Cinta Laura Merah Menyala di Panggung L'oreal Paris Fashion Week 2024, Enzy Storia Centil dengan Gaun Metalik

Cinta Laura dan Enzy Storia kembali mewakili Indonesia berjalan di panggung L'oreal Paris Fashion Week 2024 bersama sejumlah model dunia, dari Cara Delevigne hingga Kendall Jenner.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 24 Sep 2024, 17:30 WIB
Cinta Laura di L'oreal Paris Fashion Week 2024. (dok. JULIEN DE ROSA / AFP )

Liputan6.com, Jakarta - L'Oreal Paris kembali menggandeng Cinta Laura, Enzy Storia, dan Bubah Alfian dalam pergelaran Paris Fashion Week 2024 bertema Le Defile Walk Your Worth. Ketiganya mewakili Indonesia berjalan di runway yang sama dengan Kendall Jenner, Camila Cabello, Eva Longoria, Cara Delevigne, dan lainnya, Senin, 23 September 2024.

Sebagai Brand Ambassador sekaligus juru bicara L'Oreal Paris di Indonesia, Cinta Laura tampil percaya diri dengan gaun korset merah menyala rancangan desainer lokal, Harry Halim. Menurut keterangan tertulis yang diterima Tim Lifestyle Liputan6.com, Selasa (24/9/2024), sang desainer sengaja digandeng brand kosmetik asal Prancis sebagai dukungan untuk bakat-bakat muda agar tampil di kancah internasional.

Harry merancang gaun yang desainnya menampilkan siluet perempuan. Warna merah dipilih karena terinspirasi oleh makna merah pada bendera Indonesia, yakni keberanian. Itu sejalan dengan pesan yang dibawa Cinta, yakni mengajak perempuan untuk berani mengekspresikan diri dan mendukung satu sama lain.

Cinta pun meluapkan perasaannya bisa tampil kembali di runway tersebut setelah penampilan mengesankannya di tahun lalu lewat akun Instagram pribadinya. "Mungkin bagi banyak orang, ini hanya catwalk sepele. Tapi bagiku, ini adalah caraku untuk menunjukkan bahwa Indonesia mampu untuk berada dan bersinar di panggung global," tulis Cinta.

Ia pun merasa terhormat menjadi salah satu juru bicara global L'Oreal Paris. Ia berharap orang-orang yang masih memandang Indonesia sebelah mata, akan mengubah cara pandangnya di masa datang.

"Aku percaya dengan konsistensi, waktu akan menunjukkan bahwa kita, orang Indonesia, akan semakin relevan dan membuat dampak dalam segala bidang, terutama beauty dan fashion," imbuhnya.


Enzy Storia Bergaun Metalik

Enzy Storia di panggung L'oreal Paris Fashion Week 2024. (dok. JULIEN DE ROSA / AFP)

Sementara itu, Enzy Storia tampil dengan gaun metalik yang membalut ketat tubuhnya. Ia sempat membagikan suasana di balik layar jelang tampil di panggung. Rambut panjangnya terlihat di-styling hingga berasap agar bisa menghasilkan gelombang yang cantik. 

Panggung itu juga menjadi tahun kedua penampilan Enzy sebagai salah satu L'Oreal Pariws Worth It Squad. Enzy terlihat percaya diri dengan santai melambaikan tangan ke arah penonton. Di akhir perjalanannya di panggung itu, ia sempat tos dengan bintang Bollywood Alia Baht yang mengenakan gaun hitam keperakan.

"Melalui partisipasi saya di Paris Fashion Week tahun ini, saya ingin menunjukkan kepada dunia bahwa pesona perempuan Indonesia tidak hanya bersinar dari luar, tetapi juga mencerminkan kekuatan dan keberanian mereka untuk mendukung sesama dan melawan ketidakadilan sosial," ucapnya dalam rilis yang diterima.

Aksi Enzy langsung menuai pujian dari rekan-rekan sesama artis. Vidi Aldiano menuliskan, "WOI CANTIK BGT SOBI GUE BANGGA BANGET."

"Cakep banget anak siapa niiih??" komentar Rossa di unggahan Enzy.

 

 


Pesan Pemberdayaan Perempuan

Outfit Cinta Laura Selama Berada di Paris. [@claurakiehl]

Brand General Manager L'oreal Paris Ceren Hepyalniz mengatakan bahwa ajang tersebut dihelat untuk menegaskan dukungan brand atas isu pemberdayaan perempuan. Misi khusus yang diusung tahun ini adalah menyebarluaskan Stand Up Against Street Harassment, sebuah gerakan yang telah berjalan sejak 2020 dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pelecehan di ruang publik.

Hal ini sejalan dengan pesan "Because We're Worth It" yang tidak hanya mengajak kaum perempuan untuk merayakan kecantikan, tetapi juga memperjuangkan nilai dan keselamatan kaum perempuan, terutama dalam melawan pelecehan di ruang publik. 

"Kami percaya bahwa setiap perempuan memiliki nilai yang harus dirayakan, dan ini termasuk hak mereka untuk merasa aman di ruang publik. Pelecehan dapat meruntuhkan harga diri perempuan; hal ini tidak sejalan dengan tujuan brand yang ingin terus membangun “worth” atau nilai kaum perempuan," katanya.

Di Indonesia, pelecehan di ruang publik masih menjadi isu sosial yang serius. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh IPSOS dan L'Oréal Paris pada tahun 2021, 8 dari 10 perempuan pernah mengalami pelecehan di ruang publik, dan 91 persen orang yang menyaksikannya tidak tahu harus berbuat apa.


Metode 5D Melawan Kasus Pelecehan Seksual

Ilustrasi Pelecehan Seksual/Pencabulan. (Freepik/Jcomp)

Isu pelecehan seksual di ruang publik disoroti L'Oreal Paris pada peringatan Hari Perempuan Sedunia yang jatuh pada Senin, 8 Maret 2021. Pengerucutan isu ini berdasarkan riset internal yang dilakukannya bersama Ipsos International and Indonesia pada Januari 2021 dan diikuti 1.498 responden.

Maria Adina, Brand General Manager L'Oreal Paris, menjelaskan, dari survei tersebut, 59 persen responden menganggap pelecehan seksual di ranah publik merupakan isu nomor satu yang dihadapi perempuan Indonesia. Sebanyak 82 persen di antara mereka bahkan pernah mengalami pelecehan seksual di ruang publik.

Bentuknya mulai dari pandangan tidak pantas yang bermaksud seksual, diikuti, hingga catcalling. Sayangnya, 51 persen saksi tidak mengintervensi saat melihat pelecehan seksual. "Kebanyakan mereka tidak tahu harus bagaimana karena tidak pernah ada pelatihan yang cukup," kata Adina dalam jumpa pers virtual, Senin, 8 Maret 2021.

Melihat data tersebut, L'Oreal Paris bersama Hollaback! Jakarta memperkenalkan pelatihan metode 5D untuk mengintervensi pelecehan seksual di ruang publik. Pelatihan ini, kata Adina, bisa diakses di laman standup-international.com. "Jadi, bentuk pelatihannya berupa simulasi-simulasi supaya lebih mudah dipraktikan. Tidak lama kok, cuma 20 menit," tuturnya.

Dijelaskan Anindya Restuviani, Co-Director Hollaback! Jakarta, metode 5D adalah dialihkan, dilaporkan, dokumentasikan, ditegur, dan ditenangkan. "Orang selama ini berpikir hanya menegur, padahal masih banyak cara yang bisa dilakukan untuk intervensi pelecehan seksual di ruang publik," kata Vivi, begitu ia akrab disapa.

INFOGRAFIS: 6 Tips Lindungi Diri dari Pelecehan Seksual (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya