan smelter ini dilakukan sejalan dengan program hilirisasi mineral mentah Indonesia, salah satunya tembaga. (Sumber foto: Corporate Communication PT Freeport Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama PT Freeport Indonesia (PTFI), Tony Wenas, mengungkapkan jumlah tenaga kerja yang terserap di smelter pemurnian konsentrat tembaga di Gresik, Jawa Timur. Setelah smelter beroperasi penuh, jumlah tenaga kerja yang terserap diperkirakan mencapai 2.000 orang.

Tony menjelaskan bahwa smelter yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah smelter kedua milik PTFI di Gresik, yang juga merupakan smelter single line terbesar di dunia, memproses hasil tambang bawah tanah terbesar di dunia.

"Saat beroperasi penuh nanti, smelter ini akan mempekerjakan sekitar 2.000 orang, yang terdiri dari 1.200 karyawan kontraktor dan 800 karyawan langsung PT Freeport Indonesia," ungkap Tony dalam peresmian Smelter PTFI, di Gresik, Jawa Timur, Senin (23/9/2024).

Konstruksi 30 Bulan

Selama masa konstruksi yang berlangsung selama sekitar 30 bulan, proyek ini juga menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Sebanyak 40.000 tenaga kerja terlibat dalam proses pembangunan smelter tersebut.

"Selama konstruksi, proyek ini telah mempekerjakan tenaga kerja konstruksi dengan jumlah kumulatif mencapai 40.000 orang," tambahnya.

Tony menyampaikan bahwa Presiden Jokowi telah memulai peletakan tiang perdana Smelter PTFI Gresik pada Oktober 2021, dan proyek tersebut berhasil diselesaikan dalam waktu kurang dari tiga tahun.

"Kurang dari tiga tahun, tepatnya dua tahun delapan bulan, kita berhasil menyelesaikan proyek ini, karena sebenarnya proyek ini sudah selesai pada akhir Juni. Tambang tembaga bawah tanah terbesar di dunia, yang ada di Papua, akan dimurnikan di smelter single line terbesar di dunia ini," jelasnya.

"Hal ini menjadikan Freeport Indonesia sebagai perusahaan tambang tembaga hulu-hilir terbesar di dunia. Terima kasih kepada Presiden atas kehadirannya dan peresmian ini. Semoga dapat menciptakan nilai tambah yang lebih besar dan mendorong hilirisasi lebih lanjut untuk Indonesia yang lebih maju," tutup Tony Wenas.

 


Jadi Kunci Negara Maju

PT Smelting merupakan fasilitas smelter tembaga pertama di Indonesia. (Sumber foto: Corporate Communication PT Freeport Indonesia)

]Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut bahwa smelter milik PT Freeport Indonesia (PTFI) adalah salah satu langkah strategis Indonesia untuk menjadi negara industri maju, khususnya dalam pengelolaan sumber daya alam.

"Pembangunan smelter PT Freeport Indonesia ini merupakan upaya kita untuk membawa Indonesia menjadi negara industri maju, dengan mengelola sumber daya alam sendiri dan tidak lagi mengekspor bahan mentah atau raw material," ujar Jokowi saat meresmikan Smelter PTFI di Gresik, Jawa Timur, Senin (23/9/2024).

Menurutnya, smelter di Gresik akan menciptakan lapangan kerja yang signifikan, dan Jokowi mendorong hilirisasi sebagai dasar bagi ekonomi baru Indonesia.

"Hilirisasi menjadi fondasi ekonomi baru Indonesia. Pada akhirnya, PDB kita tidak lagi bertumpu pada konsumsi domestik, melainkan pada produksi nasional," urainya.

Jokowi juga menegaskan bahwa hilirisasi akan mengubah struktur ekonomi Indonesia, yang selama ini bergantung pada konsumsi domestik, menjadi lebih fokus pada produktivitas perusahaan, baik BUMN maupun swasta.

 


Lahirkan Industri Turunan

Dengan pembangunan smelter di Gresik, pemerintah berharap bisa menghitung potensi emas yang hilang dari Indonesia selama ini. (Sumber foto: Corporate Communication PT Freeport Indonesia)

Lebih lanjut, Jokowi berharap smelter pengolahan konsentrat tembaga PTFI ini akan memicu lahirnya industri turunan yang ditunjang oleh smelter tersebut.

"Kita berharap smelter ini juga akan melahirkan perusahaan-perusahaan di industri turunan tembaga di sekitar PT Freeport Indonesia," ungkapnya.

Jokowi juga menyebut bahwa sudah ada perusahaan yang mulai memproduksi copper foil, yang menggunakan tembaga sebagai bahan baku. Selain itu, dia berharap pabrik kabel dan industri semikonduktor akan mulai berinvestasi di Indonesia.

"Sudah ada yang mulai memproduksi copper foil. Saya kira, nantinya mungkin pabrik kabel dan lainnya akan masuk ke Indonesia. Termasuk, seperti yang disampaikan oleh Erick Thohir, selenium yang dihasilkan dari smelter ini juga bisa digunakan dalam produksi semikonduktor," jelasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya