Liputan6.com, Jakarta Aksesibilitas bagi penyandang disabilitas di Bandung, Jawa Barat telah menjadi perhatian Dinas Perhubungan (Dishub) setempat.
Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Bandung Asep Kurnia mengungkap bahwa pihaknya telah melakukan inovasi di bidang perhubungan untuk penyandang disabilitas.
Advertisement
“Inovasi Dishub dalam mendukung mobilitas penyandang disabilitas adalah menyediakan bus khusus disabilitas, menyediakan ramp dan space khusus untuk kursi roda di bus Trans Metro Bandung (TMB) dan Bandros,” kata Asep dalam keterangan tertulis dikutip Rabu, 25 September 2024.
Lantas, apakah Bandung sudah lebih mudah diakses dewasa ini?
Menurut Asep, jika dilihat dari penyediaan infrastruktur transportasi memang belum ideal.
“Apabila melihat dari penyediaan infrastruktur transportasi saat ini memang kami belum dapat menyediakan secara ideal, namun kami tetap melakukan upaya karena pembangunan sistem transportasi ini perlu melibatkan banyak pihak,” ucapnya.
Sebagai bentuk pemenuhan hak disabilitas terutama di bidang perhubungan atau transportasi, maka pihaknya berupaya melibatkan penyandang disabilitas dalam pembangunan.
“Kami senantiasa melibatkan teman-teman disabilitas dalam membangun infrastruktur transportasi, salah satunya yaitu dengan melaksanakan lokakarya dalam momentum Hari Perhubungan Nasional,” ujarnya.
Sediakan Wadah Diskusi dengan Penyandang Disabilitas
Dalam lokakarya Hari Perhubungan Nasional, pihak Asep menyediakan wadah diskusi untuk membangun transportasi publik yang mudah diakses.
“Ada wadah diskusi dan berbagi pengetahuan dalam perencanaan dan pengembangan transportasi publik dan mobilitas berkelanjutan.”
Dengan diskusi ini, Dishub Kota Bandung dapat mengetahui berbagai kebutuhan para pengguna moda transportasi agar lebih inklusif.
“Mengetahui kebutuhan desain perencanaan fasilitas pejalan kaki dan fasilitas sepeda untuk mendukung transportasi publik yang memenuhi aspek inklusif dan keselamatan jalan.”
Advertisement
Hendak Bangun BRT Inklusif
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Bandung Independent Living Center (BILiC) Zulhamka Julianto Kadir mengaku senang karena dapat dilibatkan dalam acara ini.
“BILiC sangat senang bisa dilibatkan dalam proses lokakarya ini karena nanti ke depannya Dishub akan memiliki bus rapid transit (BRT) yang inklusif,” ujar pria yang akrab disapa Anto kepada Disabilitas Liputan6.com melalui pesan suara, Rabu (25/9/2024).
Dalam lokakarya ini, Anto sebagai pengguna kursi roda diajak berkeliling menyusuri trotoar untuk perencanaan pembangunan halte BRT inklusif.
“Memang masih ada temuan-temuan yang belum sesuai untuk perencanaan haltenya. Tapi dengan melihat secara langsung kami sepakat untuk berkomitmen untuk berkomunikasi dan berkoordinasi supaya tidak ada kekeliruan dalam proses perencanaan hingga pelaksanaannya,” papar Anto.
Temuan BILiC di Lapangan
Temuan BILiC di lapangan yang dinilai belum sesuai salah satunya soal pemasangan guiding block yang menyulitkan pejalan kaki dengan disabilitas netra untuk menikmati perjalanan di trotoar.
“Begitu pun kami, pengguna kursi roda, kesulitan juga. Harapannya, transportasi massal ini ke depannya bisa inklusif dengan desain universal yang dapat diakses oleh semua orang termasuk lanjut usia (lansia), anak-anak, dan ibu hamil."
“Dengan adanya perubahan dari lokakarya, ini satu langkah lebih maju untuk Dishub Kota Bandung. Kami sangat mendukung ke arah perbaikan,” pungkasnya.
Advertisement