IHSG Menguat Tipis Tersengat Respons Komentar Pejabat The Fed

Pada perdagangan Selasa, 24 September 2024, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di level tertinggi 7.810,54 dan level terendah 7.717,83.

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Sep 2024, 07:48 WIB
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau meski naik tipis pada perdagangan Selasa, 25 September 2024.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau meski naik tipis pada perdagangan Selasa, 24 September 2024.Penguatan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham menghijau.

Mengutip data RTI, IHSG naik tipis 0,04 persen ke posisi 7.778,49. Indeks LQ45 menguat 0,02 persen ke posisi 985,41. Sebagian besar indeks saham acuan beragam. Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.810,54 dan level terendah 7.717,83. Sebanyak 332 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. Sedangkan 249 saham menguat dan 215 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.403.888 kali dengan volume perdagangan 22 miliar saham. Nilai transaksi Rp 16,6 triliun. Investor asing beli saham Rp 11,79 miliar pada Selasa pekan ini. Dengan demikian, sepanjang 2024, investor asing beli saham Rp 57,36 triliun.

Mayoritas sektor saham menghijau. Penguatan sektor saham dipimpin sektor saham consumer nonsiklikal yang naik 0,99 persen. Sektor saham energi bertambah 0,43 persen, sektor saham basic mendaki 0,52 persen, sektor saham keuangan naik tipis 0,15 persen. Selain itu, sektor saham properti mendaki 0,04 persen, sektor saham infrastruktur menguat 0,54 persen dan sektor saham transportasi bertambah 0,42 persen.

Sementara itu, sektor saham industri turun 0,13 persen, sektor saham siklikal merosot 0,95 persen, sektor saham kesehatan susut 0,23 persen dan sektor saham teknologi merosot 1,14 persen dan catat koreksi terbesar.

Mengutip Antara, dalam kajian PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG dan bursa regional Asia bergerak menguat, pasar merespons komentar dovish pejabat The Federal Reserve (the Fed atau bank sentral Amerika Serikat (AS) dan juga rencana kebijakan moneter Bank Sentral China (PBOC).

"Para pelaku pasar fokus terhadap perkembangan suku bunga acuan oleh The Fed, yang diketahui bahwa pejabat The Fed Raphael Bostic, Neel Kashkari, dan Austan Goolsbee menyampaikan dukungannya untuk pemotongan suku bunga lebih lanjut pada sisa tahun ini,” demikian seperti dikutip.


Sentimen IHSG Lainnya

Pekerja melintas di layar IHSG di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selanjutnya, pasar juga merespons kebijakan Bank Sentral China (PBoC) yang mengumumkan langkah-langkah kebijakan moneternya. Gubernur POBC Pan Gongsheng mengatakan, akan memangkas rasio persyaratan cadangan sebesar 50 basis poin (bps) sebelum tahun berakhir, tanpa memberikan jadwal yang spesifik.

Selain itu, ia juga mengumumkan suku bunga repo tujuh hari akan dikurangi sebesar 20 bps menjadi 1,5 persen, dan memberikan kebijakan untuk pengurangan down payment untuk rumah kedua dan pendanaan jangka panjang senilai 1 triliun yuan. Pasar menilai kebijakan PBoC tersebut merupakan rangkaian stimulus untuk meningkatkan ekonomi China.


Top Gainers-Losers

Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Pada hari ini, IHSG melemah pada penutupan sesi pertama menyusul perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham PART melonjak 25,20 persen
  • Saham BELL melonjak 22,73 persen
  • Saham IOTF melonjak 22,61 persen
  • Saham SONA melonjak 22,54 persen
  • Saham PTRO melonjak 10,24 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham BTEK merosot 25 persen
  • Saham LABA merosot 16,57 persen
  • Saham ANDI merosot 12,50 persen
  • Saham EMDE merosot 11,49 persen
  • Saham NASI merosot 11,11 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham BREN tercatat 168.385 kali
  • Saham BSBK tercatat 78.864 kali
  • Saham OKAS tercatat 36.035 kali
  • Saham PSAB tercatat 30.013 kali
  • Saham BBRI tercatat 27.698 kali

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

Saham BREN senilai Rp 3,1 triliun

Saham BBCA senilai Rp 1,1 triliun

Saham BBRI senilai Rp 1,1 triliun

Saham BMRI senilai Rp 607,5 miliar

Saham ADRO senilai Rp 413,8 miliar


Bursa Saham Asia

Seorang pria melihat layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Mengutip Antara, Bursa saham regional Asia pada Selasa sore, antara lain Indeks Nikkei menguat 216,70 poin atau 0,57 persen ke 37.940,60, indeks Hang Seng menguat 753,45 poin atau 4,13 persen ke 19.000,56, indeks Shanghai menguat 114,20 poin atau 4,15 persen ke 2.863,12, dan Indeks Straits Times melemah 15,80 poin atau 0,43 persen ke 3.622,73.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya