Liputan6.com, Jakarta Olahraga adalah sebuah investasi jangka panjang untuk kesehatan tubuh dan kualitas hidup yang lebih baik. Di era digital seperti sekarang, media sosial sangat membantu kita dalam mendapatkan informasi mengenai berbagai jenis olahraga yang sesuai dengan kebutuhan kita.
Media sosial juga dimanfaatkan oleh seorang perempuan bernama Salsabila Karsawinata untuk memberikan edukasi tentang berbagai olahraga yang menyenangkan. Dia bahkan telah mendirikan tiga bisnis di bidang olahraga yang berbasis digital.
Advertisement
Sebelum memulai bisnis dan membagikan konten olahraga, Salsa, sapaan akrabnya, mulai rutin berolahraga pada tahun 2013 setelah mengalami infeksi kelenjar getah bening. Setelah sembuh dari sakit, ia merasa tubuhnya tidak fit, tidak terhubung dengan tubuhnya sendiri, dan sering merasa sakit. Dari pengalaman tersebut, Salsa memutuskan untuk mengubah pola hidupnya dengan rutin berolahraga.
"Setelah sembuh dari sakit, tubuh justru merasa tidak fit, seperti tidak bersahabat dengan badan sendiri. Dari situ saya memutuskan untuk mengubah hidup menjadi lebih sehat lagi. Menjaga pola makan dan rutin berolahraga," kata Salsa kepada Fimela.
Setelah memutuskan untuk mulai berolahraga, Salsa melakukan riset untuk menemukan jenis olahraga yang cocok untuk tubuhnya dan dapat dilakukan secara konsisten. Setelah banyak melakukan riset melalui internet, bertanya-tanya, dan didukung oleh pasangannya, ia memilih latihan angkat beban.
"Olahraga pertama saya sangat bebas, tapi jangan berpikir angkat beban itu langsung 100 kg atau 50 kg. Berat badan kita sendiri juga bisa termasuk angkat beban. Jadi, saya memilih gym," katanya.
Salsa bercerita bahwa setelah tiga bulan melakukan olahraga tersebut, ia mulai merasakan perubahan positif pada tubuhnya. Ia tidak mudah lemas dan bangun tidur pun menjadi lebih segar.
Mendirikan Tiga Bisnis Olahraga berbasis Digital
Salsa yang saat itu tinggal di Yogyakarta untuk melanjutkan kuliah harus kembali ke Jakarta untuk memulai bekerja dan membangun keluarga, merasa kebingungan. Kepulangannya ke ibu kota justru membuatnya kesulitan mengatur kembali jadwal olahraga yang selama ini rutin dilakukan.
"Dari Yogyakarta yang tidak pernah macet dan tempat gym yang dekat, saat pulang ke Jakarta jadi bingung ngatur waktu olahraga karena rumah dan kantor jauh, waktu terbatas, belum lagi macetnya," jelasnya.
Dari kebingungannya tersebut, Salsa berpikir untuk melakukan home training atau olahraga yang bisa dilakukan di rumah. Setelah mencoba untuk dirinya sendiri, akhirnya ia membuka kelas olahraga daring yang ia beri nama Salsalivefit sejak 2017 dan memilih resign dari pekerjaan kantoran.
"Aku ingin tetap melakukan olahraga yang efektif untuk tubuh tapi tidak perlu repot seperti harus pergi ke gym, makanya aku memilih home training sejak 2018. Bahkan sejak pandemi aku tidak pergi ke gym sama sekali," jelasnya.
Salsa mengatakan bahwa home training memiliki gerakan olahraga yang sama seperti di gym. Bedanya, tidak perlu memakai alat seperti di gym. Hanya perlu alat sederhana seperti dumbbell, kettlebell, dan barbell.
"Jadi alatnya lebih sederhana, tapi gerakannya tetap sama," jelasnya.
Salsa menyampaikan bahwa tujuan didirikannya Salsalivefit adalah agar siapa saja bisa berolahraga dengan cara yang menyenangkan, bukan hanya memiliki target lalu berhenti berolahraga. Akhirnya, Salsa pun mulai mengedukasi mengenai olahraga lewat akun media sosialnya.
"Pertama kali aku mengajar di rumah-rumah, lalu di studio olahraga, hingga akhirnya membuka kelas online. Jadi peran media sosial sangat penting sebagai sumber pertama aku," katanya.
Setelah Salsalivefit banyak diminati, Salsa pun membuka kelas Fit Fat Loss yang berfokus pada Fatloss, Weightloss, Bodybuilding, dan PreposeNatal yang bisa untuk personal hingga kelas grup. Tak hanya online, Salsa juga menyediakan olahraga offline untuk bertemu dan berolahraga bersama di Gudshape.
"Salsalivefit ini yang pertama dibuka, hingga akhirnya kami memutuskan untuk memisahkan beberapa programnya. Jadi memang fokus ke kelas online ada juga yang bisa didatangi ke kantor-kantor. Dan sekarang tidak hanya aku sebagai trainer, tapi ada tim juga. Aku bisa fokus ke ibu hamil dan pasca melahirkan," katanya.
Advertisement
Dari Sastra Indonesia hingga Memiliki Sertifikat Olahraga
Salsa sebenarnya tidak memiliki latar belakang di bidang olahraga pada awalnya. Ia adalah lulusan Sastra Indonesia dari Universitas Gadjah Mada. Namun, setelah menemukan passion di bidang olahraga, Salsa mulai mengambil sertifikasi sejak tahun 2014.
Saat ini, ia telah memiliki empat sertifikat yaitu Certified Advance Personal Trainer, Certified PrePostnatal Fitness, Certified Sport Nutrition, dan Certified Aerobic Instructor.
Menurutnya, pengetahuannya di bidang Sastra Indonesia tetap berguna ketika ia membuat konten untuk media sosialnya.
"Awalnya memang tidak ada hubungannya. Tapi sekarang ternyata berhubungan, karena bahasa itu mencakup banyak hal. Apalagi fokusku adalah mengedukasi teman-teman agar bisa hidup sehat dengan cara yang berbeda dan menyenangkan. Aku menyampaikan lewat konten, dan menurutku itu sangat merealisasikan antara Bahasa," katanya.