Optimisme Tech Winter yang Mulai Mencair, Investasi ke Startup Siap Menggeliat

Penurunan suku bunga dan pertumbuhan pasar modal menjadi angin segar bagi industri startup, termasuk optimisme mencairnya tech winter.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 25 Sep 2024, 08:30 WIB
Ilustrasi startup. (Foto by AI)

Liputan6.com, Jakarta - Ekosistem startup dalam beberapa tahun terakhir tidak dimungkiri tengah mengalami kondisi yang disebut tech winter. Ini merupakan kondisi penurunan investasi yang terjadi di industri teknologi termasuk startup di Indonesia.

Meski belum benar-benar berakhir, Chairman Nexticorn Foundation Rudiantara, optimistis ada tanda-tanda kalau tech winter mulai membaik. Hal itu ia sampaikan dalam gelaran Nexthub Global Summit 2024 di Nusa Dua, Bali.

Salah satu indikasinya adalah Bank Sentral Amerika atau The Federal Reserve telah mengurangi suku bunga basis 50 poin. Bahkan, ia menuturkan, Bank Indonesia lebih agresif dengan lebih dulu mengurangi suku bunga acuan sebesar 25 basis poin.

"Jadi bagi saya, itu lah cahaya di ujung terowongan. Kita belum sepenuhnya mencair, tapi setidaknya es di tech winter mulai mencair," tuturnya.

Tidak hanya itu, menurut Rudiantara, pasar modal Indonesia telah melampaui kapitalisasi pasar modal Singapura dengan nilai sekitar USD 750 miliar.

"Ini membuat Indonesia benar-benar menjadi ekonomi terbesar ASEAN," tutur mantan Menkominfo tersebut melanjutkan.

Tidak hanya itu, menurut Rudiantara, pemerintah juga telah mengeluarkan regulasi yang mendukung perkembangan ekonomi digital Indonesia. Ditambah pula, ada pengembangan dan penguatan di sektor keuangan.

Selain itu, ekosistem startup saat ini sudah semakin sehat. Ia mengatakan, ekosistem startup ini sudah tidak lagi sekadar bakar uang, tapi sudah mulai berorientasi pada arus kas yang positif.

"Saat tech winter, ada Covid. Cheap money itu tidak ada, bahkan free money itu sudah hilang. Kalau dulu kan masih ada cashback, free ongkir (promo), sekarang sudah tidak ada, sekarang lebih ke profit," ujarnya melanjutkan.

Hal senada juga disampaikan oleh Menteri Kominfo (Komunikasi dan Informatika) Budi Arie Setiadi. Ia mengatakan, suku bunga yang turun berpeluang meningkatkan investasi.

"Kalau di Amerika, katakan bunganya 5 persen, mana mau orang berinvetasi. Taruh saja uangnya di bank. Begitu bungaya menjadi 2,5 atau 3 persen. Nah, kan ada challeging," ujarnya.

Dengan kondisi tersebut, berarti ada uang yang mulai dikeluarkan untuk bisnis, termasuk melakukan investasi di sektor-sektor yang berkembang. 


Kominfo dan Nexticorn Kolaborasi, NextHub Global Summit 2024 Jadi Mak Comblang 120 Startup dan Investor

Chairman Nexticorn Foundation Rudiantara dan Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi. (Liputan6.com/ Agustinus Mario Damar)

 Gelaran NextHub Global Summit 2024: Defrost the tech Winter resmi digelar di Bali. Acara hasil kolaborasi Kementerian Kominfo (Komunikasi dan Informatika) bersama Nexticorn Foundation ini digelar pada 23 hingga 25 September 2024.

Chairman Nexticorn Foundation, Rudiantara menuturkan, event ini digelar untuk memudahkan pertemuan antara startup dengan venture capital yang ingin berinvestasi.

Alasannya, menurut Rudiantara, selama ini, baik startup atau venture capital menggunakan caranya masing-masing agar bisa terhubung. Namun dengan event ini, mereka bisa langsung melakukan pertemuan.

"Nah, di ruangan ini, ada lebih dari 120 startup dan 120 venture capital dari seluruh dunia. Jumlah request meeting kurang lebih 3.000," tuturnya saat event Nexticorn di Bali, Senin (23/9/2024).

Selain memudahkan pertemuan antara startup dengan investor, event tahun ini sedikit berbeda. Sebab, Nexticorn kali ini merupakan hasil gotong royong bersama Kominfo.

Dengan kolaborasi yang dilakukan keduanya, startup yang berpartisipasi di event ini pun lebih beragam, mencakup early stage dan later stage, serta berasal dari berbagai sektor mulai dari fintech, sustainability, edutech, serta agritech.


Fungsi NextHub Global Summit 2024?

Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi. (Liputan6.com/ Agustinus Mario Damar)

Sementara untuk investor yang hadir berasal dari beberapa negara, seperti Thailand, Korea Selatan, Australia, Jepang, bahkan ada yang berasal Eropa dan Amerika.

Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi yang hadir dalam pembukaan mengatakan, event ini bertujuan untuk merevitalisasi lanskap teknologi di tengah tantangan ekonomi global.

"Harapannya, 80 startup early stage Indonesia dari sektor healthtech, logistik, dan agritech bersama venture capital global pada summit bisa membawa hal signifikan untuk inovasi dan investasi," tutur Menkominfo.

Lebih lanjut Menkominfo menuturkan, dengan menampilkan ekosistem startup Indonesia yang begitu antusias, event ini sekaligus menegaskan posisi Indonesia sebagai pusat teknologi regioinal, serta mendorong pertumbuhan ekonomi inovasi di Asia Tenggara.

"Saya berharap acara ini bisa memungkinkan pemangku kepentingan menjelajah strategi dan kesempatan bisnis yang kolaboratif untuk menghidupkan investasi di sektor digital sambil mempromosikan ekosistem startup yang tangkas, ulet, dan berkelanjutan," tutur Menkominfo Budi Arie. 

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya