Rutin Blusukan, Pramono Anung Optimis Elektabilitas Bakal Naik

Pramono mengatakan, dirinya kini sudah rutin turun gunung menemui masyarakat dengan cara blusukan, atau bersilaturahmi dengan para tokoh-tokoh.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 27 Sep 2024, 14:22 WIB
Pramono Anung dan Rano Karno (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Calon Gubernur Daerah Khusus Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung optimis elektabilitasnya akan terus merangkak naik. Hal itu disampaikan Pramono usai menerima dukungan dari Keluarga besar K.H. Zainuddin MZ di kediaman pribadi, Jakarta Selatan, Jumat (27/9/2024).

"Ya saya kan sudah melakukan banyak hal, dan kalau dipotret, dihitung hari ini pasti sudah berbeda dengan yang kemarin baru 6 hari," kata dia di kediaman pribadinya, Jumat (27/9/2024).

Pramono mengatakan, dirinya kini sudah rutin turun gunung menemui masyarakat dengan cara blusukan, atau bersilaturahmi dengan para tokoh-tokoh. Dia menyakini, hal tersebut mampu menggenjot elektabilitasnya.

"Saya kan hampir sudah mengunjungi kiai-kiai utama yang di Jakarta Timur maupun di Jakarta Utara. Dan di Jakarta Selatan kami juga akan fokus untuk itu. Jadi saya meyakini sekarang konstelasinya juga sudah pasti berubah," ucap dia.

Diketahui, hasil Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan elektabilitas pasangan Pramono Anung-Rano Karno mengantongi 28,4 persen suara di Pilkada Jakarta. Hasil itu kemudian menempatkan Pramono Anung dan Rano Karno di posisi kedua setelah pasangan Ridwan Kamil-Suswono.

Terkait hal ini, Pramono sendiri mengaku terkejut. Pasalnya, di awal-awal elektabilitas masih di angka nol, kini malah berada di angka 28,4 persen. "Saya juga terkejut untuk 6 hari dari 0 bisa 28,4% itu luar biasa," ucap dia.


Dukung Pramono-Rano di Pilgub Jakarta, Putra Zainuddin MZ: Gue Betawi, Ngapain Dukung yang Lain?

Putra ketiga dari almarhum K.H. Zainuddin MZ, Lutfi MZ mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kesempatan bersilaturahmi di kediaman Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta, Pramono Anung, di Kemang, Jakarta Selatan, pada Jumat (27/9/2024) hari ini.

Lutfi berharap kunjungannya ke kediaman Pramono Anung, dapat memberikan dukungan dan doa bagi kesuksesan pasangan Pramono Anung dan Rano Karno dalam Pilkada Jakarta 2024.

"Mudah-mudahan dengan kehadiran kami di sini untuk memberikan doa, support-nya untuk Mas Pram dan Bang Doel, semakin membuka jalan perjuangan beliau nanti menuju pemilihan gubernur DKI Jakarta," kata Lutfi.

Lutfi menegaskan dukungannya kepada pasangan Cagub nomor urut 03 ini, didasari oleh ajaran orang tuanya untuk memilih pemimpin yang memahami permasalahan kampung halamannya sendiri.

“Bahasa gampangnya, gue Betawi. Ngapain dukung yang lain? Bukan orang yang dari luar, yang tahu-tahu datang, dan sotau permasalahannya. Kan bukan seperti itu yang kita inginkan,” ucap Lutfi.

Ia juga mengungkapkan bahwa keputusan untuk mendukung pasangan Pramono Anung-Rano Karno telah dibahas bersama keluarga. Lutfi menjelaskan bahwa hubungan baik kedua tokoh tersebut dengan almarhum K.H. Zainuddin MZ menjadi salah satu alasan kuat di balik dukungan ini.

“Hubungan kedua tokoh ini dengan almarhum orang tua saya cukup baik dan cukup bagus. Beliau sangat ta'zim (patuh), sangat menghormati orang tua saya,” ujarnya.


Soroti Masalah Kepadatan Penduduk

Sebelumnya, Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 03, Pramono Anung, menyoroti masalah kepadatan penduduk dan distribusi layanan publik di Sunter, Jakarta Pusat.

Pramono mengungkapkan bahwa penduduk setempat belum menerima distribusi yang memadai untuk program-program seperti Kartu Jakarta Sehat (KJS), Kartu Jakarta Pintar (KJP), dan Kartu Lansia. Selain itu, ia juga menyoroti kurangnya fasilitas sanitasi dan layanan kesehatan.

“Mereka tidak mendapatkan distribusi secara baik Kartu Jakarta Sehat (KJS), Kartu Jakarta Pintar (KJP), kemudian Kartu Lansia. Kemudian juga kesehatan ataupun karena fasilitas sanitasinya kurang,” ujarnya di kediamannya di Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (27/9/2024).

Pramono juga menambahkan bahwa warga Sunter berharap adanya pembangunan jembatan untuk mempermudah akses jalan.

“Ketika saya cek jembatannya sebenarnya sederhana, nggak terlalu mahal,” kata Pramono. “Ya menurut saya memang pantas kalau jembatan itu dibangun,” lanjutnya.

Mobil Kepresidenan di Indonesia

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya