Riset: Kerja Lebih dari 54 Jam Seminggu Berisiko Meninggal Dunia

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jam kerja yang berlebihan meningkatkan risiko kematian akibat berbagai faktor kesehatan.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 26 Sep 2024, 08:00 WIB
Begini caranya mengatasi 'stress' usai pulang kerja, agar besok bisa kembali ke kantor dengan ceria.

Liputan6.com, Jakarta Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan temuan yang mengkhawatirkan terkait dampak negatif dari bekerja terlalu lama.

Orang yang kerja lebih dari 54 jam per minggu berisiko tinggi mengalami kematian dini. Bahkan, bekerja berlebihan dikaitkan dengan kematian sekitar 750.000 orang setiap tahunnya.

Dikutip dari Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Environment International, Kamis (26/9/2024), penelitian memeriksa data dari berbagai negara di seluruh dunia. Fokus utama penelitian adalah dampak jam kerja panjang (55 jam atau lebih per minggu) terhadap kesehatan dan tingkat kematian.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jam kerja yang berlebihan meningkatkan risiko kematian akibat berbagai faktor kesehatan.

Penyebab Utama Risiko Kematian Akibat Bekerja Berlebihan

Ada dua penyebab utama mengapa bekerja terlalu lama dapat mengurangi umur seseorang:

  1. Peningkatan Hormon Stres: Bekerja terlalu banyak memicu peningkatan hormon stres, seperti kortisol, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan jantung dan sistem kekebalan tubuh.
  2. Perubahan Perilaku: Bekerja berlebihan juga dapat memengaruhi kebiasaan hidup seseorang, seperti:
  • Kurang Tidur: Orang yang bekerja terlalu lama sering kali tidak mendapatkan waktu istirahat yang cukup.
  • Kurangnya Aktivitas Fisik: Mereka cenderung jarang berolahraga.
  • Pola Makan Tidak Sehat: Waktu makan tidak teratur dan konsumsi makanan tidak sehat sering kali terjadi.
  • Merokok dan Konsumsi Alkohol: Stres akibat pekerjaan juga dapat mendorong individu untuk merokok atau mengonsumsi minuman keras secara berlebihan.

Kesimpulan

Temuan ini menyoroti pentingnya menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kesehatan. Bekerja terlalu lama tidak hanya meningkatkan risiko kesehatan, tetapi juga dapat berdampak signifikan pada harapan hidup yang berisiko meninggal dunia.

Mengelola stres dan memperbaiki gaya hidup adalah kunci untuk mengurangi risiko yang terkait dengan jam kerja yang berlebihan.


Rata-Rata Jam Kerja di Indonesia

Ilustrasi Perempuan Bekerja/https://www.freepik.com/benzoix 

Lalu, bagaimana jam kerja di Indonesia? Jam kerja merupakan salah satu indikator penting yang menggambarkan kondisi kehidupan, juga work-life balance pekerja.

Di Indonesia, rata-rata durasi jam kerja ada di angka 40 jam/minggu, jadi yang terpendek kedua di Asia Tenggara, menurut data International Labour Organization (ILO).

 Meski begitu, ILO juga mencatat bahwa sebanyak 22% pekerja di Indonesia bekerja lebih dari 49 jam/minggu, kondisi yang masuk “excessive working limit” menurut klasifikasi ILO.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya