Liputan6.com, Jakarta Setelah 16 tahun lamanya, band asal Inggris, The Cure, akhirnya kembali berkarya dengan menelurkan album baru. Jeda panjang membuat vokalis sekaligus pendiri The Cure, Robert Smith, menggali lebih dalam sisi gelap yang kerap menjadi tema lirik pada lagu-lagu The Cure.
Rencananya, The Cure akan merilis album baru berjudul Songs of a Lost World pada 1 November 2024 mendatang. Sebagai awal, The Cure meluncurkan single perdananya melalui sebuah lagu yang berjudul "Alone". Lagu ini seolah mencerminkan diri seorang Robert Smith.
Advertisement
Melansir NME, Robert Smith menyebut lagu-lagu di dalam album Songs of a Lost World memiliki tema tanpa ampun dalam menggali sisi lebih gelap yang pernah dialami oleh sang vokalis selama bertahun-tahun. Konsepnya disebut-sebut lebih gelap ketimbang album Pornography (1982).
Menurut Robert Smith, tidak ada satu pun lagu yang bisa mencerahkan suasana hatinya setelah ia kehilangan ibu, ayah, dan saudara laki-lakinya untuk selamanya dalam beberapa tahun terakhir.
Lagu yang Menonjolkan Suasana Ketakutan dan Dingin
Nuansa indie-noir sangat kental dalam lagu ini, menonjolkan sang vokalis bernyanyi tentang perasaan "dingin" sekaligus "takut".
"Hantu-hantu dari semua yang telah kita lalui, kita bersulang dengan ampas pahit menuju kekosongan kita," ujar Robert Smith, dikutip Kamis (26/9/2024).
Advertisement
Berdurasi Hampir 7 Menit
Lagu "Alone" memiliki durasi hampir tujuh menit dengan memunculkan atmosfer 'menyeramkan' sebelum Robert Smith mulai membuka suaranya di pertengahan lagu dengan lirik, “This is the end of every song that we sing“.
"Begitu kami selesai merekam, saya teringat puisi Dregs karya penyair Inggris Ernest Dowson, dan saat itulah saya tahu lagu itu, dan albumnya, nyata," ucap Robert Smith.
Kondisi Kesehatan Pemain Keyboard
Sebelumnya, pemain keyboard band The Cure, Roger O'Donnell, menyambut Bulan Kesadaran Kanker Darah di Inggris dengan membagikan kabar mengejutkan soal kondisi kesehatannya yang berkaitan dengan penyakit ini.
Diwartakan People, Minggu (1/9/2024), ia membagikan sebuah foto hitam putih yang memperlihatkan dirinya bersama sang kekasih, Mimi. Pria 68 tahun tersebut mengungkap bahwa setahun lalu ia didiagnosis dengan penyakit kanker darah dalam sistem lifatik, atau limfoma, yang langka dan ganas.
"Pada September tahun lalu, aku didiagnosis dengan tipe limfoma yang sangat langka dan agresif. Aku mengabaikan gejala-gejala tersebut selama beberapa bulan, tetapi akhirnya aku bergerak dan menjalani operasi. Hasil biopsinya membuatku hancur," tulisnya
Roger menerangkan bahwa kini dirinya sudah menjalani perawatan selama 11 bulan di bawah pemantauan para spesialis terbaik di dunia.
Advertisement