Ujian Hidup Adalah Jawaban atas Doa Kita Sendiri Kata UAH, Kok Bisa?

Jika sekarang kita sedang menghadapi masalah, yakinlah bahwa masalah itu dipersiapkan oleh Allah untuk mewujudkan doa-doa kita. Dan kita pasti mampu menjalani ujian tersebut

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Sep 2024, 09:30 WIB
Ustadz adi Hidayat (SS TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - Ustadz Adi Hidayat (UAH) mengungkapkan pandangan mendalam tentang makna ujian hidup yang sering dialami oleh umat Islam.

Menurut UAH, setiap ujian yang diberikan Allah kepada hamba-Nya adalah sesuai dengan permintaan dan kemampuan orang tersebut. Pernyataan ini disampaikan oleh UAH dalam salah satu ceramahnya yang dipublikasikan melalui kanal YouTube @KEMBALIHIJRAH-yd2ug.

Dalam video tersebut, UAH menegaskan bahwa Allah bersikap sangat adil dalam memberikan ujian kepada hamba-Nya.

"Tidak ada satu pun ujian yang datang kecuali sesuai dengan permintaan kita. Itulah keadilan Allah," kata UAH. Menurutnya, ujian hidup adalah cara Allah mewujudkan doa-doa yang telah kita panjatkan.

Lebih lanjut, UAH menjelaskan bahwa setiap ujian yang diberikan oleh Allah disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan yang pernah diminta oleh hamba-Nya.

"Apa yang kita butuhkan dan inginkan, ujian datang sesuai dengan itu," tambahnya.

Oleh karena itu, menurut UAH, ketika seseorang mengalami masalah, sebenarnya masalah tersebut telah dipersiapkan oleh Allah sebagai jawaban atas doa-doanya.

UAH juga menekankan bahwa tidak ada ujian yang diberikan di luar kemampuan seseorang.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Ternyata Begini Penjelasnnya

Ilustrasi doa, Islami, muslim. (Photo by Masjid MABA on Unsplash)

"Jika sekarang kita sedang menghadapi masalah, yakinlah bahwa masalah itu dipersiapkan oleh Allah untuk mewujudkan doa-doa kita. Dan kita pasti mampu menjalani ujian tersebut," jelasnya.

Pandangan ini, menurut UAH, memberikan perspektif baru tentang bagaimana seseorang seharusnya menghadapi ujian hidup. Alih-alih mengeluh atau merasa kesulitan, seseorang harus meyakini bahwa ujian tersebut adalah bagian dari perjalanan hidup yang sudah disesuaikan dengan kemampuannya.

"Ketika diuji, yakinlah bahwa kita bisa melaluinya, karena Allah tidak akan memberikan ujian yang melebihi kemampuan kita," ungkap UAH.

Ujian hidup, lanjut UAH, bukanlah sesuatu yang patut dicela. "Jangan pernah mencela satu persoalan hidup yang diujikan kepada kita, karena sesungguhnya ujian itu adalah hasil dari permintaan kita sendiri," kata UAH dalam ceramahnya.

Dengan demikian, ujian merupakan cara Allah untuk mengajarkan hamba-Nya tentang kesabaran dan ketangguhan.

Menurut UAH, banyak orang tidak menyadari bahwa doa-doa yang mereka panjatkan kepada Allah sebenarnya sudah dijawab melalui ujian hidup yang mereka alami.

"Doa-doa kita yang kita panjatkan sering kali dijawab Allah dalam bentuk ujian. Apa yang kita harapkan, itulah yang diuji," tambahnya.

Dengan pemahaman ini, UAH mengajak umat Islam untuk lebih bersabar dan tawakal dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.


Apa yang Seharusnya Dilakukan?

Ilustrasi berdoa. Credit: pexels.com/Lia

"Jika kita memahami bahwa ujian adalah jawaban dari doa kita, maka kita akan lebih sabar dalam menjalaninya. Kita harus yakin bahwa setiap ujian membawa kita lebih dekat kepada harapan yang kita inginkan," jelasnya.

Selain itu, UAH juga menyarankan agar setiap orang melihat ujian sebagai peluang untuk memperkuat iman dan ketakwaan kepada Allah.

"Setiap ujian yang datang adalah kesempatan untuk meningkatkan kualitas diri kita di hadapan Allah. Jangan pernah merasa lemah atau tidak mampu, karena Allah telah memberikan kita kemampuan untuk melewati setiap ujian," ujarnya.

UAH menekankan pentingnya memiliki keyakinan penuh terhadap kebijaksanaan Allah dalam memberikan ujian kepada hamba-Nya.

"Setiap ujian adalah cara Allah mengingatkan kita akan kebesaran-Nya dan pentingnya bersandar kepada-Nya dalam setiap aspek kehidupan," tambahnya.

Dalam ceramah tersebut, UAH juga mengajak umat Islam untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah melalui doa dan ibadah yang ikhlas.

Menurutnya, dengan semakin mendekatkan diri kepada Allah, seseorang akan lebih mudah memahami hikmah di balik setiap ujian yang datang. "Semakin kita mendekat kepada Allah, semakin jelas pula kita melihat hikmah di balik setiap ujian," tuturnya.

Sebagai penutup, UAH menegaskan bahwa ujian hidup seharusnya disikapi dengan rasa syukur, bukan keluhan.

"Setiap ujian adalah bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Jangan pernah merasa bahwa ujian adalah beban, tapi lihatlah sebagai cara Allah mendidik kita agar menjadi lebih baik," katanya.

Dengan pandangan ini, UAH berharap umat Islam dapat lebih kuat dan tegar dalam menghadapi berbagai ujian hidup. Ujian, menurut UAH, adalah sarana untuk mendewasakan iman dan mendekatkan diri kepada Allah.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya