Pimpinan Komisi III DPR Ahmad Sahroni Beri Pendidikan Karakter untuk Cegah Bullying di Sekolah

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni memberikan sosialisasi pendidikan anti bullying kepada para murid SMA Binus School Simprug.

oleh Tim News diperbarui 27 Sep 2024, 17:09 WIB
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. (Dok. Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menyambangi Binus School Simprug, Jakarta Selatan. Kedatangan Sahroni kali ini bermaksud untuk memberikan sosialisasi pendidikan anti bullying kepada para murid SMA Binus School Simprug. Terlebih, Sahroni memang dikenal sebagai anggota DPR yang cukup vokal menyuarakan keprihatinannya atas aksi bullying.

Di hadapan para siswa, Sahroni mengingatkan kepada para murid terkait pentingnya menanamkan dan menerapkan nilai budi pekerti. Sahroni tidak ingin, para siswa bergaul dengan melihat latar belakang, sehingga membeda-bedakan.

“Ingat, selalu adab di atas ilmu. Jangan sampai adik-adik sekalian pintar, visioner, tapi lupa soal adab. Karena sebenarnya itu yang paling penting. Belajar yang baik dan jaga attitude. Saling menghargai satu sama lain, berteman dan bergaul apa adanya. Bukan karena dia anak siapa dan punya apa, jangan. Karena kalau pertemanan dilandaskan oleh hal-hal seperti itu, pasti rentan terjadi permusuhan bahkan bullying,” ujar Sahroni dalam keterangan (27/9/2024).

Sahroni meyakini, pihak pengajar di Binus School Simprug pastinya telah memberi pendidikan moral yang baik kepada para murid. Sehingga, menurut Sahroni, para murid harus benar-benar menerapkan hal tersebut di kehidupan sehari-hari.

 


Pendidikan Moral

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. (Dok. Istimewa)

“Dan saya yakin pihak Binus pastinya telah memberikan pendidikan moral yang baik, menjunjung tinggi kejujuran dan nilai-nilai moral lainnya. Jadi justru sebagai murid, yang nantinya juga akan menjadi alumni Binus, adik-adik harus bangga dan menjaga nilai-nilai yang diajarkan. Jadi kalau ada kegiatan negatif, misalnya bullying, itu sudah pasti kan tidak diajarkan oleh sekolah. Lagian saya rasa, tidak ada satu sekolahpun yang mengajarkan bullying. Maka jangan pernah coreng nama sekolah, nama pribadi, nama keluarga dengan aksi-aksi seperti itu,” tambah Sahroni.

Terakhir, Sahroni kembali menekankan terkait pentingnya menjaga attitude. Karena menurutnya, karakter dan value seseorang dapat dilihat melalui attitude-nya.

“Jadi sekali lagi, tolong diingat bahwa attitude itu yang terpenting. Kita bisa lihat seseorang dari attitude-nya. Jika dia suka merendahkan orang, suka bullying, tidak memanusiakan manusia, sudah pasti value orang itu tidak ada,” tutup Sahroni.

Jenis-jenis bullying yang patut diwaspadai. (dok. Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya