Kenapa Jadi Sering Ngidam Makanan Manis Setelah Makan Berat Ya? Ternyata Begini Alasannya!

Lalu, apa yang jadi penyebab sering ngidam makanan manis setelah menikmati makan berat dan bagaimana cara mengatasinya? Baca artikelnya sampai selesai yuk!

oleh Wuri Anggarini diperbarui 26 Sep 2024, 07:49 WIB
Ilustrasi perempuan makan cake cokelat. (c) makidotvn/Depositphotos.com

Liputan6.com, Jakarta Makan teratur sesuai dengan jadwalnya sangat penting untuk memberikan tubuh energi agar bisa menjalani aktivitas sehari-hari. Tapi, pernah nggak sih merasa tiba-tiba ngidam makanan manis, padahal beberapa saat lalu baru saja menikmati makan berat? Atau malah sering mengalami kondisi ini?

Biarpun nikmat, tapi terlalu banyak asupan gula juga bukan hal yang baik karena bisa menyebabkan risiko obesitas hingga diabetes. Lalu, apa yang jadi penyebab sering ngidam makanan manis setelah menikmati makan berat dan bagaimana cara mengatasinya? Baca artikelnya sampai selesai yuk!


Kebiasaan yang Sering Dilakukan

Ilustrasi es krim. (c) Ali Dashti/Pexels.com

Terkadang, ngidam makanan manis setelah makan itu muncul karena kebiasaan. Di banyak budaya, dessert sering disajikan setelah makanan utama. Otak jadi terbiasa mengasosiasikan ‘selesai makan’ dengan ‘makanan penutup manis’. Kebiasaan ini bisa terbentuk sejak kecil, saat sering disuguhkan makanan manis sebagai bentuk reward atau hidangan penutup setelah makan.

Inilah pentingnya mulai menghentikan kebiasaan tersebut secara perlahan. Di awal, mungkin bisa mengurangi asupannya, lalu ganti dengan makanan manis lain yang lebih sehat seperti buah. Gula sendiri memberikan efek relaksasi dan bahagia, jadi kamu juga bisa menggantinya dengan kegiatan lain yang bikin happy seperti membaca buku, menonton serial, atau sekadar menikmati mandi relaksasi di rumah.


Asupan Nutrisi yang Kurang Membuat Hormon Ghrelin Terus Mengirimkan Sinyal Lapar

Ilustrasi Sakit Perut Credit: pexels.com/Demon

Mungkin kamu sudah makan banyak, tapi kalau kandungan nutrisinya kurang, tubuh bisa saja tetap merasa ‘lapar’. Kondisi ini membuat hormon ghrelin yang dikenal sebagai hormon lapar terus mengirimkan sinyal ke otak yang mendorong kamu untuk terus makan.

Saat asupan gizi kurang seimbang, otak akan mencari cara cepat untuk memberikan energi instan pada tubuh seperti lewat makanan manis. Jadi, meskipun makan sudah banyak, kurangnya asupan nutrisi seimbang bisa membuat kamu ingin ngemil yang manis-manis setelahnya.


Makan Terlalu Cepat

Ilustrasi perempuan makan. (c) Polina Tankilevitch/Pexels.com

Cara makan yang jadi kebiasaan juga bisa mempengaruhi perilaku ngidam makanan manis setelah makan berat. Pasalnya, saat makan terlalu cepat, tubuh tidak punya banyak waktu untuk memproses sinyal kenyang. Biasanya, sinyal ini baru dikirimkan ke otak sekitar 20 menit setelah mulai makan.

Jika durasinya kurang dari itu, otak bisa keliru menganggap tubuh belum cukup kenyang. Ketika hal ini terjadi, biasanya kamu cenderung mencari makanan yang bisa memberikan kepuasan seperti makanan manis. Jenis makanan yang satu ini dikenal lebih cepat memberikan rasa nyaman dan senang.


Terlalu Banyak Makan Karbohidrat Sederhana

Ilustrasi pasta. (c) Dana Tentis/Pexels.com

Sudah makan tapi masih ngidam makanan manis? Bisa jadi karena asupan harianmu terlalu banyak dalam bentuk karbohidrat sederhana seperti nasi putih, roti, atau pasta. Jenis makanan tersebut cepat dicerna tubuh dan bisa menyebabkan lonjakan gula darah. Sayangnya, lonjakan ini juga diikuti oleh penurunan yang cepat sehingga membuat tubuh gampang lemas dan memerlukan asupan energi lain.

Penurunan gula darah inilah yang sering memicu rasa ingin mengonsumsi makanan manis. Gula dalam makanan manis bisa cepat meningkatkan kadar gula darah, sehingga tubuh merasa segar kembali. Singkatnya, makan terlalu banyak karbohidrat sederhana bisa bikin tubuh ‘ketagihan’ untuk terus menstabilkan energi dengan makanan manis.


Stres Bisa Jadi Pemicu Sugar Craving

Ilustrasi stress. (c) energepic.com/Pexels.com

Tahukah kamu kalau stres juga bisa mempengaruhi pola makan seseorang? Ya, saat tubuh memproduksi lebih banyak hormon kortisol atau yang dikenal sebagai hormon stres, peningkatan nafsu makan biasanya juga terjadi. Dalam kondisi tersebut, jenis makanan dengan kadar gula tinggi biasanya jadi pilihan untuk dikonsumsi.

Makanan manis memberikan efek ‘comfort food’ yang bisa meredakan rasa tidak nyaman atau cemas. Sayangnya, meski bisa memberikan perasaan nyaman sementara, konsumsi gula berlebihan justru bisa memperburuk suasana hati dalam jangka panjang. Itulah sebabnya, saat stres, kamu sebaiknya ekstra waspada terhadap keinginan makan yang manis-manis.

Jadi, sudah tahu kan apa saja alasan yang bikin kamu terus ngidam makanan manis setelah mengonsumsi makanan berat? Saatnya jauhi faktor pemicunya demi menjaga kesehatan diri yang lebih prima!

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya