Liputan6.com, Jakarta Pernahkah kamu mengalami sensasi aneh seperti jarum menusuk atau seperti aliran listrik yang mengalir di bagian tubuh tertentu? Sensasi ini sering disebut kesemutan, dan umumnya terjadi pada tangan, kaki, atau wajah. Meskipun kesemutan bukanlah penyakit serius, sering kali kondisi ini menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Kesemutan dapat dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari posisi tubuh yang salah hingga masalah kesehatan yang lebih serius. Jika kamu sering mengalami kesemutan, penting untuk memahami penyebabnya agar dapat diatasi dengan tepat. Mengapa penting untuk mengetahui penyebabnya? Karena solusi untuk mengatasi kesemutan bergantung pada sumber masalahnya.
Advertisement
Contohnya, kesemutan yang disebabkan oleh duduk terlalu lama dapat diatasi dengan menggerakkan tubuh secara rutin, sedangkan kesemutan akibat kekurangan vitamin B12 membutuhkan penanganan medis. Untuk lebih jelasnya, mari bersama bahas lebih dalam mengenai penyebab dan cara mengatasi kesemutan, dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (25/9/2024).
Penyebab Terjadinya Kesemutan
Kesemutan terjadi ketika saraf-saraf dalam tubuh mengalami tekanan atau kerusakan. Berikut adalah beberapa penyebab kesemutan yang perlu kamu ketahui:
- Posisi tubuh yang salah: Duduk atau berdiri dalam satu posisi terlalu lama dapat memberikan tekanan pada saraf di tangan atau kaki, yang berujung pada sensasi kesemutan.
- Kekurangan vitamin: Kekurangan vitamin B12, vitamin B6, dan asam folat dapat mengganggu fungsi saraf, menyebabkan kesemutan, dan bahkan kelumpuhan.
- Gangguan saraf tepi: Kondisi ini terjadi ketika saraf tepi yang menghubungkan otak dan sumsum tulang belakang ke seluruh tubuh mengalami kerusakan, sehingga mengganggu fungsi saraf dan menimbulkan kesemutan.
- Penyakit diabetes: Penderita diabetes memiliki risiko tinggi untuk mengalami neuropati diabetik, yaitu kerusakan saraf akibat kadar gula darah yang tinggi. Kondisi ini dapat menyebabkan kesemutan, mati rasa, dan nyeri pada berbagai bagian tubuh.
- Penyakit autoimun: Penyakit seperti lupus dan rheumatoid arthritis dapat menyebabkan inflamasi pada saraf dan jaringan sekitarnya, yang mengakibatkan kesemutan.
- Gangguan aliran darah: Penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah dapat menghambat aliran darah ke saraf, sehingga menyebabkan kesemutan.
- Efek samping obat: Beberapa jenis obat, seperti obat kemoterapi, obat antidepresan, dan obat antihipertensi, dapat menyebabkan kesemutan sebagai efek samping.
- Konsumsi alkohol: Konsumsi alkohol berlebihan dapat merusak saraf, yang berujung pada kesemutan.
- Riwayat gangguan saraf: Jika keluarga memiliki riwayat gangguan saraf, kamu mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kesemutan.
- Kehamilan: Perubahan hormonal dan peningkatan tekanan pada saraf selama kehamilan dapat menyebabkan kesemutan, terutama pada tangan dan kaki.
Advertisement
Mengatasi Kesemutan
Apabila kamu mengalami kesemutan, berikut beberapa langkah yang bisa kamu ambil untuk mengatasinya:
- Ganti posisi tubuh: Jika kesemutan disebabkan oleh posisi tubuh yang kurang tepat, coba ubah posisi tubuh secara berkala, terutama saat kamu duduk atau berdiri dalam waktu yang lama.
- Gerakkan tubuh: Lakukan peregangan atau latihan ringan untuk meningkatkan aliran darah ke saraf yang tertekan.
- Konsumsi vitamin B: Jika kamu kekurangan vitamin B, konsumsi makanan yang kaya akan vitamin B seperti daging merah, ikan, telur, dan sayuran hijau. Kamu juga dapat mengonsumsi suplemen vitamin B, namun konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.
- Rendam tangan atau kaki: Merendam tangan atau kaki dalam air hangat bisa membantu meredakan rasa kesemutan.
- Kompres es: Jika kesemutan disebabkan oleh inflamasi, kompres bagian yang kesemutan dengan es selama 15-20 menit.
- Kurangi alkohol: Jika kamu sering minum alkohol, batasi konsumsinya untuk mencegah kerusakan saraf. Hindari juga kafein: Kafein dapat memperburuk kesemutan, terutama jika kamu sensitif terhadapnya.
- Berhenti merokok: Merokok dapat merusak saraf dan meningkatkan risiko kesemutan.
- Jaga berat badan: Kelebihan berat badan bisa meningkatkan tekanan pada saraf, sehingga meningkatkan risiko kesemutan.
- Konsultasikan dengan dokter: Jika kesemutan sering terjadi, disertai rasa nyeri, atau mengganggu aktivitas sehari-hari, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Penting untuk diingat bahwa informasi ini hanya untuk tujuan edukasi dan bukan merupakan pengganti saran medis dari dokter. Jika kamu mengalami kesemutan yang parah atau disertai gejala lain, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.