Liputan6.com, Jakarta Program Pertanian Modern yang sedang diusung oleh Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini menjadi salah satu program yang dilirik mahasiswa sebagai salah satu tempat pengembangan soft skill dan hard skill di bidang Pertanian.
Pasalnya, core business program tersebut selain dalam rangka akselerasi peningkatan produktivitas padi, juga sebagai wadah pengembangan Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA), yang berbasis korporasi dan lebih professional.
Advertisement
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menerangkan guna mendorong peningkatan produktivitas secara maksimal maka penggunaan teknologi dan mekanisasi pertanian harus terus dimasukkan agar biaya produksi turun secara signifikan.
Tidak hanya itu, Amran menambahkan bahwa milenial akan ikut bekerja manakala pertanian menguntungkan dan perlengkapan modern.
Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mendorong jajarannya untuk memprioritaskan berbagai program dan kegiatan yang mendukung ketahanan pangan dalam negeri.
Menurutnya, saat ini fokus Kementan adalah mewujudkan akselerasi peningkatan produksi dan produktivitas pangan agar mampu swasembada.
Sebanyak 93 Mahasiswa Magang Studi Independent Bersertifikat (MSIB) yang berasal dari berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia telah diterima oleh Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto, di Posko Pertanian Modern, Indramayu (21/09).
"Ke-93 mahasiswa tersebut akan tersebar pada lima kecamatan yang menjadi pilot project Program Pertanian Modern di antaranya Kecamatan Bangodua, Widasari, Tukdana, Lelea, dan Cikedung," katanya.
Penempatan Mahasiswa
Yoyon menambahkan, pihaknya telah menerima mahasiswa Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Program MSIB dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebanyak 93 orang yang akan ditempatkan pada Posko Kementan terkait dengan Pertanian Modern di Posko Indramayu.
Aktivitas yang akan dijalankan mahasiswa dalam program pertanian modern ini terdiri dari empat yaitu Pengembangan Padi Terpadu, Agribisnis, Teknologi Mekanisasi, dan Pemberdayaan Petani Berbasis Korporasi.
Polbangtan Bogor, kata Yoyon, sebagai Wakil Penanggungjawab 'Program Pertanian Modern' berkontribusi secara nyata dengan menurunkan Dosen Pendamping yang akan mengawal agar mahasiswa MSIB dapat mencapai targetan sksnya.
“Para mahasiswa dari magang MSIB ini semoga dapat menarik ilmu dan mempelajari kegiatan yang ada di lingkungan pertanian dan bisa mencapai sks yang diharapkan sekaligus hidup bermasyarakat di lingkungan petani dan memperoleh pengalaman belajar secara langsung dengan petani," tambahnya.
Advertisement
Regenerasi Petani
Yoyon berharap mahasiswa MSIB ini dapat menjadi regenerasi petani yang mampu mengakselerasi Pengembangan dan Pembangunan Pertanian di seluruh Indonesia.
"Mekanisasi Alsintan petani milenial menjadi salah satu sentra strategis dalam pengembangan Pembangunan Pertanian”, tegas Yoyon.
Pada kesempatan yang sama, hadir Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Indramayu, Sugeng Heryanto yang memastikan bahwa Pemkab Indramayu sangat menyambut baik dan siap mendukung agar kegiatan ini berjalan dengan lancar.
“Mudah-mudahan program ini bermanfaat untuk masyarakat Indramayu, khususnya yang ada di 5 kecamatan. Semoga Mahasiswa MSIB bisa dapat mengamalkan ilmunya untuk Masyarakat Indramayu, khususnya bagi para petani” pungkas Sugeng.