Jokowi: Menurut Survei, Indonesia Negara Paling Dermawan Sedunia

Jokowi mengatakan pertumbuhan zakat di Indonesia meningkat 30 persen per tahun, usai Baznas memulai karena Gerakan Cinta Zakat pada tahun 2021.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 25 Sep 2024, 17:46 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pembangunan hotel oleh D'Prima Hotel berkelas bintang 3 di Ibu Kota Nusantara (IKN). (Foto: Liputan6.com/Maulandy R)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut Indonesia merupakan negara paling dermawan di seluruh dunia, berdasarkan hasil survei internasional. Menurut dia, hal ini merupakan sebuah hal yang luar biasa.

"Indonesia menurut survei internasional yang terakhir itu adalah negara yang paling dermawan di seluruh dunia, paling dermawan ranking 1. Itu luar biasa, Alhamdulillah," kata Jokowi saat membuka Rakornas Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Tahun 2024 di Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Rabu (25/9/2024).

Dia mengatakan pertumbuhan zakat di Indonesia meningkat 30 persen per tahun, usai Baznas memulai karena Gerakan Cinta Zakat pada tahun 2021. Jokowi ingin Baznas dapat melakukan terobosan baru sebab potensi zakat di Indonesia sangat besar.

"Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia sekarang penduduk Muslim kita 236 juta. Sebuah jumlah yang sangat besar, tentu saja potensi zakat kita masih sangat besar untuk bisa Kita gali dan kita kelola dengan baik," jelasnya.

"Oleh sebab itu, saya berharap baznas ke depan dapat melakukan terobosan-terobosan baik melalui edukasi kepada masyarakat," sambung Jokowi.

 


Tingkatkan Kepercayaan Masyarakat

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pembangunan hotel oleh D'Prima Hotel berkelas bintang 3 di Ibu Kota Nusantara (IKN). (Foto: Liputan6.com/Arief R)

Namun, dia mengingatkan Baznas agar terus meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk membangun tata kelola zakat yang baik dan profesional. Sehingga, semakin banyak masyarakat menyalurkan zakatnya melalui Baznas.

"Kalau sudah dipercaya itu enak. Semua itu udah, mau zakat, mau infaq, mau sedekah semuanya lewat Baznas. Ini yang kita inginkan," tutur Jokowi.

Jokowi mengungkapkan potensi zakat di Indonesia mencapai Rp300 triliun. Dia menilai digitalisasi menjadi salah satu cara untuk membangun kepercayaan masyarakat dan tata kelola zakat yang transparan.

"(Digitalisasi layanan) Yang mempermudah, yang membuat semuanya mudah dan gampang, yang menjangkau lebih banyak Mustahik dan Muzakki dengan pembangunan sistem dan budaya kerja yang inovatif, yang cepat tanggap, yang tidak monoton, yang tidak bisnis as usual," ujar dia.

 


Program Zakat

Selain itu, Jokowi meminta Ketua Baznas untuk mengembangkan program-program zakat yang memperkuat ekonomi umat, khususnya, usaha mikro, usaha kecil, pemberdayaan kepada perempuan dan disabilitas.

Sehingga, nilai manfaat dari program-program zakat semakin terasa di masyarakat.

"Bila semakin terasa di rakyat dan secara akumulatif bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat kita, mengurangi kemiskinan dan mempersempit ketimpangan yang ada," pungkas Jokowi.

Infografis Jokowi Berkantor di IKN Nusantara Jelang Masa Jabatan Berakhir. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya