10 Tips Mengatasi Anak Tantrum Usia 4-6 Tahun dengan Tenang dan Bijak

Mengatasi anak tantrum pada usia 4-6 tahun menjadi salah satu tantangan besar bagi orang tua.

oleh Henny diperbarui 01 Okt 2024, 12:06 WIB
Ilustrasi anak laki-laki sedang berteriak. (freepik/freepik.com)

Liputan6.com, Jakarta Mengatasi anak tantrum pada usia 4-6 tahun menjadi salah satu tantangan besar bagi orang tua. Gejala tantrum merupakan kondisi di mana anak mengalami ledakan emosi yang tidak bisa dikendalikan, seperti marah sambil berteriak, menangis, membangkang, melakukan tendangan atau pukulan, bahkan berguling-guling di lantai.

Perlu diketahui bagi para Bunda, bahwa gejala tantrum pada anak sebenarnya hal yang sangat wajar, karena anak belum bisa mengetahui dan mengontrol emosi yang mereka rasakan. Saat mengatasi anak tantrum juga tidak disarankan untuk melakukan kekerasan atau melakukan hal-hal yang justru membuat anak semakin tantrum. Hal ini karena mereka masih belajar mengelola emosi dan membutuhkan proses untuk mencapai emosi yang stabil.

"Gejala tantrum pada anak bukan karena adanya kesalahan pada pola asuh, namun anak yang mengalami gejala tantrum justru memiliki perkembangan yang baik," ujar dr. Levy, Ph.D., psikolog klinis seperti dikutip dari Parents.

dr. Levy juga menambahkan "Timbulnya tantrum pada anak disebabkan karena adanya keinginan anak yang belum mereka dapatkan."

Melansir dari Parents, berikut beberapa tips mengatasi anak tantrum yang bisa Bunda terapkan khususnya pada anak usia 4-6 tahun.

1. Segera Tangani Perilaku Agresif

Jika Bunda melihat dan menyadari perilaku anak mulai agresif seperti memukul, melempar barang dan menggigit, maka perlu segera hentikan tindakan mereka, salah satu cara yang bisa Bunda lakukan adalah dengan menyingkirkan mereka dari situasi tersebut.

Bunda perlu menjelaskan kepada anak bahwa tindakan yang dilakukan tidaklah baik, sampaikan dengan kata-kata yang menenangkan, tetapi tegas. Jika anak melakukan hal yang sama, maka Bunda perlu menerapkan kesepakatan dan kebijakan pada anak agar tidak melakukannya lagi.

2.  Jangan Meninggikan Suara di Depan Anak

Anak akan selalu mengikuti volume suara orang tua, secara tidak langsung mereka juga ingin terlibat dan terhubung dengan Bunda. Jika sudah terlanjur berteriak atau mengeluarkan kata-kata yang tidak seharusnya didengar, maka Bunda harus meminta maaf kepada anak. Hal ini juga sangat berpengaruh pada perilaku anak.

Salah satu cara sebelum mengatasi anak tantrum yaitu dengan mengatur napas dan tanamkan di benak pikiran, bahwa Bunda juga bisa sabar dan telaten dalam mengurus anak, sehingga Bunda tidak terbawa emosi.

3.  Biarkan Anak Marah

Jika Bunda melihat anak sedang marah tanpa sebab disertai tangisan yang kencang, maka tidak ada salahnya membiarkan anak marah hingga emosinya mulai reda. Hal ini karena terkadang seorang anak hanya perlu melampiaskan amarahnya sejenak.

Setelah emosinya sudah reda, Bunda perlu memanggil atau mendekati anak untuk mempersilahkan si anak cerita tentang keluhannya, atau bisa dibilang “deep talk”, Bunda juga dipersilahkan untuk memberikan solusi atau nasihat untuk anak terkait masalah yang terjadi. Cara ini juga efektif untuk melatih kesabaran anak dan membantu menstabilkan emosinya dengan baik.


4.  Peluk Anak

Ilustrasi Ibu memeluk anak. (IqbalStock/pixabay.com)

Apakah Bunda tahu? Pelukan menjadi salah satu cara yang paling mudah Bunda terapkan saat mengatasi anak tantrum. Pelukan juga bisa mengurangi stres yang dialami oleh anak. Saat berpelukan, tubuh melepaskan oksitosin, yaitu hormon cinta. Berikan pelukan selama beberapa menit sambil mengusap kepala anak, dengan cara ini anak akan merasa bahwa dirinya sangat diperhatikan, disayang dan merasa aman.

5. Latih Anak Relakasi

Relaksasi atau meditasi bukan hanya dilakukan oleh orang dewasa saja, namun bagi anak berumur 4-6 tahun juga perlu diajarkan relaksasi agar membantu anak menenangkan diri. Bunda bisa mengajarkan step by step relaksasi dengan cara menyuruh anak napas dalam-dalam atau menghitung satu sampai sepuluh. Cara ini dapat meredam emosi, marah hingga anak frustasi.

6.  Gunakan Teknik Timeout

Jika anak masih belum selesai dengan tantrumnya, Bunda perlu melakukan teknik timeout, yaitu dengan cara membawa anak ke tempat yang lebih tenang, sejuk dan aman. 

Bunda bisa mengajak anak untuk pergi ke luar sejenak menghirup udara segar, atau sekedar bermain di halaman rumah. Hal ini dapat membantu perasaan anak jauh lebih tenang dan melupakan kejadian yang membuat dirinya tantrum.

7.  Alihkan Perhatian Anak

Jika anak tantrum karena keinginannya tidak dituruti, maka Bunda bisa mencoba mengalihkan perhatian anak dengan hal-hal kecil.

Misalnya, Bunda bisa berkata “Bantu Bunda susun lego ini yuk, kita buat rumah yang besar.” Ajakan atau tawaran tersebut sangat efektif saat mengatasi anak tantrum. Nantinya anak akan mengikuti arahan dari Bunda.


8.  Tetapkan Batas yang Jelas

Ilustrasi anak tantrum. (Krakenimages/depositphotos.com)

Boleh-boleh saja menuruti kemauan anak, namun Bunda juga perlu memberikan batasan yang jelas, tegas dan konsisten. Beri peringatan secara perlahan kepada anak agar anak mengerti, coba katakan kepada mereka seperti “Boleh memakan coklat sehari 2 kali, lalu kita harus sepakat bahwa terlalu sering makan coklat tidak baik, maka cukup sesekali saja ya.” Ucapkan dengan kalimat yang lembut dan tatap mata anak agar pesannya tersampaikan dengan baik.

9.  Berikan Makanan atau Minuman Tertentu

Seperti yang kita ketahui bahwa anak berusia 4-6 tahun masih belum bisa mengutarakan apa yang mereka inginkan. Salah satu faktor yang menyebabkan mereka tantrum adalah besar kemungkinkan karena lapar atau haus. Bunda bisa memberikan camilan sehat seperti buah-buahan atau minuman seperti susu. Beragam asupan tersebut mengandung prebiotik fructooligosaccharide (FOS) dan galactooligosaccharide (GOS) yang bisa menyehatkan saluran pencernaan si kecil.

10.  Hindari Memukul atau Mencubit Anak 

Saat anak tantrum tak terkendali, biasanya orang tua mudah terbawa emosi dan berujung memberikan pukulan pada anak. Perlu diketahui ya Bun, anak yang sering mendapatkan pukulan dari orang tua justru akan membuat anak jauh lebih membangkang dan bisa membuat luka yang diingat pada memori anak. Bunda bisa memberikan pelukan, ciuman atau kata-kata yang mendorong anak untuk membuat anak bisa berubah menjadi lebih baik dan penurut bahkan anak meniru tindakan Bunda untuk melakukan hal-hal baik. 

Itulah beberapa tips mengatasi anak tantrum yang bisa Bunda terapkan selama menjalani parenting. Dengan memahami penyebab anak tantrum di atas, diharapkan para Bunda dapat membantu anak mengelola emosinya dengan baik dan bijak.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya