KPK Dorong Keluarga di Kalsel Bangun Keluarga Berintegritas Tanpa Korupsi

Mendorong pasangan (suami istri) menjadi teladan dalam mengimplementasikan nilai-nilai integritas bagi lingkungan keluarga-keluarga lainnya untuk berperilaku antikorupsi.

oleh Aslam Mahfuz diperbarui 29 Sep 2024, 20:00 WIB
Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK RI, Kumbul Kusdwidjanto Sudjadi. (Liputan6.com/ist)

Liputan6.com, Banjarbaru Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI) menyikapi maraknya kasus korupsi yang melibatkan pasangan atau keluarga, pasangan yang kurang perhatian pada asal-usul pendapatan keluarga. Atas ini, KPK mendorong masyarakat Kalimantan Selatan (Kalsel) membangun keluarga yang lebih harmonis untuk saling menghargai, saling mencintai, dan saling mengingatkan untuk berperilaku antikorupsi.

Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK RI, Kumbul Kusdwidjanto Sudjadi melakukan Bimbingan Teknis Keluarga Berintegritas ini dengan kegiatan tatap muka secara langsung namun tetap pada penerapan protokol kesehatan, yang dilakukan dengan metode ceramah, diskusi, dan team building Keluarga Berintegritas, kepada seluruh Pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalsel (bersama suami/istri) di gedung Idham Chalid Banjarbaru, Kamis (26/9/2024).

"Ada beberapa tujuan bimtek kali ini, yakni meningkatkan kapabilitas pengetahuan dan pemahaman di lingkungan keluarga (suami-istri) tentang perilaku korupsi dan pentingnya membangun keluarga berintegritas, juga mengingatkan tentang pentingnya keluarga guna mengimplementasikan nilai-nilai integritas bagi pasangan suami istri maupun kepada anaknya," terang Kumbul.

Kemudian juga meningkatkan kepedulian keterbukaan antar pasangan suami istri dan berani bersikap kritis terhadap pendapatan di luar penghasilan yang sah. Mendorong pasangan (suami istri) menjadi teladan dalam mengimplementasikan nilai-nilai integritas bagi lingkungan keluarga-keluarga lainnya untuk berperilaku anti korupsi.

Dijelaskan, beberapa alasan penting lainnya bimtek ini dilakukan karena tuntutan dari pasangan yang berlebihan, pasangan yang bergaya hidup mewah atau hedon, banyaknya keluarga yang memanfaatkan fasilitas negara, sering 'aji mumpung', gratifikasi, dan rasa kurang bersyukur.

Bimtek Keluarga Berintegritas ini disambut baik bagi Pemprov Kalsel, pasalnya mengikutsertakan mengikutsertakan puluhan pasangan Pejabat Eselon I, II, dan III. Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor yang diwakili oleh Sekretaris Daerah, Roy Rizali Anwar sependapat jika perilaku korupsi dapat terbentuk dari budaya yang ada dalam keluarga sendiri.

"Keluarga yang terbiasa dengan gaya hidup mewah, menuntut materi secara berlebihan, hingga terbiasa memanfaatkan fasilitas negara, adalah faktor-faktor yang dapat mendorong seseorang untuk meraup lebih banyak dari haknya, alias korupsi, hal tersebut amat memprihatinkan, dan kiranya menjadi bahan renungan untuk kita semua," ujar Roy.

Ia menyebutkan, integritas merupakan kesatuan pikiran, ucapan, dan tindakan yang memancarkan kejujuran, keteguhan, dan tanggung jawab. Integritas akan mengarahkan seseorang pada perilaku-perilaku baik, sekaligus menjadi rem atas tindakan-tindakan yang melanggar nilai dan norma sosial.

Seseorang yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang dapat dipercaya dan bisa diandalkan. Sejatinya, nilai-nilai integritas harus ada dalam diri setiap orang, terutama para pejabat yang tentunya rentan terhadap gratifikasi, suap, dan aksi-aksi korupsi lainnya.

"Selain unggul dan kompeten, pejabat yang baik haruslah bersifat jujur, bertanggung jawab, dan teguh pendirian dalam menolak tawaran-tawaran yang melanggar nilai dan norma," pesannya.

Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Roy Rizali Anwar. (Liputan6.com/ist)
Bimbingan Teknis Keluarga Berintegritas bagi Pejabat di lingkungan Pemprov Kalsel. (Liputan6.com/ist)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya