Liputan6.com, Jakarta Selain membuat tubuh bersih, mandi punya beragam manfaat kesehatan. Tak hanya yang mandi, orang sekitar juga akan merasa nyaman. Pasalnya, tak jarang kebiasaan jarang mandi bisa berujung malapetaka.
Baca Juga
Advertisement
Setelah menikah selama 40 hari, seorang wanita di Agra, Uttar Pradesh, mengajukan gugatan cerai. Wanita tersebut mendatangi pusat konseling keluarga dan mengeluhkan kebiasaan suaminya yang jarang mandi. Suaminya hanya mandi sekali atau dua kali dalam sebulan, yang memicu ketidaknyamanan dalam rumah tangga mereka.
Melansir dari India Today, sang istri merasa tidak tahan hidup bersama pria yang jarang menjaga kebersihan diri. Bau badan suaminya menjadi salah satu alasan kuat di balik keputusan untuk mengakhiri pernikahan mereka. Wanita ini menganggap kebersihan adalah hal penting dalam rumah tangga yang harmonis.
Meski telah diberikan kesempatan untuk memperbaiki diri, sang suami belum bisa memenuhi standar kebersihan yang diharapkan istrinya. Hal ini memaksa pasangan tersebut kembali ke pusat konseling pada 22 September untuk penyelesaian lebih lanjut. Berikut Liputan6.com merangkum kisah uniknya, Jumat (27/9/2024).
Kebiasaan Tak Mandi Sering Memicu Konflik
Pasangan ini menghadapi masalah tak lama setelah menikah. Kebiasaan jarang mandi suami menjadi sumber ketidaknyamanan bagi sang istri. Bau badan yang tidak sedap semakin memperburuk suasana di rumah.
Sang istri merasa bahwa kebersihan adalah faktor penting dalam sebuah hubungan. Ia mengaku tidak bisa bertahan hidup dengan pria yang jarang mandi. Rumah tangga mereka menjadi penuh konflik karena masalah sepele ini.
Mandi yang jarang dilakukan oleh suami tidak hanya memengaruhi istri secara fisik, tetapi juga psikologis. Bau badan yang menyengat membuat istrinya merasa terganggu setiap hari. Hal ini memicu pertengkaran yang tak kunjung selesai.
Advertisement
Cipratan Air Suci Pengganti Mandi
Wanita ini akhirnya mendatangi pusat konseling keluarga pada 22 September. Ia berharap mendapatkan solusi terkait permasalahan rumah tangganya. Gugatan cerai menjadi pilihan terakhir setelah berbagai upaya tak membuahkan hasil.
Petugas di pusat konseling terkejut mendengar alasan wanita tersebut. Suaminya mengaku mandi hanya sekali atau dua kali sebulan. Bahkan, ia hanya memercikkan air Gangajal (air suci dari sungai Gangga)ke tubuhnya sebagai pengganti mandi.
Konseling yang seharusnya menjadi tempat mencari solusi, justru mengungkap betapa dalamnya masalah kebersihan dalam rumah tangga ini. Petugas menyarankan suami untuk meningkatkan kebersihan diri, namun konflik terus berlanjut.
Cerai Karena Tak Mandi Setahun
Kebiasaan jarang mandi ternyata menjadi alasan perceraian yang tak jarang terjadi. Kasus di Agra ini mengingatkan pada peristiwa serupa di Taiwan. Melansir dari Oddity Central, seorang pria juga menggugat cerai istrinya karena kebiasaan jarang mandi.
Wanita bermarga Lin di Taiwan mandi hanya setahun sekali. Suaminya tak tahan lagi dengan kebersihan Lin yang semakin memburuk setelah pernikahan. Hubungan mereka pun berakhir di pengadilan setelah satu dekade pernikahan.
Pria itu mengatakan bahwa karena kebiasaan Lin yang tidak bersih, mereka hanya berhubungan seks setahun sekali. Kebiasaan ini mencegah pasangan itu memiliki anak dalam pernikahan mereka yang telah berlangsung selama satu dekade.
Advertisement