Liputan6.com, Majene - Beberapa waktu lalu sempat viral video yang memperlihatkan korban gempa di Desa Mekatta, Majene, Sulbar mengadukan nasih mereka ke Presiden Joko Widodo. Di video itu mereka mengadukan Pemkab Majene terkait penyaluran dana stimulan rumah rusak bagi korban gempa sesuai dengan janji Presiden.
"Presiden Republik Indonesia bapak Joko Widodo yang kami cintai, kami segenap korban gempa bumi Sulbar 2021 lalu mengadukan permasalahan yang kami alami kepada bapak Presiden," sebut warga dalam video viral itu.
Baca Juga
Advertisement
Ada pun permasalahan yang diadukan oleh warga, yakni mereka belum menerima dana stimulan rumah rusak sesuai yang dijanjikan Presiden saat berkunjung pada 2021 lalu. Mereka juga mempersoalkan pemerintah daerah yang terus memberikan mereka janji palsu terkait bantuan itu yang tidak pernah terealisasi.
"Perlu kami sampaikan kepada Bapak Presiden, daerah kami Desa Mekatta adalah titik pusat gempa bumi yang terjadi pada 15 Januari 2021 dengan puluhan korban meninggal dunia termasuk kepala desa kami," kata warga.
Menanggapi hal itu, Pjs Bupati Majene Habibi Azis mengatakan, terkait dana stimulan gempa tahap dua akan segera disalurkan. Karena menurutnya, bupati dan wakil bupati defenitif sudah berkoordinasi dengan BNPB sebelum mereka cuti di masa Pilkada serentak.
"Insha Allah dalam waktu bulan Oktober nanti, paling lambat akhir oktober itu alokasi anggarannya (dana stimulan) sudah turun, senilai Rp96 milliar rupiah untuk Kabupaten Majene," kata Habibi, Rabu (25/09/24).
Habibi menambahkan, pihaknya akan segera melakukan persiapan untuk penyaluran dana stimulan kepada warga. Termasuk segala bentuk administrasi agar penyaluran dan stimulan ini akuntabel dan transparan agar tidak ada cacat hukum terkait pertanggungjawaban dikemudian hari.
"Saya yang baru diberi amanah sebagai Pjs Bupati Majene juga akan menemui masyarakat yang ada di sekitar wilayah yang terkena dampak gempa 2021 lalu," tutup Habibi.