6 Fakta Menarik Gunung Tumpeng di Sukabumi yang Satu Kawasan dengan Geopark Ciletuh

Gunung Tumpeng di Girimukti, Sukabumi, Jawa Barat menawarkan pemandangan yang indah, di mana perbukitan hijau, lembah dan lautan tampak dari kejauhan. Karena keindahan panorama alamnya

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 30 Sep 2024, 08:30 WIB
Indahnya pemandangan Gunung Tumpeng di Sukabumi. (Dok: @alviantsisca https://www.instagram.com/p/B-zUO6OBFRp/?igsh=MTJobzA5ZHhpMmh6aw%3D%3D)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Tumpeng adalah sebuah bukit tinggi di Kabupaten Girimukti, Sukabumi, Jawa Barat. Daratan tinggi ini kemudian sering disebut "gunung" daripada bukit oleh wisatawan yang datang.

Gunung tersebut menawarkan pemandangan yang indah, di mana perbukitan hijau, lembah dan lautan tampak dari kejauhan. Karena keindahan panorama alamnya itu, Gunung Tumpeng banyak dikunjungi oleh wisatawan, khususnya saat akhir pekan yaitu hari Sabtu dan Minggu atau tanggal merah.

Berada di daratan tinggi, gunung ini berada di atas ketinggian 700 Mdpl. Masih banyak hal mengenai Gunung Tumpeng selain lokasinya. Berikut enam fakta menarik Gunung Tumpeng yang dirangkum Tim Lifestyle Liputan6.com pada Minggu, 29 September 2024.

1. Akses Menuju Gunung Tumpeng

Untuk menuju Gunung Tumpeng, patokannya adalah Kantor Desa Girimukti. Dari kantor desa ini jaraknya sekitar 6 km. Karena patokannya kantor desa, maka ada dua rute yang bisa dilalui.

Pertama bisa melalui jalan provinsi ruas Palangpang - Puncak Darma kemudian jalan kabupaten ruas Ciemas - Girimukti. Apabila sudah sampai di Kantor Desa Girimukti, lanjutkan perjalanan melewati jalan kabupaten ke Kampung Cimanggu tempat Gunung Tumpeng itu berada.

2. Rute Pendakian

Jika melakukan perjalanan dari pusat Kabupaten Sukabumi, jalur Loji sangat disarankan. Pasalnya, rute tersebut memiliki pemandangan yang sangat indah. Terlihat perbukitan hijau yang tersusun rapi, belum lagi adanya pemandangan laut lepas yang benar-benar menyegarkan pandangan mata. 


3. Dekat Geopark Ciletuh

Gunung Tumpeng atau Bukit Koneng di Sukabumi. (dok: IG @kakadedi https://www.instagram.com/p/CJqnmWylX2k/?igsh=NGt1ZzU3bmc0ajV5)

Kawasan Loji sebagai rute yang direkomendasikan untuk pendaki masih termasuk wilayah Geopark Ciletuh. Tak heran kalau pemandangan gunung, hutan, sungai dan lautnya mengagumkan.

"Lewat rute Loji ini indah banget, mulai dari view gunung sampai view membelah lautan," sebut konten kreator Rifandi di akun Instagramnya, seperti mengutip dari laman Merdeka. 

Bentang alam Ciletuh didominasi oleh tebing-tebing yang menjulang tinggi. Di antara tebing-tebing itu, terdapat sembilan curug atau air terjun yang mengalir deras. Beberapa yang populer di antaranya yaitu Curug Cimarinjung, Cikanteh, dan Awang.

Memiliki lanskap alam yang variatif, tak heran Geopark Ciletuh juga memiliki kekayaan biodiversitas. Kekayaan flora dan fauna Ciletuh dijaga dalam lima situs konservasi yang sudah dikelola dengan baik. Situs konservasi itu berupa hutan primer dan sekunder, yaitu Cagar Alam Cibanteng, Tangkubanperahu, Suaka Margasatwa Cikepuh, Taman Wisata Alam Sukawayana, dan Konservasi Penyu Hijau.


4. Dikenal Juga Sebagai Bukit Koneng

Gunung Tumpeng berlokasi di Girimukti, Sukabumi, Jawa Barat, Indonesia. (Dok: IG @langkahdody https://www.instagram.com/p/CZsmJOVPL5P/?igsh=MWdhcWFqbXY4eWJ3aQ%3D%3D)

Nama unik yang disematkan pada wisata alam yang mulai dikenal masyarakat luas sejak April 2020 ini diambil dari bentuk bukit tersebut yang terlihat seperti tumpeng nasi. Selain itu, beberapa ada pula yang menyebutnya mirip Pyramid di Mesir.

Sebelumnya, Gunung Tumpeng pun populer dengan sebutan Bukit Koneng. Hal ini lantaran di sekitar area hutan menuju lokasi wisata, banyak ditemukan pohon kunyit atau koneng dalam bahasa Sunda.

5. Kondisi Jalanan Sebagian Rusak

Untuk kondisi jalan belum sepenuhnya mulus. Sejak beranjak dari Kabupaten Sukabumi jalanannya mulus beraspal. Namun setelah masuk wilayah Desa Girimukti, kondisi jalannya mulai rusak.

Aspalnya terkelupas, dan hanya dipadatkan dengan batu. Perjalanan melalui jalan ini berlangsung selama 1,5 kilometer sebelum masuk ke kawasan Gunung Koneng yang menjadi gerbang menuju Gunung Tumpeng. Semakin mendekati Gunung Tumpeng jalannya semakin rusak, jika membawa motor harus disiapkan betul-betul agar jangan sampai ban bocor dan antisipasi lainnya. 


6. Disebut Pendaki Mirip Merbabu Versi Mungil

Wisatawan berada di Gunung Tumpeng. (Dok: IG @ nina_wati_nsz https://www.instagram.com/p/CDct5Jjh-k2/?igsh=MXhvemwyZjE5cDNpbA%3D%3D)

Mengutip dari laman YouTube ASM Bohlur, rute ke Gunung Tumpeng memang cukup ekstrem bagi sepeda motor. Tetapi saat sampai lokasi, pemandangannya langsung akan mengobati rasa lelah pendaki.

Hamparan awan biru nan cerah langsung menyambut para pengunjung. Perbukitan hijau pun menyapa dengan ramah saat tertiup angin. Paling menarik yaitu jalur bukit yang hanya selebar setapak menuju puncak.

Jalan setapak ini terbilang ekstrem, dengan kanan dan kirinya yang berupa jurang. Namun di titik inilah spot terbaik untuk menyaksikan sunset.

"Jadi punggungan-punggungan gunung di jalur setapak ini, anglenya seperti di Gunung Merbabu," kata konten kreator di YouTube ASM Bohlur.

Siapkan fisik yang prima dan kondisi sepeda motor yang baik saat Anda akan mengunjungi Gunung Tumpeng. Direkomendasikan waktu terbaik berkunjung ke lokasi adalah pukul 05:00 WIB pagi dan pukul 17:00 WIB petang, atau di jam golden hour karena pemandangan cakrawalanya sangat indah. 

Daftar barang yang wajib dibawa saat naik gunung. (dok. Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya