27 September: Sejarah dan Tema Hari Pariwisata Sedunia 2024

Pada Hari Pariwisata Sedunia, UNWTO memastikan bahwa perjalanan dapat diakses oleh semua orang, termasuk teman disabilitas dan orang-orang berpenghasilan rendah.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 27 Sep 2024, 13:00 WIB
Seorang pria memfilmkan topeng emas Raja Tutankhamun saat perayaan untuk menghormati Hari Pariwisata Dunia dan peringatan 200 tahun Egyptology sebagai ilmu di Museum Mesir, Kairo, Mesir, 27 September 2022. (AP Photo/Amr Nabil)

Liputan6.com, Yogyakarta - Hari Pariwisata Sedunia atau World Tourism Day diperingati setiap 27 September. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kebutuhan akan pariwisata yang dapat diakses di seluruh dunia.

Selain itu, Hari Pariwisata Sedunia juga menjadi momen untuk mengenalkan peran pariwisata dalam pembangunan ekonomi. Pariwisata secara langsung juga memberi dampak sosial dan budaya di seluruh dunia. Kehadiran Hari Pariwisata Sedunia juga bertujuan untuk menciptakan industri pariwisata yang berkelanjutan untuk generasi mendatang.

Mengutip dari berbagai sumber, Hari Pariwisata Sedunia diprakarsai oleh badan khusus PBB, United Nation World Tourism Organization (UNWTO) pada 1980. Ini memperingati adopsi undang-undang UNWTO pada 1970.

Pada Hari Pariwisata Sedunia, UNWTO memastikan bahwa perjalanan dapat diakses oleh semua orang, termasuk teman disabilitas dan orang-orang berpenghasilan rendah. Sejak 1997, UNWTO memulai tradisi memilih negara tuan rumah setiap tahunnya untuk menyoroti pentingnya pariwisata di tingkat internasional.

Tahun ini, Hari Pariwisata Sedunia berfokus pada hubungan antara pariwisata dan perdamaian dengan Georgia sebagai tuan rumah. Tema tahun ini adalah Pariwisata dan Perdamaian.

Tema ini menyoroti peran penting sektor pariwisata dalam mendorong perdamaian dan pemahaman antar negara dan budaya. Hal ini juga berkaitan dengan upaya mendukung proses rekonsiliasi.

"Pariwisata menyatukan orang-orang. Pada Hari Pariwisata Sedunia ini, kami merefleksikan hubungan mendalam antara pariwisata dan perdamaian," kata Sekretaris Jenderal PBB António Guterres seperti dikutip dari indonesia.un.org.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa pariwisata berkelanjutan dapat mengubah masyarakat, menciptakan lapangan kerja, mendorong inklusi, dan memperkuat perekonomian lokal. Dengan menghargai dan melestarikan warisan budaya dan alam, hal ini dapat membantu mengurangi ketegangan dan memelihara hidup berdampingan secara damai.

Pariwisata juga dapat mendorong saling ketergantungan ekonomi antar negara tetangga, mendorong kerja sama dan pembangunan yang damai. Pada saat yang sama, pariwisata memperluas wawasan.

Setiap wisatawan bisa menjadi duta dengan berinteraksi secara hormat bersama penduduk lokal serta mengakui keberagaman, rasa kemanusiaan yang sama, dan nilai-nilai yang menyatukan kita semua.

"Saat kita merayakan pariwisata, marilah kita melakukan perjalanan secara bertanggung jawab, membangun jembatan, dan mendorong rasa saling menghormati antar budaya dan bangsa. Bersama-sama, kita dapat memanfaatkan kekuatan pariwisata untuk memajukan perdamaian dan kesejahteraan bagi semua orang," katanya dalam pesan khusus Hari Pariwisata Sedunia 2024.

Penulis: Resla

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya