Liputan6.com, Jakarta Kisah seorang pelajar Jepang yang dengan cerdik menyerahkan selembar kertas kosong untuk tugas sejarah. Anehnya, nilainya selalu mendapat A alias sempurna. Kisah unik itu dimiliki oleh Eimi Haga.
Dilansir Liputan6.com dari India Times, Jumat (27/9/2024), ketertarikan Eimi Haga terhadap ninja dimulai sejak masa kanak-kanak setelah menonton acara TV animasi, menurut laporan BBC.
Baca Juga
Advertisement
Seorang ninja adalah agen rahasia di Jepang feodal, terampil dalam spionase, sabotase, perang gerilya, dan pembunuhan. Mereka sering dipekerjakan oleh tuan tanah feodal untuk pengumpulan intelijen, mata-mata, dan peperangan yang tidak konvensional.
Sebagai mahasiswa tahun pertama di Universitas Mie di Jepang, Eimi Haga mendaftar di kursus sejarah ninja. Suatu hari, ia berkunjung ke Museum Ninja Igaryu. Setelah kunjungan tersebut, sang profesor meminta mahasiswanya untuk menyerahkan tugas kreatif.
Dari situ lah, Eimi Haga mencetuskan ide kreatif membuat tugas dari profesornya dengan teknik ninja. Dia memutuskan untuk menggunakan aburashi, teknik penulisan tinta tak kasat mata tradisional Jepang.
Rahasia teknik ninja
Eimi Haga mencetus ide kreatif membuat tugas dari profesornya dengan teknik ninja. Dia menggunakan aburashi, teknik penulisan tinta tak kasat mata tradisional Jepang. Dalam metode ini, karakter ditulis menggunakan tinta khusus yang hanya terlihat saat dipanaskan.
Istilah "abura" berarti minyak, dan "shi" berarti kertas, mengacu pada bahan yang digunakan dalam proses tersebut. Ninja dan mata-mata di zaman feodal Jepang sering menggunakan teknik ini untuk komunikasi rahasia.
Untuk tugasnya, Haga, yang saat itu berusia 19 tahun, merendam kedelai semalaman, menghancurkannya, dan mengekstrak sarinya dengan memerasnya melalui kain.
Dia dengan hati-hati mencampurkan ekstrak tersebut dengan air, menyesuaikan konsentrasinya selama dua jam sebelum menulis esainya dengan kuas halus pada washi (kertas tipis Jepang).
Setelah kering, tintanya tidak terlihat, jadi dia menambahkan catatan dengan tinta biasa yang memerintahkan profesornya untuk "memanaskan kertas" untuk mengungkapkan karyanya. Ide kreatif Haga pun mendapat nilai A.
Advertisement
Kisah inspiratif yang kembali viral
Diketahui, tugas sejarah ninja tersebut terjadi pada 2019 lalu. Ide penulisan dengan tinta tak kasat mata itu muncul kembali secara online, memicu minat baru terhadap pendekatan kreatifnya.
Menggunakan teknik ninja tradisional, kata-kata esai hanya muncul ketika dipanaskan, sehingga memberinya nilai A dari profesornya. Dalam komentar di postingan yang membagikan ulang kisah Haga, orang-orang memberikan pujian untuk kisah tugas kreatif tersebut.
Seorang pengguna menyimpulkannya: "Guru dan profesor sangat terkejut dengan upaya sekecil apa pun, Anda dapat menghabiskan lebih sedikit waktu dan tetap membuat mereka terpesona!"