Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto angkat suara terkait pembebasan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB). Dia mengaku bersyukur atas penyelesaian polemik tersebut.
"Ya kita bersyukur ya," kata Prabowo, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/9/2024).
Advertisement
Dia pun menilai, penyelesaian polemik Pilot Susi Air dengan KKB berjalan tanpa kekerasan karena kerja sama semua pihak.
"Tentu saja penyelesaian yang baik tanpa kekerasan ini akibat kerja sama yang baik dari semua unsur," pungkasnya.
Kapten Philip disandera pada tanggal 7 Februari 2023, oleh anggota KKB Nduga pimpinan Egianus Kogoya. Peristiwa itu terjadi ketika Kapten Philip melakukan penerbangan menuju Distrik Paro, Kabupaten Nduga.
Merespons kejadian tersebut, TNI-Polri menggelar Operasi Paro dengan melibatkan 978 Personel dengan rincian 513 TNI dan 465 Polri dengan mengedepankan pendekatan soft approach melalui upaya negosiasi.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bertemu dengan tim pembebasan sandera Pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens di Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Senin, 23 September 2024. Dia pun memberikan apresiasi penuh kepada negosiator dan seluruh jajaran yang berperan dalam operasi penyelamatan itu.
"Saya sangat mengapresiasi karena tim ini menggunakan pendekatan soft approach. Karena kita tahu, dalam operasi pembebasan ini keselamatan sandera merupakan prioritas utama," tutur Kapolri Listyo dalam keterangan tertulisnya, Rabu (25/9/2024).
Dalam pertemuan tersebut, Kapolri Listyo mendengarkan cerita detik-detik pembebasan Kapten Philip. Pilot Susi Air tersebut menjadi korban penyanderaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua Nduga pimpinan Egianus Kogoya kurang lebih 1 tahun 7 bulan, dimulai sejak 7 Februari 2023.
Gelar Operasi Paro
Peristiwa itu terjadi ketika Kapten Philip melakukan penerbangan menuju Distrik Paro, Kabupaten Nduga. Atas kejadian tersebut, TNI-Polri langsung menggelar Operasi Paro yang melibatkan 978 personel, dengan rincian 513 TNI dan 465 Polri.
Tim pembebasan sandera berupaya membebaskan Pilot Susi Air itu dengan mengedepankan pendekatan soft approach melalui upaya negosiasi. Hingga akhirnya, dia berhasil bebas pada 21 September 2024.
Tim pembebasan sanderan yang kembali dari Kampung Yuguru dengan membawa Kapten Philip ke Mimika pun langsung melaporkan situasinya kepada Kapolres Mimika.
“Alhamdulillah, sandera dapat bebas dengan aman dan selamat. Kondisinya pun dalam keadaan sehat ketika kembali,” kata Listyo.
Advertisement