Momen Pramono Anung Dapat Dukungan dari Warga Kampung Bayam di Pilkada Jakarta 2024

Calon Gubernur Jakarta, Pramono Anung bertemu dengan warga kampung susun bayam di hunian sementara, Jalan Tongkol, Kelurahan Ancol, Jakarta Utara, Kamis (26/9/2024).

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 27 Sep 2024, 08:07 WIB
Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung saat mendatangi Hunian Sementara (Huntara) warga Kampung Bayam di kawasan Jakarta Utara. (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta Calon Gubernur Jakarta, Pramono Anung bertemu dengan warga Kampung Susun Bayam di hunian sementara, Jalan Tongkol, Kelurahan Ancol, Jakarta Utara, Kamis (26/9/2024).

Kehadirannya disambut antusias. Hal ini diamini oleh Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Madani, Furqon.

Bahkan, tak tanggung-tanggung, disebut sosok politikus senior PDIP itu mendapat dukungan dari warga di Pilkada Jakarta 2024.

"Saya rasa se-Jakarta harus pilih Pak Pram," kata Furqon.

Menurut dia, pihaknya telah terlebih dahulu mempelajari rekam jejak pasangan calon gubernur Jakarta. "Ternyata ini (pasangan Pramono-Rano Karno) mantab juga," cetus Furqon.

Di sisi lain, Pramono mengaku sudah meneken surat kesepakatan atau pakta integritas dengan warga Kampung Susun Bayam (KSB) agar bisa kembali memiliki hunian layak.

“Saya dan Bang Doel sudah tanda tangani pakta intergritas. Sebagai bukti kami betul-betul berkomitmen menyelesaikan persoalan Kampung Bayam,” kata dia.

Pramono menyebut persoalan Kampung Bayam bukan soal tiba-tiba, melainkan kasus proyek pembebasan lahan Kampung Bayam ini sejak 1992.

“Kalau saya diberi amanah yang saya lakukan pertama undang Jakpro, Walikota untuk duduk bersama mencari titik temu. spiritnya menyelesaikan persoalan,” kata dia.

Sementara, Saat sesi tanya jawab, seorang warga bernama Diah bertanya dan menyampaikan harapan ke Pramono agar menunaikan janji hunian layak bagi warga apabila 03 terpilih.

“Harapan kami mudah-mudahan setelah nanti bapak naik, janji tidak hanya sekadar janji, tapi dilaksanakan. Karena kami di sini sudah sangat lelah,” kata Diah.

 

 

 


Rano Karno Janji Selesaikan Permasalahan Warga Kampung Susun Bayam

Sebelumnya, Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta, Rano Karno, mengusulkan solusi bagi warga Kampung Susun Bayam, Jakarta Utara, dengan menawarkan pembukaan lapangan pekerjaan. Rencana tersebut menjadi salah satu bagian dari program yang akan diusungnya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

"Nah mudah-mudahan itu (buka lapangan kerja) jadi program kita," kata Rano Karno di kediamannya kawasan Jakarta Selatan, Senin (9/9/2024).

Permasalahan di Kampung Bayam memang hingga saat ini tidak kunjung tuntas. Salah satu polemik utamanya warga asli kampung Bayam tidak bisa tinggal di rusun yang telah dibangun oleh Pemprov DKI Jakarta, setelah bangunan mereka digusur untuk pembangunan Jakarta Internasional Stadion (JIS)

Rusun tersebut disebut-sebut malah ditempati oleh para pekerja JIS. Sementara warga Kampung Bayam diminta untuk membayar sebelum menempati rusun tersebut.

Berkaca dari kasus tersebut, Rano berencana akan memberikan lapangan pekerjaan untuk mereka.

"Memang kemarin juga bilang waktu saya pergi ke daerah Kalideres, 'bang kalau kita mau kerja dicari pengalaman, mana ada orang enggak pernah kerja ada pengalaman', kan pertanyaan aneh juga," kata pria dengan sapaan kerap Bang Doel itu.


Rano Karno Sebut Jakarta Butuh Keberlanjutan, Bukan Program Baru

Diketahui, calon wakil gubernur Jakarta, Rano Karno mengatakan, yang dibutuhkan dari Jakarta adalah program keberlanjutan dan bukan yang baru.

"Enggak bisa (program baru) tapi berkelanjutan. Karena kita juga enggak bisa lepas dengan pusat," kata dia Jakarta, Minggu (8/9/2024).

"Kalau dibilang program baru, saya berani bilang Pemda itu program cuma dua kategori. Pertama urusan wajib, kedua urusan pilihan," sambungnya.

Politikus PDIP ini menuturkan, program wajib yang dimaksud adalah urusan dasar seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan lingkungan atau dalam arti lain program yang menjadi prioritas utama.

Rano pun mengungkapkan, program yang bersifat opsional adalah bisa dipilih untuk didahulukan.

"Urusan pilihan, misalnya apa perlu Jakarta ada dinas kehutanan? Kan Jakarta tidak punya hutan ya tidak perlu tapi mungkin dinas pertamanan itu kita perbanyak. Apakah ada nanti tentang ruang terbuka hijau? Itu wajib apalagi sekarang panasnya sudah 38 derajat nih,” ungkap Rano.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya