Laju IHSG Fluktuaktif, Saham PYFA Melambung 5,81%

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di level tertinggi 7.744,60 dan level terendah 7.673,04 pada perdagangan Kamis, 26 September 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 26 Sep 2024, 10:06 WIB
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali koreksi pada perdagangan saham Kamis (26/9/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali koreksi pada perdagangan saham Kamis (26/9/2024). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas indeks saham acuan tertekan dan mayoritas sektor saham menghijau.

Mengutip data RTI, IHSG dibuka stagnan di posisi 7.740,90. Pada pukul 09.43 WIB, IHSG melemah tipis 0,20 persen ke posisi 7.720. IHSG berusaha untuk bergerak di zona hijau pada awal sesi perdagangan. Pada awal sesi, IHSG berada di level tertinggi 7.744,60 dan level terendah 7.673,04. Sebanyak 246 saham menguat sehingga IHSG melemah terbatas. 201 saham melemah dan 187 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 330.214 kali dengan volume perdagangan 6 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 4,1 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.141.

Sektor saham cenderung beragam dengan indeks sektor saham properti naik 2,01 persen. Sektor saham properti membukukan penguatan terbesar. Sektor saham teknologi naik 1,24 persen, sektor saham infrastruktur mendaki 0,29 persen.

Sektor saham energi naik 0,41 persen, sektor saham nonsiklikal menguat 0,28 persen, sektor saham siklikal menanjak 0,26 persen dan sektor saham kesehatan melesat 0,84 persen.

Sementara itu, sektor saham basic turun 0,24 persen, sektor saham industri merosot 0,33 persen, sektor saham keuangan tergelincir 0,17 persen dan sektor saham transportasi melemah.

Pada awal sesi perdagangan, saham PYFA melonjak 5,81 persen ke posisi Rp 182 per saham. Saham ARCI stagnan di posisi Rp 292 per saham. Sementara itu, harga saham ANTM tergelincir 0,69 persen ke posisi Rp 1.430 per saham. Harga saham INCO turun 0,50 persen ke posisi Rp 3.950 per saham.

Review IHSG

IHSG merosot hingga 1,6 persen pada perdagangan Rabu pagi terseret saham bank. IHSG berhasil memulihkan sebagian besar kerugian seiring saham BBCA dan TLKM kembali bangkit pada penutupan perdagangan.

Saham BMRI dan BBNI melemah sebagian didorong oleh rotasi arus kembali ke pasar Asia Utara. Volume sangat besar seiring kenaikan di saham BBRI, BBCA, BMRI dan GOTO meski aktivitas di BREN telah menurun signifikan.


Top Gainers-Losers

Pejalan kaki duduk di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham MFIN melonjak 23,12 persen
  • Saham JSPT melonjak 20,37 persen
  • Saham SONA melonjak 18,68 persen
  • Saham TRON melonjak 12,50 persen
  • Saham KLIN melonjak 10 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham ISAP merosot 10 persen
  • Saham LOPI merosot 8,82 persen
  • Saham NAYZ merosot 7,24 persen
  • Saham ASPI merosot 7,24 persen
  • Saham PTIS merosot 7,10 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BBRI senilai Rp 1,1 triliun
  • Saham BMRI senilai Rp 272,6 miliar
  • Saham PANI senilai Rp 196,2 miliar
  • Saham BBCA senilai Rp 196,2 miliar
  • Saham BREN senilai Rp 196,3 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham AWAN tercatat 38.870 kali
  • Saham BBRI tercatat 29.817 kali
  • Saham BSBK tercatat 15.842 kali
  • Saham PFYA tercatat 13.743 kali
  • Saham BREN tercatat 12.961 kali

Prediksi IHSG dan Saham Pilihan dari BNI Sekuritas

Level penutupan ini sekaligus menandakan posisi penutupan tertinggi sepanjang 2023. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman menuturkan, investor asing melakukan aksi jual saham seiring outflow efek stimulus China. “Hari ini IHSG berpotensi teknikal rebound,” kata dia.

Ia menuturkan, IHSG berada di level support 7.680-7.700 dan level resistance di 7.800-7.850.

Trading Idea hari ini: PTBA, ASII, BRIS, CPIN, KLBF, dan BBTN

 

PTBA Spec Buy dengan area beli di 3080, cutloss jika break di bawah 3030. Jika tidak break di bawah 3030, potensi naik ke 3100-3140 short term.

 

ASII Spec Buy dengan area beli di 5200, cutloss jika break di bawah 5150. Jika tidak break di bawah 5200, potensi naik ke 5325-5450 short term.

 

BRIS Spec Buy dengan area beli di 3070, cutloss jika break di bawah 3030. Jika tidak break di bawah 3030, potensi naik ke 3140-3200 short term.

 

CPIN Spec Buy dengan area beli di 4880, cutloss jika break di bawah 4850. Jika tidak break di bawah 4880, potensi naik ke 4950-5050 short term.

 

KLBF Spec Buy dengan area beli di 1720, cutloss jika break di bawah 1690. Jika tidak break di bawah 1720, potensi naik ke 1770-1790 short term.

 

BBTN Spec Buy dengan area beli di 1445, cutloss jika break di bawah 1425. Jika tidak break di bawah 1445, potensi naik ke 1480-1500 short term.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.


Penutupan IHSG pada 25 September 2024

Suasana kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 181 saham menguat, 39 saham melemah, 63 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot pada perdagangan Rabu, 25 September 2024. Koreksi IHSG itu didorong sektor saham keuangan.

Mengutip Antara, Kamis (26/9/2024), IHSG turun  37,59 poin atau 0,48 persen ke posisi 7.740,89. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 8,26 poin atau 0,84 persen ke posisi 977,15. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing lepas saham Rp 1,8 triliun. Dengan demikian, sepanjang 2024, aksi beli saham oleh investor asing mencapai Rp 55,50 triliun.

Dalam kajian tim riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, bursa regional Asia bergerak mixed (variatif) yang tampaknya di topang paket stimulus ekonomi dari bank sentral China (PBoC).

"PBoC meluncurkan paket stimulus moneter yang komprehensif untuk menghidupkan kembali ekonomi dan memulihkan kepercayaan pasar," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

Hal itu sebagai upaya untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi China sekitar 5 persen pada 2024 sehingga bank sentral China (PBoC) meluncurkan langkah-Langkah baru untuk mendukung pertumbuhan ekonominya. Langkah-langkah tersebut termasuk pemotongan rasio persyaratan cadangan sebesar 50 bps dan menurunkan suku bunga fasilitas pinjaman jangka menengah sebesar 30 basis poin menjadi 2 persen.

PBoC juga akan untuk menurunkan biaya pinjaman hingga 5,3 triliun dolar AS dalam hipotek dan melonggarkan aturan untuk pembelian rumah kedua, yang bertujuan menopang ekonomi yang sedang sakit terus meningkatkan sentimen.

Dari Jepang, di mana pasar juga fokus atas pernyataan dari Gubernur Bank of Japan (BoJ) Kazuo Ueda yang mengungkapkan punya waktu untuk menilai perkembangan pasar dan ekonomi sebelum menyesuaikan kebijakan moneter dan BOJ tidak terburu-buru untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut.

"Risiko eksternal seperti meningkatnya volatilitas di pasar keuangan dan ketidakpastian apakah ekonomi AS dapat mencapai soft landing. Sementara dari dalam negeri, indeks IHSG mengalami koreksi,"

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya