6 Fakta Menarik Gunung Kanaga yang Berpemandangan Sawah Bantar Kuning di Bogor

Dalam bahasa Sunda, kata Kanaga atau Kandaga yang digunakan sebagai nama Gunung Kanaga berarti wadah sejenis peti kecil, biasanya untuk menyimpan barang berharga.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 26 Sep 2024, 08:30 WIB
Seorang pendaki di Gunung Kanaga. (Dok: IG @ade_sanwani10 https://www.instagram.com/p/CYWy52nPtNb/?igsh=MTdodXlvdDVmNDJieA%3D%3D)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Kanaga merupakan sebuah gunung yang berlokasi di Desa Antajaya, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Gunung ini memiliki ketinggian 257 mdpl, termasuk gunung kurang tinggi.

Dengan lokasi yang cukup dekat dari Jakarta, gunung ini bisa menjadi tempat melepas penat di akhir pekan. Dengan trekking maupun bersepeda di seputar kawasan Gunung Kanaga, Anda sudah bisa merasakan suasna liburan. 

Mengutip dari laman Get Lost, Kamis (26/9/2024), Gunung Kanaga mulai terkenal saat masa pandemi Covid, di mana orang ingin rekreasi keluar rumah tanpa merasa khawatir. Kini tempat tersebut masih ramai pengunjung, terutama di penghujung minggu. 

Masih banyak hal mengenai Gunung Kanaga selain lokasi maupun ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Kanaga yang dirangkum Tim Lifestyle Liputan6.com dari berbagai sumber.

1. Asal-usul Nama Gunung Kanaga

Dalam bahasa Sunda, Kanaga atau Kandaga berarti wadah sejenis peti kecil, biasanya untuk menyimpan barang berharga. Konon, Gunung Kanaga juga berkaitan dengan perjalanan syiar Islam Eyang Sake Langlang Buana di tanah Bogor. 

2. Akses ke Gunung Kanaga

Gunung Kanaga yang dekat dari Jakarta sangat mudah diakses menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum. Jika datang dari Jakarta, Gunung Kanaga mudah dicapai dengan mengikuti peta digital di ponsel melalui tol Jakarta-Tol Jagorawi selama dua jam perjalanan.

Saat tiba di lokasi, Anda dapat memarkirkan kendaraan di area pemukiman warga, dekat warung. Jangan lupa izin terlebih dahulu dan membayar parkir.

 


3. Hanya Pendakian 1 Jam

Pemandangan di Gunung Kanaga. (Dok: IG @inimah.jabar https://www.instagram.com/p/CSWH4TLLDmc/?igsh=a3M0OTBncjdvNTVk)

Dari tempat parkir, Anda dapat memulai pendakian gunung setinggi 312 meter di atas permukaan laut. Untuk menuju puncak, hanya dibutuhkan waktu sekitar satu jam, tergantung stamina dan ritme pendakian. Walau terkesan mudah, jangan remehkan trek di Gunung Kanaga yang dipenuhi pohon berduri dan licin di musim hujan.

Gunung Kanaga yang bebas tiket masuk ini cocok bagi pendaki pemula atau mereka yang ingin menikmati pemandangan tanpa perlu beraktivitas ekstrem. Sebelum mendaki, terdapat warung yang dapat dijadikan tempat sarapan atau membeli perbekalan. Ini adalah satu-satunya warung yang terdapat di lokasi pendakian.

Awalnya, pendaki akan melintasi perkebunan pohon pisang dan seiring waktu trek akan terus menanjak. Pastikan untuk mengenakan alas kaki anti-licin dan nyaman dipakai saat mendaki.

Trek pendakian juga akan melewati pohon-pohon berduri, sehingga pastikan lindungi tubuh dengan mengenakan pakaian tertutup. Jika sudah berada di area dengan tumpukan batuan andesit, itu artinya kamu sudah mendekati puncak Kanaga.

 

  


4. Pemandangan dari Atas Puncak

Seorang pendaki di Gunung Kanaga. (Dok: IG  @helen_s https://www.instagram.com/p/CCKojtyhbcl/?igsh=NmtqOGg4OGN3amd1)

Pemandangan dari puncak dihiasi alam Cariu yang asri dengan pematang sawah, perkebunan, dan padang rumput. Panorama ini semakin cantik untuk dikagumi jika memilih pendakian di waktu subuh, sembari menyambut matahari terbit.

Walau pendakian menuju puncak Gunung Kanaga termasuk mudah. Seusai mendaki Gunung Kanaga, sekalian mampir di persawahan Bantar Kuning di Desa Bantar Kuning.

Area persawahannya fotogenik, selain karena luasnya hamparan sawah dan terlihat Gunung Kanaga dari kejauhan. Di tengah-tengah sawah ini terdapat sepetak jalan dan pohon jomblo yang membuatnya semakin eksotis sehingga menarik wisatawan khususnya merekam dengan drone untuk mengabadikan gambar dari udara.

Terdapat jalur setapak yang bisa dijadikan trek untuk bersepeda dan jogging. Beberapa pejalan memilih gowes dari kota menuju lokasi ini seru sebagai lokasi untuk berpetualang. Disarankan untuk berkunjung di pagi atau sore hari karena matahari tidak terlalu menyengat. 

 


5. Keberadaan Makam Eyang Taji Malela

Gunung Kanaga di Bogor, pendakian hanya sekitar satu jam. (Dok: IG  @phay_drone25)

Gunung Kanaga di Bogor mencuri perhatian warganet melalui pemandangan puncak berbatu dengan lanskap hijau yang terbentang tanpa batas. Tetapi ada juga yang menyebutkan sejarah Gunung Kanaga bertalian dengan keberadaan Makam Eyang Taji Malela.

Tokoh tersebut merupakan penyebar ajaran Islam di Desa Buanajaya, Kecamatan Tanjungsari. Ia disebut-sebut sebagai salah satu murid Sunan Gunung Jati.

6. Tidak Bisa untuk Berkemah

Gunung Kanaga sempat mengalami kebakaran hebat yang terjadi di kawasan hutannya. Selama seminggu, titik-titik api bermunculan menyebabkan kebakaran hebat yang menghanguskan puluhan hektar hutan di kawasan ini.

Penyebab kebakaran diduga karena kemarau ekstrem yang menyebabkan kobaran api membakar hutan bambu dan padang ilalang. Minimnya air dan medan yang sukar ditempuh menjadi kendala pemadaman api berlangsung cepat.

Hal ininjuga yang membuat Gunung Kanaga belum tersedia aktivitas berkemah yang memadai. Banyak bebatuan di area lapang sehingga tidak akan menampung banyak kemah untuk dididirikan.

 

Infografis Tanggap Darurat Bencana Gunung Semeru Meletus. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya