Penjelasan Polda Jateng soal Video Kapolda dan Pj Gubernur Disebut Enggan Salami Andika Perkasa

Awalnya, Andika Perkasa yang tampak baru turun berpapasan dengan Kapolda Jateng Irjen Ribut Hari Wibowo. Saat mengulurkan tangan untuk bersalaman, Irjen Ribut terlihat hanya berlalu.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 27 Sep 2024, 10:59 WIB
Mantan Panglima TNI Andika Perkasa. (Dok. Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Viral di sosial media sebuah video yang disebut menunjukkan Kapolda Jawa Tengah Irjen Ribut Hari Wibowo dan Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana, yang enggan menyalami atau berjabat tangan dengan calon gubernur Andika Perkasa. Pihak Polda Jateng pun merespon hal tersebut.

“Oh itu kan framing, itu kan pas mau pulang. Di awal kegiatan, di awal itu Pak Kapolda, Pak Andika, Pak Gubernur, kan salaman cipika cipiki panjang sekali. Sebelum acara mulai, nah pas pulang kan Pak Kapolda menunduk mau keluar jadi kan konsentrasi ke mana, kita lihat sendiri dari video itu,” tutur Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto kepada wartawan, Jumat (27/9/2024).

Menurutnya, video tersebut seolah ingin memframing seolah-olah ada masalah dan timbul perpecahan, yang berujung potensi polarisasi masyarakat. Sebab itu, dia mengakui adanya arahan kepada jajaran untuk berkomentar baik di sosial media, khususnya dalam video balasan bernarasi positif.

“Ya itu kan, saya selaku Kabid Humas kan memiliki kewajiban moral untuk meluruskan berita hoaks yang ada. Kan begitu. Jadi, itu sebenarnya literasi digital kepada anggota Polri maupun komponen masyarakat yang ada. Supaya mereka tidak terpecah belah atau mungkin mereka terpolarisasi gitu,” jelas dia.

Adapun momen dalam video viral itu terjadi saat acara Deklarasi Kampanye Damai di Kantor KPU Jawa Tengah pada Selasa, 24 September 2024.

Awalnya, Andika Perkasa yang tampak baru turun berpapasan dengan Kapolda Jateng Irjen Ribut Hari Wibowo. Saat mengulurkan tangan untuk bersalaman, Irjen Ribut terlihat hanya berlalu.

Mantan Panglima TNI itu juga berpapasan dengan Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana dan mengulurkan tangan untuk bersalaman. Namun lagi-lagi jabat tangan tidak bersambut.

Rekaman tersebut kemudian viral di sosial media dan menjadi gorengan netizen. Bahkan, video dengan enggel posisi lain pun bermunculan dan menjadi pembahasan.


Lawan Ahmad Luthfi di Pilkada Jateng, Andika Perkasa Tidak Mau Disebut Perang Bintang

Mantan Panglima TNI, Andika Perkasa telah mendaftarkan diri sebagai calon gubernur Jawa Tengah 2024. Andika akan berpasangan dengan Hendrar Prihadi.

Pasangan yang diusung PDI Perjuangan itu akan melawan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen yang didukung Koalisi Indonesia Maju (KIM) yakni Gerindra, Golkar, PKS, PSI, PKB dan PAN.

Sejumlah pihak menyebut bahwa Pilkada Jateng 2024 sebagai arena 'perang bintang'. Sebab, dua kandidat calon gubernur yang bertarung merupakan eks perwira tinggi dari TNI-Polri.

Namun Andika enggan jika Pilkada Jateng 2024 disebut sebagai 'perang bintang'. Menurut dia, Pilkada Jateng merupakan kontentasi terbuka atas sosok dan program dari pasangan calon.

"Enggak lah, calonnya ada dua. Dan pasti kita berdua juga berusaha untuk memperkenalkan siapa kami, visi, misi program," kata Andika kepada wartawan di Kota Solo, Jawa Tengah dikutip Senin (2/9/2024).

Andika tidak mempermasalahkan bahwa PDIP menjadi partai tunggal tanpa koalisi yang mengusung calon di Pilkada Jateng 2024. Justru, kata dia, pemilih memiliki pilihan dalam menentukan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah.

"Menurut saya itu bagus, karena ada pilihan minimal untuk masyarakat Jawa Tengah, khususnya Solo," tambah dia.

Sebelumnya, pada hari pertama pendaftaran bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jateng langsung dimanfaatkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk mendaftarkan pasangan bakal calon.

Diantar ratusan pendukung dari masyarakat dan simpatisan partai, Calon Gubernur Andika Perkasa dan Bakal Calon Wakil Gubernur Hendrar Prihadi (Perkasa-Hendi). menjadi pendaftar pertama.

 "Pertama mendaftar berarti menunjukkan kesiapan," kata Hendi.

Hendi menyebutkan untuk menjaga etika dan menaati aturan, ia akan segera mengajukan surat pengunduran diri sebagai kepala LKPP.

"Agar netral dan menjadi lebih baik. Filosofi hukum dengan ketentuan pengunduran diri itu kan selain menghindari penyalahgunaan fasilitas negara, juga menjaga netralitas tempat kita mengabdi," kata Hendi di pelataran KPU Jawa Tengah, Jalan Veteran Semarang, Selasa (27/8/2024). 

Sementara itu, Andika menyampaikan terima kasih kepada penyelenggara pemilu atas pelaksanaan pendaftaran ini.

"Selanjutnya kami akan patuhi aturan sesuai dengan tahapan yang berjalan," katanya.

Dalam kontestasi Pilgub, Hendi mengaku baru mengenal sosok Andika Perkasa saat diumumkan sebagai cagub di DPP PDI Perjuangan.

"Saya juga baru mengenal Pak Hendi saat diumumkan sebagai pasangan calon gubernur dan wakil di DPP. Selebihnya yang saya tahu beliau banyak berkiprah sebagai kepala lembaga pengadaan barang dan jasa," kata Andika Perkasa.

Meskipun baru mengenal, keduanya mengaku memiliki chemistry yang kuat. Hendi menyebut Andika sosok yang rendah hati dan cerdas serta berani berinovasi saat menjadi Panglima TNI.

Sementara Andika menyebut Hendi sebagai sosok yang gemar bercanda. Ia mengaku ketika ngobrol berdua, selalu lahir canda tawa diantara keduanya.


PDIP Resmi Usung Andika Perkasa Jadi Calon Gubernur Pilkada Jawa Tengah 2024

PDI Perjuangan resmi mengusung Jenderal TNI Purnawirawan Andika Perkasa sebagai bakal calon gubernur di Pilkada Jawa Tengah 2024. Hal itu disampaikan dalam acara deklarasi dukungan di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat.

“Dari Provinsi Jawa Tengah Jenderal TNI Purnawirawan Andika Perkasa. Membaca dedication life-nya langsung lolos,” tutur Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (26/8/2024).

"Total pasangan calon yang telah diumumkan gelombang satu, dua, dan tiga sebanyak 534 daerah," kata Hasto.

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa menyatakan siap maju pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Tengah 2024, apabila ditugaskan PDI Perjuangan (PDIP). Namun, Andika mengatakan dirinya masih menunggu penugasan dari PDIP soal Pilkada 2024.

"Siap, karena itu adalah penugasan, dan semua penugasan harus kita laksanakan sebagai kader," ujar Andika Perkasa saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (14/8/2024).

"Pokoknya kita kan menunggu, menunggu penugasan pokoknya ditugaskan dimana saya siap," sambungnya.

Infografis Karier Moncer dan Harta Kekayaan Jenderal Andika Perkasa. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya