Ekonomi Indonesia Dinilai Bakal lebih kokoh dengan Konsep Hilirisasi di Semua Bidang

Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dapat bertahan di tengah gempuran disrupsi rantai pasok global. Athor menilai bahwa salah satu hal tersebut dipengaruhi oleh adanya hilirasi yang gencar dilaksanakan di era Presiden Jokowi.

oleh Tim News diperbarui 25 Sep 2024, 13:24 WIB
Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto berjanji di depan Presiden Jokowi akan melanjutkan dan menyelesaikan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Hal ini disampaikan Prabowo sebelum menghadiri rapat kabinet perdana di IKN, Senin (12/8/2024). (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

 

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Sekolah Kajian Stratejik Global sekaligus Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia atau UI, Athor Subroto menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia selama satu dekade Pemerintahan Presiden Joko Widodo memiliki ketahanan luar biasa. 

"Adanya pertumbuhan ekonomi di level 5 itu suatu resiliens ekonomi yang sangat luar biasa dari Presiden Jokowi hingga saat ini” ungkap Athor dalam sebuah wawancara di stasiun televisi, selasa, 24 September 2024. 

Pasalnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dapat bertahan di tengah gempuran disrupsi rantai pasok global. Athor menilai bahwa salah satu hal tersebut dipengaruhi oleh adanya hilirasi yang gencar dilaksanakan di era Presiden Jokowi.

"Ekonomi kita akan lebih kokoh dengan adanya konsep hilirisasi di semua bidang, mengubah bahan baku menjadi bahan jadi, maka akan banyak menimbulkan multiplier effect, maka jika itu terjadi, pertumbuhan ekonomi 8 persen akan bisa tercapai" jelas Athor.

Tak hanya itu, langkah Presiden Jokowi yang merangkul seluruh komponen politisi turut memberikan sinyal positif bagi pengusaha dan masyarakat. 

"Politik Indonesia sudah dewasa. Pesan dari Presiden Jokowi kepada jajarannya untuk mendukung kabinet Prabowo dapat menjadi sinyal pasar bahwa beliau ingin transisi ini sukses, karena kepemimpinan yang baik harus bisa diteruskan. Jika tidak, akan menjadi masalah," jelasnya.

 


Fokus Jaga Daya Beli Masyarakat

PT Berikan Bahari Indonesia sebagai pabrik pengolahan Hidrolisat Protein Ikan (HPI) memiliki kapasitas produksi sebanyak 30 ton perbulan. Produksi ini diproyeksikan sebagai program hilirisasi perikanan dan upaya penurunan angka stunting (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Di tempat yang sama, pengamat politik ekonomi dari Universitas Bung Karno, Faisyal Chaniago, menilai Prabowo perlu meneruskan pendekatan harmonis dalam berpolitik seperti yang dilakukan oleh Presiden Jokowi. 

"Pendekatan soft dan merangkul semua kompetitor politik adalah kunci menjaga stabilitas politik. Itu yang harus dilakukan oleh Prabowo," kata Faisyal.

Faisyal juga menambahkan bahwa pemerintah selanjutnya harus fokus menjaga daya beli masyarakat dan lapangan kerja. 

"Selama ini Presiden Jokowi terus menjaga agar tidak ada penurunan kelas menengah, dan itu harus diteruskan. Selain itu, hilirisasi akan menjadi kunci utama sumber pendapatan negara di masa depan, serta memastikan lowongan kerja tetap tersedia," pungkas Faisyal.

Infografis Prabowo Akan Ajak Sebagian Menteri Jokowi di Kabinetnya. (Liputan6.com/Abdillah)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya