Japan Airlines Tawarkan Penerbangan Domestik Gratis di Jepang untuk Turis Indonesia, Catat Cara Pesannya

Promosi penerbangan domestik gratis di Jepang oleh Japan Airlines bisa dipesan turis Indonesia hari ini, Jumat (27/9/2024).

oleh Asnida Riani diperbarui 27 Sep 2024, 08:30 WIB
Pesawat Japan Airlines terlihat pada landasan di Bandara Internasional Haneda, Tokyo, Jepang, Senin (29/11/2021). Jepang melarang masuk semua warga asing terkait penyebaran varian baru virus corona COVID-19, Omicron. (AP Photo/Koji Sasahara)

Liputan6.com, Jakarta - Japan Airlines menawarkan beberapa penerbangan domestik gratis bagi pelancong internasional, termasuk turis Indonesia, untuk menjelajahi lebih banyak wilayah di negara itu. Jaringan domestik maskapai tersebut mencakup layanan ke 64 bandara pada 133 rute.

Melansir Euronews, Kamis, 26 September 2024, maskapai ini berharap promosi penerbangan gratis akan mendorong penumpang menjelajahi lebih banyak wilayah Jepang yang biasanya tidak mereka sambangi. Itu termasuk pengalaman seperti mengunjungi 17 Situs Warisan Dunia UNESCO di Kyoto atau menjauh dari kota besar di lanskap magis Hokkaido di utara negara ini.

Pelancong juga bisa memilih Kagoshima, yang dikenal sebagai pintu gerbang ke pulau-pulau selatan Jepang. Di sana, turis dijanjikan beberapa petualangan luar ruangan terbaik di Negeri Sakura. Japan Airlines mengatakan, promosi ini dirancang untuk memberi "pengalaman perjalanan yang lancar" di seluruh negeri.

Ini juga dapat membantu mengurangi kelebihan turis di beberapa tujuan wisata paling populer, seperti Gunung Fuji, yang harus memberlakukan biaya masuk dan pembatasan pengunjung harian untuk mengurangi kepadatan. Awal tahun ini, survei terhadap lebih dari 21 juta penumpang di 100 negara yang terbang dengan lebih dari 350 maskapai penerbangan menobatkan Japan Airlines sebagai salah satu yang terbaik di dunia.

Di penawaran terbaru, pelancong bisa mendapat penerbangan domestik gratis jika memesan penerbangan internasional ke Jepang dengan maskapai tersebut. Demi memenuhi syarat, baik penerbangan internasional Japan Airlines maupun penerbangan domestik, harus dipesan dalam satu reservasi yang sama.


Penawaran untuk Wisatawan Indonesia

Maskapai Japan Airlines (JAL). (dok. Instagram @ japanairlines_jal/https://www.instagram.com/p/B8s5oESAUiF/)

Biaya persinggahan berlaku bagi penumpang dari AS, Kanada, Meksiko, dan China jika mereka berencana tinggal di tujuan pertama mereka selama lebih dari 24 jam sebelum melanjutkan perjalanan ke Jepang. Saat ini, penawaran tersebut hanya berlaku bagi wisatawan dari AS, Kanada, Meksiko, dan Thailand.

Penawaran ini dibuka bagi pengunjung dari Singapura pada 18 September 2024, Australia dan Selandia Baru pada 19 September 2024, Vietnam dan Filipina pada 25 September 2024, serta Indonesia, India, China, dan Taiwan pada Jumat (27/9/2024).

Japan Airlines mengaku berencana memperluas daftar negara yang memenuhi syarat promosi pada akhir September 2024. Penawaran ini juga memiliki jatah bagasi yang besar. Jika membeli tiket penerbangan domestik Japan Airlines dari luar Jepang, penumpang kelas ekonomi dapat check-in hingga dua buah bagasi dengan berat mencapai 23kg.

Dorongan berwisata di luar destinasi-destinasi populer sebenarnya sudah disampaikan Japan National Tourism Organization (JNTO) Jakarta saat menggelar Japan Travel Fair (JTF) di Jakarta, akhir bulan lalu.  Di antaranya, pengunjung dapat menyambangi resor ski di Hokkaido dan Chubu.


Jelajah Destinasi Belum Populer di Jepang

Japan National Tourism Organization (JNTO) Jakarta kembali menggelar Japan Travel Fair (JTF) di Kota Kasablanka Jakarta, 30 Agustus sampai 1 September 2024. (Liputan6.com/Asnida Riani)

Kemudian, destinasi-destinasi unik di area-area, seperti Tohoku dan Shikoku, pun turut disorot. Mendukung Osaka Expo 2025, Senior Director JNTO Jakarta Yoshiko Iwamoto mengatakan bahwa pihaknya merekomendasikan pelancong menjelajah wilayah sekitar kota tersebut. Selain, bisa ditambah area yang berjarak 1--1,5 jam naik kereta dari Tokyo.

"Bisa ke Saitama dan Kanagawa untuk melihat bangunan tradisional Jepang, keunikan tradisi, dan aktivitas warga lokal yang lain dari wilayah-wilayah yang sudah lebih dulu populer di Jepang," kata dia saat ditemui usai pembukaan JTF di Grand Atrium Kota Kasablanka Jakarta, Jumat, 30 Agustus 2024.

Berdasarkan data JNTO hingga tahun lalu, wisatawan Indonesia, yang menempati peringkat ke-12 turis terbanyak ke Jepang pada 2023, kebanyakan ingin menikmati pemandangan alam, mencicip makanan lokal, dan melihat sakura saat liburan ke Negeri Matahari Terbit.

"Maka itu, bulan-bulan sakura mekar dan libur Lebaran selalu jadi waktu favorit bagi pelancong Indonesia," sebut Yoshiko. Kendati, menurut Duta Besar (Dubes) Jepang untuk Indonesia H.E. Masaki Yasushi, negaranya memukau sepanjang tahun.


Sistem Baru Liburan ke Jepang

Seorang turis asing melihat ke dalam untuk melihat bagian dalam lentera terkenal di gerbang kuil Buddha Sensoji di distrik hiburan Asakusa, Tokyo, Jepang, Senin (17/10/2022). Kuil ini menjadi salah satu destinasi favorit di Asakusa, sekitar 30 juta wisatawan datang ke tempat ini sepanjang tahunnya. (AP Photo/Hiro Komae)

"Jepang menawarkan pesona yang berbeda di setiap musim, termasuk kuliner yang hanya bisa disantap di musim-musim tertentu. Maka itu, jangan ragu memilih destinasi liburan ke Jepang. Kami tunggu Anda semua dengan destinasi, makanan, dan aktivitas terbaik di seantero negeri," tandas Yoshiko.

Awal bulan ini, Pemerintah Jepang telah mengumumkan rencana memperkenalkan sistem otorisasi perjalanan baru yang mengharuskan wisatawan, termasuk turis Indonesia, menyatakan informasi pribadi secara daring agar dapat memasuki negara tersebut. Sistem baru ini dikatakan mirip dengan Sistem Elektronik untuk Otorisasi Perjalanan (ESTA) di AS.

Melansir Japan Today, Senin, 2 September 2024, ESTA versi Jepang, yang sementara diberi nama JESTA oleh pemerintah negara itu, akan menyaring pengunjung sebelum masuk menggunakan sistem daring. Tujuannya adalah mengurangi jumlah imigran ilegal yang datang ke Jepang dari negara dan kawasan bebas visa.

JESTA akan mengharuskan turis bebas visa menyatakan tujuan masuk dan menginformasikan tempat tinggal mereka secara daring untuk diperiksa Badan Layanan Imigrasi Jepang. Jika aplikasi tersebut ditandai sebagai "risiko tinggal secara ilegal," otorisasi perjalanan yang diperlukan untuk meninggalkan negara tersebut tidak akan diberikan, dan pelancong akan didorong memperoleh visa formal melalui kedutaan negara mereka.

Wisata urban adalah wisata yang menjadikan ruang-ruang publik kota dan pengalaman hidup di perkotaan sebagai atraksi utama. (Dok: Liputan6.com/Trisyani)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya