Liputan6.com, Jakarta - Penceramah kondang Ustadz Das'ad Latif menjelaskan pentingnya kesabaran dalam berdoa dan bagaimana permohonan dapat dikabulkan oleh Allah pada waktu yang tepat.
Dalam ceramahnya, ia mencontohkan dua tokoh besar, yaitu Prabowo Subianto dan Nabi Zakaria AS, untuk menggambarkan kekuatan doa yang tulus dan pengharapan kepada Tuhan.
Penjelasan ini disampaikan Ustadz Das'ad melalui kanal YouTube @DasadLatif, di mana ia rutin membagikan pandangan dan pemahaman agama.
Baca Juga
Advertisement
Ustadz Das'ad menekankan bahwa doa adalah bentuk komunikasi langsung antara hamba dan Tuhan, dan terkadang, hasil dari doa tersebut tidak datang secepat yang diharapkan.
Dalam salah satu ceramahnya, Ustadz Das'ad mengangkat kisah Prabowo Subianto. Prabowo pernah mengungkapkan doanya kepada Allah, "Ya Allah, jadikan saya Presiden Republik Indonesia."
Meski permohonan itu tidak terkabul pada tahun 2019, Allah akhirnya mengabulkannya pada tahun 2024.
Melalui kisah ini, Ustadz Das'ad ingin menunjukkan bahwa Allah memiliki rencana dan waktu-Nya sendiri.
Ustadz Das'ad mengaitkan kisah Prabowo dengan pelajaran dari Nabi Zakaria. Nabi Zakaria berdoa kepada Allah agar diberikan keturunan sejak usia 21 tahun, namun doanya baru terkabul saat usianya mencapai 90 tahun.
Simak Video Pilihan Ini:
Kuncinya Keinginan dan Doa Terus Menerus
"Ini adalah bukti bahwa kesabaran dan ketulusan dalam berdoa adalah kunci Utama," katanya.
Dalam ceramah tersebut, Ustadz Das'ad menjelaskan bahwa waktu Allah tidak selalu sejalan dengan waktu yang diinginkan manusia.
Keinginan yang tulus dan doa yang terus-menerus dipanjatkan memerlukan kesabaran dan keyakinan bahwa Allah akan memberikan yang terbaik pada saat yang tepat.
Ia juga mengingatkan umat agar tidak cepat putus asa ketika doa yang mereka panjatkan belum juga terkabul.
Penundaan dalam jawaban dari Allah, menurutnya, mungkin membawa hikmah yang belum bisa terlihat oleh manusia. "Allah punya rencana yang lebih baik," ujar Ustadz Das'ad dalam ceramahnya.
Ustadz Das'ad menekankan bahwa penting untuk selalu menjaga keikhlasan dalam berdoa. Bahkan jika doa tersebut belum terjawab, seseorang harus tetap yakin bahwa Allah mendengarnya.
Ustadz Das'ad juga menyebut bahwa setiap doa yang dipanjatkan merupakan bagian dari usaha untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Advertisement
Ini Ajakan Ustadz Das
Selain itu, Ustadz Das'ad mengajak umat Islam untuk tidak hanya berdoa demi diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain. Menurutnya, doa dari orang lain bisa menjadi sumber kekuatan yang luar biasa dan bisa mempercepat terkabulnya doa.
Dalam pandangannya, berdoa tidak hanya soal meminta, tetapi juga soal keyakinan dan penyerahan diri kepada Allah. Ia menegaskan bahwa umat perlu mengingat bahwa jawaban dari doa bisa berupa pengabulan langsung, penundaan, atau bahkan diganti dengan sesuatu yang lebih baik dari apa yang diminta.
Di akhir ceramahnya, Ustadz Das'ad kembali menekankan pentingnya kesabaran dalam menghadapi jawaban dari Allah. Ia berharap, dengan mengingat kisah-kisah seperti Prabowo dan Nabi Zakaria, umat dapat lebih kuat dan tidak mudah putus asa dalam berdoa.
Ustadz Das'ad menegaskan bahwa setiap orang harus tetap berusaha dan berdoa tanpa merasa patah semangat. "Doa adalah bagian dari perjuangan hidup, dan Allah tidak akan membiarkan hamba-Nya berdoa dengan sia-sia," tegasnya.
Ustadz Das'ad juga menyampaikan bahwa doa adalah bentuk harapan yang harus selalu dijaga. Setiap kali seseorang berdoa, ia sedang mempercayakan hidup dan harapannya kepada Sang Pencipta, yang Maha Tahu kapan waktu terbaik untuk mengabulkan.
Sebagai penutup, Ustadz Das'ad mendorong semua umat untuk terus memperkuat ikatan dalam doa, baik secara pribadi maupun dalam komunitas. Dengan saling mendukung dalam doa, umat akan menjadi lebih kuat dalam menghadapi berbagai ujian hidup dan mencapai tujuan bersama.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul