Liputan6.com, Jakarta - Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT) telah merampungkan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada hari ini, Selasa 24 September 2024.Dalam rapat tersebut, pemegang saham menyetujui rencana pemecahan nilai nominal saham atau stock split.
Keputusan strategis ini bertujuan untuk meningkatkan volume transaksi dan likuiditas, serta memperluas akses terhadap saham Perseroan bagi investor ritel dari berbagai kalangan, terutama generasi muda.
Advertisement
Dengan menurunkan harga per lembar saham, Indosat menargetkan lebih banyak masyarakat Indonesia dapat merasakan manfaat pertumbuhan perusahaan melalui kepemilikan saham dan perluasan partisipasi di pasar modal Indonesia.
Stock split akan dilakukan dengan rasio 1:4 untuk seluruh saham Seri B, yang akan mengubah nilai nominal dari Rp 100,00 per saham menjadi Rp 25, sementara nilai nominal saham Seri A tetap sama.
Dengan demikian, jumlah saham Seri B yang tercatat akan meningkat secara signifikan dari 8.062.702.740 saham menjadi 32.250.810.957 saham, sehingga meningkatkan aksesibilitas dan likuiditas pasar.
"Stock split ini menunjukkan komitmen kami dalam menciptakan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan. Dengan meningkatkan keterjangkauan dan likuiditas saham, kami mengajak lebih banyak masyarakat untuk menjadi bagian dari visi Indosat," kata President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha dalam keterangan resmi, Selasa (24/9/2024).
Stock split ini sejalan dengan tujuan besar Indosat dalam memberdayakan Indonesia. Perusahaan tetap berkomitmen memanfaatkan layanan telekomunikasi yang mutakhir untuk mendorong transformasi digital di tanah air. Dengan menghubungkan masyarakat dan mendukung kewirausahaan, Indosat mengambil peranan penting dalam menghadirkan solusi teknologi yang memperkaya kehidupan di seluruh negeri.
Indosat baru-baru ini mengalami peningkatan outlook dari Stabil menjadi Positif oleh lembaga pemeringkat internasional, Fitch, dan mempertahankan peringkat kredit AA+(idn).
Perseroan juga menerima peringkat idAAA (Stabil) dari Pefindo. Pada awal 2024, ISAT masuk ke dalam Indeks LQ45 sebagai salah satu saham paling likuid di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ini mencerminkan kondisi keuangan yang solid dan prospek pertumbuhan yang sangat baik, dengan nilai transaksi dan frekuensi yang tinggi di pasar modal Indonesia.
Bangun Inklusivitas dan Konektivitas Ekonomi Digital
Sebagai salah satu pendorong utama perekonomian bangsa, Indosat Ooredoo Hutchison bertekad untuk membangun inklusivitas dan konektivitas secara digital.
Stock split ini tidak hanya membuka peluang partisipasi yang lebih luas bagi investor ritel, tetapi juga menegaskan komitmen perusahaan dalam menciptakan lingkungan ekonomi yang inklusif, memberdayakan generasi muda Indonesia untuk mengelola masa depan finansial mereka dan berkontribusi secara positif pada pembangunan nasional melalui keterlibatan yang lebih besar di pasar keuangan.
"Kami memiliki ambisi untuk memastikan setiap orang mendapatkan manfaat dari ekonomi digital. Aksi korporasi ini menegaskan keyakinan kami akan semakin beragamnya investor, khususnya dari generasi muda, dapat turut mengambil bagian dari kesuksesan Indosat di masa yang akan datang,” ujar Vikram.
Advertisement
Indosat Bakal Stock Split 1:4, Ini Alasannya
Sebelumnya, PT Indosat Tbk (ISAT) akan melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split dengan rasio 1:4 atas seluruh saham seri B.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin (12/8/2024), PT Indosat Tbk memiliki saham terdiri dari saham seri A yang khusus hanya dapat dimiliki Pemerintah Negara Republik Indonesia yang dapat memberikan hak-hak khusus kepada pemegangnya, dan saham seri B yang dapat dimiliki oleh masyarakat yang merupakan saham biasa.
Perseroan berencana melakukan pemecahan saham dengan rasio 1:4 atas seluruh saham seri B Perseroan. Dengan demikian, nilai nominal jumlah saham sebelum dan sesudah stock split sebagai berikut:
-Nilai nominal saham seri A
Sebelum pemecahan saham: Rp 100 per saham
Setelah pemecahan saham: Rp 100 per saham
Jumlah saham seri A yang ditempatkan dan disetor penuh sebelum dan sesudah pemecahan saham 1
Total saham dicatatkan: 8.062.702.740
-Nilai nominal saham seri B:
Sebelum pemecahan saham Rp 100 per saham
Setelah pemecahan saham: Rp 25 per saham
Sebelum pemecahan saham: 8.062.702.739
Setelah pemecahan saham: 32.250.810.956
Total saham dicatatkan: 32.250.810.957
Perseroan menyatakan melakukan stock split seiring rendahnya likuiditas saham Perseroan. Selain itu, Perseroan juga berharap pemecahan saham dapat meningkatkan likuiditas saham dan dapat menarik minat investor ritel terutama investor muda.
Sesuai dengan POJK 15/2022, sehubungan dengan Pemecahan Saham, Perseroan telah memperoleh persetujuan prinsip dari BEI sebagaimana tercantum dalam Surat No. S-08050/BEI.PP2/08-2024 2 Agustus 2024.
Jadwal Stock Split
Perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham untuk stock split dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 24 September 2024.
Jadwal:
Pemanggilan RUPSLB pada 26 Agustus 2024RUPSLB pada 24 September 2024
Penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar dari Menkumham pada 25 September 2024
Permohonan pencatatan saham tambahan ke BEI atas saham hasil Pemecahan Saham pada 27 September 2024
Keterbukaan Informasi pada 7 Oktober 2024
Tanggal akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di seluruh pasar pada 11 Oktober 2024
Tanggal efektif pelaksanaan Pemecahan Saham pada14 Oktober 2024
Tanggal peniadaan perdagangan di pasar tunai pada 14 – 15 Oktober 2024
Tanggal mulai perdagangan saham dengan nilai nominal baru di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi pada 14 Oktober 2024
Tanggal mulai perdagangan saham dengan nilai nominal baru di Pasar Tunai pada 16 Oktober 2024
Advertisement