Pramono Tanda Tangani Kesepakatan dengan Warga Kampung Bayam, Janji Tuntaskan Polemik Hunian

Pramono mengaku sudah meneken surat kesepakatan atau pakta integritas dengan warga Kampung Susun Bayam (KSB) agar bisa kembali memiliki hunian layak.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 26 Sep 2024, 13:31 WIB
Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung saat mendatangi Hunian Sementara (Huntara) warga Kampung Bayam di kawasan Jakarta Utara. (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta - Mengawali hari kedua kampanye Pilkada Jakarta, Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung mendatangi Hunian Sementara (Huntara) warga Kampung Bayam di kawasan Jakarta Utara.

Dalam kunjungannya tersebut, Pramono mengaku sudah meneken surat kesepakatan atau pakta integritas dengan warga Kampung Susun Bayam (KSB) agar bisa kembali memiliki hunian layak.

“Saya dan Bang Doel sudah tanda tangani pakta intergritas. Sebagai bukti kami betul-betul berkomitmen menyelesaikan persoalan Kampung Bayam,” kata Pram di Huntara Kampung Bayam, Kamis (26/9/2024).

Pramono menyebut persoalan Kampung Bayam bukan soal tiba-tiba, melainkan kasus proyek pembebasan lahan Kampung Bayam ini sejak 1992.

“Kalau saya diberi amanah yang saya lakukan pertama undang Jakpro, Walikota untuk duduk bersama mencari titik temu. spiritnya menyelesaikan persoalan,” pungkasnya.


Rano Karno Janji Selesaikan Permasalahan Warga Kampung Susun Bayam

Sedangkan untuk pasangan Pramono Anung-Rano Karno mendapat dukungan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta, Rano Karno, mengusulkan solusi bagi warga Kampung Susun Bayam, Jakarta Utara, dengan menawarkan pembukaan lapangan pekerjaan. Rencana tersebut menjadi salah satu bagian dari program yang akan diusungnya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

"Nah mudah-mudahan itu (buka lapangan kerja) jadi program kita," kata Rano Karno di kediamannya kawasan Jakarta Selatan, Senin (9/9/2024).

Permasalahan di Kampung Bayam memang hingga saat ini tidak kunjung tuntas. Salah satu polemik utamanya warga asli kampung Bayam tidak bisa tinggal di rusun yang telah dibangun oleh Pemprov DKI Jakarta, setelah bangunan mereka digusur untuk pembangunan Jakarta Internasional Stadion (JIS)

Rusun tersebut disebut-sebut malah ditempati oleh para pekerja JIS. Sementara warga Kampung Bayam diminta untuk membayar sebelum menempati rusun tersebut.

Berkaca dari kasus tersebut, Rano berencana akan memberikan lapangan pekerjaan untuk mereka.

"Memang kemarin juga bilang waktu saya pergi ke daerah Kalideres, 'bang kalau kita mau kerja dicari pengalaman, mana ada orang enggak pernah kerja ada pengalaman', kan pertanyaan aneh juga," kata pria dengan sapaan kerap Bang Doel itu.


Rano Karno Sebut Jakarta Butuh Keberlanjutan, Bukan Program Baru

Diketahui, calon wakil gubernur Jakarta, Rano Karno mengatakan, yang dibutuhkan dari Jakarta adalah program keberlanjutan dan bukan yang baru.

"Enggak bisa (program baru) tapi berkelanjutan. Karena kita juga enggak bisa lepas dengan pusat," kata dia Jakarta, Minggu (8/9/2024).

"Kalau dibilang program baru, saya berani bilang Pemda itu program cuma dua kategori. Pertama urusan wajib, kedua urusan pilihan," sambungnya.

Politikus PDIP ini menuturkan, program wajib yang dimaksud adalah urusan dasar seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan lingkungan atau dalam arti lain program yang menjadi prioritas utama.

Rano pun mengungkapkan, program yang bersifat opsional adalah bisa dipilih untuk didahulukan.

"Urusan pilihan, misalnya apa perlu Jakarta ada dinas kehutanan? Kan Jakarta tidak punya hutan ya tidak perlu tapi mungkin dinas pertamanan itu kita perbanyak. Apakah ada nanti tentang ruang terbuka hijau? Itu wajib apalagi sekarang panasnya sudah 38 derajat nih,” ungkap Rano.

Infografis Bursa Kandidat dan Prediksi Koalisi Pilkada Jakarta 2024. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya