Komisi III DPR Cek Lokasi Penemuan 7 Jasad Remaja di Bekasi, Minta Polisi Transparan

Wakil Ketua Komisi III DPR Habiburokhman meminta polisi dan Propam transparan dalam penyelidikan para korban.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 24 Sep 2024, 12:30 WIB
Komisi III DPR mendatangi lokasi penemuan 7 jasad remaja yang ditemukan mengambang di Kali Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi, Selasa (24/9/2024). (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta - Pimpinan Komisi III DPR mendatangi lokasi penemuan 7 jasad remaja yang ditemukan mengambang di Kali Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi, Selasa (24/9/2024).

Rombongan Komisi III DPR tiba di lokasi sekitar pukul 11.00 WIB dan nampak didampingi Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Dani Hamdani.

Sementara dari Komisi III terdapat Wakil Ketua Habiburokhman, anggota Arteria Dahlan, I Wayan Sudirta, Nazaruddin Dek Gam hingga Aboe Bakar.

Sebelum mendatangi pinggir kali, Habiburokhman meminta polisi dan Propam transparan dalam penyelidikan para korban.

“Kami ingin lebih tahu kejadian yang sebenarnya, kami ingin ini semua dilakukan penyelidikan yang transparan dan dicek latar belakangnya apa, sampai kejadiannya seperti apa,” kata Habiburokhman

Sementara itu, anggota Komisi I Aboe Bakar Alhabsy meminta Propam mengecek apakah ada polisi yang melanggar SOP saat menertibkan tawuran.

“Sah menyangkut kematian itu semua pihak propam untuk mengamankan dan melihat apakah ada SOP yang salah atau sebagainya,” kata dia.


9 Polisi Diperiksa Propam

Sebanyak tujuh jenazah ditemukan mengambang di Kali Bekasi, Minggu (22/9/2024). (Foto Basarnas).

Sebelumnya, sebanyak sembilan orang tim patroli perintis Polres Bekasi Kota diperiksa Propam Polda Metro Jaya pascapenemuan tujuh jenazah Kali Bekasi. Sebelumnya, tujuh jenazah yang ditemukan mengambang diduga pelaku tawuran yang kabur dari patroli anggota kepolisian.

"Sampai dengan saat ini, yang diperiksa itu ada 9 anggota patroli perintis Polres Metro Bekasi Kota," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, Senin (23/9/2024).

Ade mengatakan, sembilan anggota tersebut diperiksa seputar awal informasi adanya kerumunan remaja yang akan melakukan tawuran hingga kepolisian mendatangi lokasi untuk menghalau terjadinya aksi gangguan ketertiban masyarakat itu.

"Jadi kan mereka yang melakukan kegiatan cek TKP, mereka melakukan patroli siber, kemudian melihat ada yang lagi live IG melakukan ajakan tawuran kemudian mereka melakukan cek TKP. Inilah yang didalami, proses pengecekan TKP-nya itu, proses patrolinya itu seperti apa, proses pengecekan TKP-nya seperti apa, ini masih didalami," jelas dia.

Pada saat kegiatan patroli, masing-masing anggota kepolisian dilengkapi barang bawaan seperti borgol, senjata, tongkat dan lain sebagainya. Termasuk juga senter untuk patroli di malam hari.


Atensi Kapolda Metro

Diketahui, kasus penemuan tujuh jenazah menjadi atensi dari Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto. Ia mengaku memfokuskan pendalaman kasus penemuan tujuh jenazah di Kali Bekasi, pada dugaan peristiwa tawuran dan patroli aparat.

"Kami akan melihat bahwa kalau memang ada nanti kelalaian dari siapa pihak siapa, kami akan meminta pertanggungjawaban," kata Karyoto Minggu 22 September 2024.

Karyoto mengatakan, ada indikasi penyebab kematian para korban berkaitan dengan aksi tawuran. Informasi itu didapat dari keterangan saksi.

Karyoto menyampaikan, ketujuh orang sengaja menceburkan diri karena ketakutan saat ada petugas yang sedang berpatroli.

"Menurut informasi sekilas adalah bahwa ini adalah sah satu yang menjadi kemarin malam itu yang sudah diambil keterangan, memang mereka menceburkan diri ke sungai, karena adanya ketakutan, adanya patroli yang lewat atau menegur," ucap dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya